BNPB Upayakan Hujan Buatan untuk Bantu Kurangi Polusi Udara di Jakarta
Walau sudah berupaya untuk menciptakan hujan buatan masih terdapat kendala dalam pelaksanaannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting dalam menghadapi masalah serius polusi udara di beberapa wilayah, khususnya di Jakarta.
Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan. Namun, meskipun upaya ini menjanjikan, terdapat tantangan teknis yang perlu diatasi dalam melaksanakan teknologi ini.
Nah, Popmama.com telah merangkum beberapa informasi terkait BNPB upayakan hujan buatan untuk bantu kurangi polusi udara di Jakarta secara lebih detail.
1. Penerapan teknologi hujan buatan oleh BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama berbagai lembaga terkait, seperti BMKG dan BRIN, telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
TMC dilakukan untuk menciptakan hujan buatan sebagai cara dalam mengatasi polusi udara di wilayah-wilayah tertentu, termasuk Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Langkah ini diambil dengan arahan dari Presiden dan bertujuan untuk membersihkan udara dari polutan-polutan yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
2. Pentingnya pembersihan udara melalui hujan
Dengan menerapkan modifikasi cuaca berupa hujan buatan, BNPB berharap bahwa udara yang terkontaminasi oleh polutan dapat dibersihkan melalui air hujan.
Pada dasarnya, hujan dapat membantu membersihkan udara dari partikel-partikel polutan, seperti debu dan partikel berbahaya lainnya.
Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, menjelaskan bahwa hujan memiliki peran penting dalam mengurangi polusi udara, terutama saat periode musim penghujan.
Ia juga menunjukkan bahwa kadar polusi udara pada dasarnya tetap sama dengan yang terjadi sebelum masuknya musim penghujan.
"Mengapa pada awal tahun tidak terasa? Ini karena terus terjadi pembersihan oleh curahan hujan, sehingga dari Januari hingga pertengahan Mei, kita masih mendapatkan frekuensi hujan hampir setiap hari. Paling tidak kalau paginya panas, sorenya hujan. Kalau sorenya panas, malamnya hujan," jelasnya.
"Ini membuat partikel-partikel polutan di udara terus terangkat dan langit tetap terlihat biru," tambah Muhari.
Namun, saat memasuki musim kemarau dan hujan jarang turun, maka tidak ada yang dapat membersihkan polusi udara ini.
Dengan adanya modifikasi cuaca itu, Muhari mengatakan bahwa polusi udara setidaknya dapat dibersihkan dengan air hujan tersebut.
Muhari mengatakan bahwa modifikasi cuaca untuk menimbulkan hujan buatan ini akan dilakukan setidaknya supaya dapat menurunkan hujan dalam durasi 2-3 kali dalam seminggu.
3. Kendala dalam penerapan teknologi hujan buatan di Jakarta
Meskipun ada usaha untuk menciptakan hujan buatan, terdapat kendala dalam melaksanakan teknologi ini di wilayah Jakarta.
Salah satu kendalanya adalah kurangnya awan yang dapat diubah menjadi hujan buatan. Hasil observasi menunjukkan bahwa konsentrasi awan di Jakarta belum mencukupi untuk melakukan modifikasi cuaca.
Diperlukan konsentrasi awan sekitar 30 persen agar teknologi hujan buatan dapat diterapkan dengan efektif.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa hujan buatan baru berhasil diinduksi di wilayah sekitar Jakarta.
"Memang tantangan ini menjadi dasar, di mana hujan sulit terjadi di wilayah Jakarta. Pada tiga hari terakhir, BMKG telah melaksanakan TMC dan hasilnya hanya terjadi hujan di daerah pinggiran Jakarta. Wilayah Pamulang melaporkan hujan pada hari Minggu, Bogor mengalami hujan, dan Depok mengalami gerimis," jelas Asep Kuswanto.
Meskipun langkah-langkah konkret telah diambil untuk menerapkan teknologi hujan buatan sebagai solusi untuk mengatasi polusi udara, tantangan teknis seperti ketersediaan awan dan kondisi geografis Jakarta tetap memainkan peran dalam menentukan keberhasilan implementasi teknologi ini.
Asep menekankan bahwa ketersediaan awan menjadi faktor penentu apakah penerapan TMC bisa berjalan atau tidak. Berdasarkan hasil pengamatan, TMC belum dapat diimplementasikan di Jakarta hingga tanggal 28-29 Agustus mendatang
Itu tadi berita tentang BNPB upayakan hujan buatan untuk bantu kurangi polusi udara di Jakarta.
Pemerintah tetap berupaya mencari solusi dan melakukan evaluasi terus-menerus. Tujuannya untuk memastikan efektivitas dari upaya ini dalam membersihkan udara dan menjaga kualitas udara yang lebih baik.
Baca juga:
- Polusi Makin Kacau, Apa yang Disiapkan jika Harus Keluar Rumah?
- Tak Hanya ISPA, Polusi Udara bisa Picu Penyakit dan Stunting
- 7 Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan Bayi