Untuk Hindari dari Pikiran Negatif, Inilah 5 Cara Mengatasi Ruminasi
Apakah kamu suka merenungkan suatu hal secara terus-menerus?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah pikiran sedih dan negatif sering melintas di otak kamu sepanjang hari?
Gangguan ruminasi mungkin awalnya dipicu oleh tekanan emosional atau cedera fisik.
Dilansir dari Mayoclinic, tampaknya sindrom ruminasi tidak terkait dengan usia. Sindrom ruminasi dapat terjadi pada anak-anak, remaja dan orang dewasa.
Bahkan sindrom ruminasi lebih mungkin terjadi pada orang dengan kecemasan, depresi maupun gangguan kejiwaan lainnya.
Agar tidak mengalami pikiran negatif, berikut Popmama.com berikan 5 cara mengatasi ruminasi:
1. Meditasi dapat menjernihkan pikiran
Saat mengalami sindrom ruminasi, meditasi adalah cara menghentikan apa yang kamu pikirkan.
Dikutip dari Positivepsychology, bahwa meditasi mengurangi perilaku perenungan dan meningkatkan aktivitas saraf yang memungkinkan pemantauan konflik.
Jadi jika terlalu memikirkan sesuatu, cobalah melakukan meditasi untuk menjernihkan pikiran dan membuat kamu lebih tenang secara emosional.
Carilah ruangan yang tenang, kemudian duduk dan bernapas dalam-dalam. Fokuslah hanya pada napas sekitar 15-30 menit.
2. Mengalihkan pikiran ke arah yang lebih positif
Kamu suka merenung karena terkait dengan depresi atau kecemasan?
Sedangkan cara mengatasi sindrom ruminasi, yakni berusahalah alihkan pikiran negatif ke arah yang lebih positif.
Lihatlah ke sekeliling kamu dan cari satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghentikan pikiran negatif.
Ketika perasaan sudah mulai mengarah kepada pikiran negatif, lakukan hal-hal sederhana yang menyenangkan.
3. Membuat catatan jurnal mengenai hal apapun
Jika kamu sedang mengalami kondisi ruminasi, penting untuk menghentikannya sesegera mungkin.
Mengalihkan pikiran dengan membuat catatan jurnal atau buku harian adalah cara terbaik.
Tuliskan pikiran negatif yang sering menghantui kamu dan hal apapun. Tuangkan juga secara garis besar bagaimana reaksi kamu terhadapnya dan apa yang akan dilakukan.
Dengan menulis beberapa pikiran negatif, ini dapat mengidentifikasi pemicunya dan membantu kamu bergerak maju.
4. Mulai melakukan langkah kecil secara perlahan
Setiap harinya, otak manusia menampung begitu banyak pikiran yang terlintas bukan?
Setelah kamu menulis jurnal dan membuat rencana, sekarang saatnya mengambil satu langkah kecil.
Lakukanlah sesuai rencana untuk memecahkan masalah yang selama ini kerap kamu pikirkan terus-menerus.
Secara perlahan namun pasti, teruslah melakukan langkah kecil itu sampai akhirnya pikiran kalian menjadi tenang.
5. Membuat tujuan hidup yang bisa dicapai
Mengalami ruminasi terkadang disebut sebagai masalah kesehatan mental yang sering diremehkan.
Agar tidak terjadi gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan gangguan makan, kamu perlu melakukan kembali tujuan hidup.
Sebab perencanaan tujuan hidup yang tidak realistis, ini dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam kondisi ruminasi.
Jadi, sebaiknya buatlah tujuan hidup secara realistis dan hal apa saja yang sekiranya bisa dilakukan dan dicapai.
Dengan membuat tujuan hidup, kamu bisa mengurangi risiko untuk memikirkan sesuatu terlalu dalam.
Itulah kelima cara mengatasi ruminasi. Cobalah menghubungi tenaga profesional untuk mendapatkan bantuan dan jenis perawatan lainnya.
Baca juga:
- Jangan Cemas, Inilah 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental sebelum Operasi
- Ternyata, Ini 5 Manfaat Rutin Pakai Skin Care untuk Kesehatan Mental
- 5 Tanda Lelah Hati yang Berdampak pada Kesehatan Mental