Nasihat Rasulullah tentang Kematian yang Perlu Dipahami Umat Muslim
Setiap makhluk hidup yang ada di bumi pasti akan mengalami kematian
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua makhluk hidup yang bernapas di dunia pasti akan mengalami kematian. Rasulullah SAW juga telah mengingatkan kepada seluruh umatnya bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan kehidupan di akhiratlah yang kekal dan abadi.
Kematian juga tidak mengenal siapa, waktu, dan di mana kamu berada. Semua orang jika memang sudah takdirnya, dirinya pasti akan berpulang saat itu juga. Sebab, tak seorang pun yang bisa menghindari kematian.
Kematian seseorang pun hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Sehingga, Rasulullah SAW memberikan nasihat kepada umatnya untuk senantiasa menyiapkan diri menghadapi kematian.
Lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum nasihat yang diberikan Nabi Muhammad SAW tentang kematian. Disimak sampai habis ya, Ma.
1. Perbanyak mengingat kematian agar tidak tertipu dengan dunia
Senantiasa mengingat kematian dapat membuat seseorang lebih merasa lapang dalam hidupnya. Ia akan mengingat bahwa semua yang ada di dunia ini merupakan hal yang fana dan mendorong jiwa untuk selalu beribadah dan tidak lalai dalam ibadahnya.
Seperti yang dikutip dari buku Bekal Meggapai Kematian yang Husnul Khatimah karya Majdi Muhammad. Memperbanyak mengingat kematian terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huraira, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda.
أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه
Artinya: “Perbanyaklah mengingat Si Pemutus Kenikmatan (Kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi).
2. Amal ibadah merupakan teman setia di alam kubur nanti
Saat di dalam kubur, tentu semuanya akan terlihat gelap dan sempit yang membuat hati merasa takut, gundah, dan bingung. Di saat itulah, hanya amal ibadah selama hidup yang bisa menolong menemani seseorang dalam kuburnya.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, sebagaimana Rasulullah bersabda.
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ :يَتْبَعُ المِيْتَ ثَلَاثَةٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ .
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu menuturkan, Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Mayyit diiringi tiga hal, yang dua akan kembali sedang yang satu terus menyertainya, ia diiringi oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Harta dan keluarganya akan kembali, sedang amalnya akan terus tetap bersamanya.” (HR. Bukhari-Muslim).
3. Menjelang ajal bersikaplah dengan tenang dan terus mengucap kalimat syahadat
Dikutip dari buku Ringkasan Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Rasulullah SAW menganjurkan seseorang saat menjelang ajalnya (sekarat) tetap bersikap tenang dan diam. Sementara lisannya terus mengucapkan kalimat syahadat.
Pernyataan tersebut terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huraira, sebagaimana Rasulullah SAW berkisah.
“Malaikat maut mendatangi seorang laki-laki yang hampir meninggal dunia. Setelah memeriksa hati orang itu, ia tidak mendapati apa-apa di dalamnya. Kemudian ia membuka mulut orang itu dan mendapati di ujung lidahnya ada yang menempel pada langit-langit mulutnya suatu ucapan La Ilaha Illallah. Allah SWT lalu berkenan mengampuni dosanya dikarenakan kalimat tersebut diucapkan dengan ikhlas.” (HR. Abu Huraira)
4. Selalu berprasangka baik kepada Allah SWT
Rasulullah SAW memperingati umatnya untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Sebab, dengan hanya berharap kepada-Nya lah kita agar diberi rahmat dan ampunanya.
Dikutip dari buku Menyucikan Jiwa karya Abdul Qadur Abu Fari, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, sebagaimana Rasulullah bersabda.
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَ
Artinya: “Jangan sampai salah seorang di antara kalian mati kecuali dia berbaik sangka kepada Allah SWT!” (HR.Muslim).
5. Rasulullah SAW melarang meminta suatu kematian
Dikutip dari buku 1100 hadist terpilih karya Muhammad Faiz al-Math. Rasulullah SAW sangat melarang manusia untuk meminta didatangkan suatu kematian meski mengalami kesusahan seberat apapun dalam hidupnya. Karena sesungguhnya Allah SWT tidak akan memberikan suatu ujian pada hambanya melampaui batas kemampuannya.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari sebagaimana Rasulullah bersabda.
لا يَتَمَنَّيَنَ أَحَدُكُمُ الْمَوْتَ لِضُرٍّ أَصَابَهُ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ فَاعِلًا فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي
Artinya: "Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari)
Karena sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Yunus ayat 49 yang menjelaskan ketetapan Allah SWT tentang kematian
قُل لَّآ أَمْلِكُ لِنَفْسِى ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَـْٔخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (QS. Yunus: 49).
Itulah rangkuman 5 hadis nasihat Rasulullah SAW tentang kematian. Semoga melalui 5 hadis di atas bisa menjadi informasi untuk Mama agar semakin meningkatkan lagi amal ibadahnya. Sebab, setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian.
Jadi, persiapkan segala amal ibadah selama masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah SWT.
Baca juga:
- 7 Hadis tentang Menuntut Ilmu yang Bisa Diajarkan pada Anak
- Beri Tahu Anak 8 Ciri-Ciri Dajjal Berdasarkan Hadis Rasulullah SAW
- Beri Tahu kepada Anak 5 Hadis Tentang Berbakti kepada Orangtua