Pengobatan dan Penanganan Yang Tepat untuk Penyakit Kanker!
Apa saja ya, Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penanganan kanker memerlukan pengobatan yang benar serta harus memenuhi standar agar mendapat hasil yang diinginkan. Maka itu pada peringatan 20 tahunnya, Eugenia Communications sebagai perusahaan komunikasi dalam bidang kesehatan, gaya hidup, dan kesra bekerja sama dengan Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, yang merupakan seorang ahli Hematologi Onkologi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), untuk membahas tentang kanker lewat acara bincang-bincang kanker dengan pakar pada 30 Januari 2020.
Apa sih kanker itu?
Kanker adalah penyakit yang disebabkan akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi kanker. Sel-sel ini dapat berkembang dan menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Apakah kanker sama dengan tumor?
Kanker sering dikenal sebagai tumor, padahal sebenarnya tidak semua tumor merupakan kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal yang terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Perbedaanya, jika tumor jinak tidak akan menyebar sedangkan tumor ganas pasti akan menyebar.
Penyebaran tumor dapat melalui darah atau bisa juga melalui saluran getah bening. Tumor biasanya menyebar melalui organ hati, paru, tulang, dan otak.
Sifat tumor yang menyebar ini yang membuatnya disebut tumor ganas atau sering dikenal dengan nama kanker. Jadi, semua kanker bersifat ganas ya, Ma.
Berikut ini adalah hal-hal yang kamu perlu tahu tentang kanker, semua telah Popmama.com rangkum:
1. Cara mengurangi faktor risiko kanker
Hal pertama yang kamu perlu lakukan adalah meningkatkan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga seperti kardio dianjurkan untuk dilakukan paling sedikit 30 menit setiap harinya. Hal ini dapat menghindari kamu dari berat badan berlebih atau kenaikan berat badan drastis yang dapat menjadi faktor risiko penyebab kanker.
Kamu juga perlu membatasi diri dalam mengkonsumsi alkhol. Perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayur serta biji-bijian dan menghindari karbohidrat seperti gula olahan. Kamu bisa mengganti daging merah dan produk yang mengandung susu dengan ikan, kacang, dan polong-polongan.
Usahakan agar kebutuhan vitamin dalam diri kamu terpenuhi. Pertimbangkan untuk mengonsumsi vitamin D3 yang cukup setiap harinya apalagi ketika sinar matahari berintensitas rendah.
2. Cara memastikan kanker
Untuk memastikan suatu benjolan merupakan kanker atau tidak, dapat diperoleh dengan cara pembedahan atau biopsi. Biopsi sendiri adalah tindakan pengambilan sampel jaringan.
Sampel tersebut selanjutnya dibawa ke laboratorium patologi anatomi untuk dapat dilihat dibawah mikrosop.
Biopsi sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pengobatan karena jika tidak, dikhawatirkan kanker akan berkembang dan memperburuk kondisi penderita. Penyebaran kanker dapat di lihat dengan menggunakan CT Scan. Dengan alat tersebut, penyebaran kanker dapat terlihat berwarna.
3. Pengobatan kanker
Pengobatan kanker dibagi menjadi dua yaitu pengobatan lokal dan pengobatan sistemik. Pengobatan lokal terdiri dari operasi dan radiasi. Pengobatan ini dilakukan dengan cara mengangkat tumor yang pada bagian tubuh yang bisa diangkat dan tidak terlalu besar.
Sedangkan pengobatan radiasa dilakukan dengan cara melakukan penyinaran di bagian tumor dan area sekitarnya.
Lain halnya dengan pengobatan sistemik. Pengobatan sistemik terdiri dari kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi. kemoterapi merupakan pengobatan kanker menggunakan obat yang bersifat racun.
Obat ini akan membunuh sel kanker dengan cara menghambat siklus hidup sel terutama melalui penghambatan proses pembelahan sel di dalam inti sel.
Imunoterapi adalah salah satu pengobatan sistemik juga, yang mengaktifkan sistem imun tubuh yang sebelumnya tidak aktif karena dibuat nonaktif oleh sel kanker.
Pengobatan ini merupakan pengobatan utama pada kanker yang mengalami penyebaran jauh ke bagian tubuh lainnya.
4. Dampak buruk pengobatan alternatif
Ada cerita tentang pengalaman seorang pasien yang tidak mau dibiopsi dan memilih pengobatan yang tidak perlu dilakukan biopsi. Alhasil penyakit yang diderita pasien tersebut mengalami peningkatan selama dua bulan.
Lalu, ada juga seorang pasien yang tidak mau menjalani operasi setelah diradiasi pada kanker anus, sebab ia takut memakai kantong pembuangan di perutnya dan ia akhirnya pergi ke tempat pengobatan alternatif.
Satu tahun kemudian pasien tersebut datang dengan kondisi dimana kankernya sudah tersebar ke hati dan tulang. Akibatnya, ia harus menjalani kemoterapi.
Wah seram sekali ya, Ma!
Baca Juga
- 7 Arti Mimpi Hamil Muda, Pertanda Akan Terjadi Apa Ya
- Waspadai! Ini dia 7 Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Kanker
- Kanker Ginjal: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya