Hari Lupus Sedunia, Ketahui Fakta Mengenai Penyakit Autoimun Ini
Agar tidak lagi salah menilai, ketahui dan sadari bahaya penyakit lupus
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanggal 10 Mei telah ditetapkan oleh World Lupus Federation sebagai Hari Lupus Sedunia, hal ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit lupus.
Lupus ialah penyakit autoimun yang membuat sistem imunitas kehilangan kemampuan untuk membedakan substansi asing atau non-self dengan sel dan jaringan tubuh sendiri atau self sehingga imunitas bisa menyerang jaringan organ di dalam tubuh.
Lupus dapat menyerang siapa saja di seluruh dunia, untuk mengetahui dan menyadari akan bahaya lupus. Salah satu seleb Holywood yang memiliki diagnosa menderita lupus adalah Selena Gomez. Ia pernah speak up mengenai gangguan kesehatan yang ia alami. "Seperti yang banyak dari kalian tahu atau mungkin tidak tahu, saya didiagnosis menderita Lupus sekitar lima atau enam tahun yang lalu," katanya.
Tahun 2021 lalu, artis kelahiran Texas itu menjalani transplantasi ginjal, yang diberikan kepadanya oleh temannya Francia Raisa, sebuah pengalaman yang menurutnya benar-benar menunjukkan betapa mengancam jiwa penyakit autoimunnya.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait fakta penyakit lupus.
1. Faktor penyebab penyakit lupus
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh World Lupus Foundation masih banyak masyarakat di berbagai negara yang tidak menyadari bahwa lupus adalah sebuah penyakit.
Berbeda dengan penyakit HIV/AIDS atau kanker, penyakit ini merupakan penyakit yang memproduksi antibodi berlebihan sehingga antibodi tidak lagi berfungsi melawan virus melainkan juga menyerang sel dan jaringan tubuh penderianya.
Lupus bukanlah penyakit yang disebabkan oleh virus, kuman atau bakteri. Lupus juga bukan penyakit yang menular.
Faktor penyebab terjadi lupus pada seseorang disebut-sebut adalah karena faktor genetik, namun ada beberapa riset yang menemukan bahwa faktor eksternal seperti infeksi, penggunaan obat antibiotic, obat-obat keras, sinar ultraviolet hingga stres dapat memicu penyakit lupus.
2. Dikenal sebagai penyakit seribu wajah dengan simbol kupu-kupu
Gejala penyakit lupus hampir sama dengan gejala penyakit lainnya yang membuat tim medis akan sulit mendeteksi penyakit lupus dan butuh beberapa tes dan waktu untuk mendiagnosanya. Hal ini menyebabkan penyakit lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah.
Namun, ada gejala yang lebih jelas untuk penyakit lupus yang patut Mama waspadai yaitu ditandai dengan rambut rontok, jari yang memucat ketika dingin, sariawan di mulut dan kulit yang sensitif terhadap cahaya matahari sehingga menimbulkan ruam kemerahan pada bagian pipi juga hidung dan membentuk pola kupu-kupu.
Karena ruam dengan pola kupu-kupu di wajah merupakan penampakan yang jelas terlihat pada penderita penyakit lupus, kupu-kupu kemudian dijadikan simbol kepedulian terhadap penderita lupus. Selain itu, metamorfosis pada kupu-kupu yaitu perubahan dari telur, ulat, kepompong lalu kupu-kupu adalah analogi yang menggambarkan harapan bagi para penderita lupus.
3. Perempuan lebih rentan terhadap penyakit lupus
Penyakit lupus memang bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin, namun, perempuan pada usia produktif 9 kali lebih besar rentan menderita penyakit lupus dibanding laki-laki.
Riset menyebutkan bahwa perempuan yang menderita lupus mengalami sakit saat menstruasi lebih parah dibanding perempuan lain.
Selain itu lupus kebanyakan menyerang seseorang direntang umur 15 sampai 45 tahun.
Salah satu bintang terkenal perempuan yang mengalami penyakit lupus adalah penyanyi asal Amerika yaitu Selena Gomez. Selena didiagnosa mengidap penyakit lupus di umurnya yang masih 20an, bahkan pada tahun 2017 Selena harus melakukan transplantasi satu ginjalnya karena terserang lupus.
4. Beberapa jenis lupus
Terdapat berbagai jenis lupus, diantaranya:
- SLE atau Systemic lupus erythematosus merupakan jenis lupus yang paling dikenal, yaitu kondisi sistemik yang berdampak pada tubuh gejalanya berkisar dari ringan hingga parah, dapat mempengaruhi organ atau sistem organ tubuh dan dapat menyebabkan peradangan pada kulit, persendian, paru-paru, ginjal, darah, jantung atau komplikasi.
- Lupus Eritemoatosus diskoid, penyakit lupus jenis ini adalah lupus kulit yang memengaruhi kulit seperti munculnya ruam di wajah, leher dan kulit kepala. Ruam yang timbul bisa berlangsung beberapa hari bahkan beberapa tahun. 10% orang dengan lupus eritemoatosus diskoid dapat berkembang menjadi lupus SLE
- Neonatal lupus, atau lupus yang terjadi pada bayi baru lahir yang mana ibunya menderita SLE, saat lahir bayi kemungkinan akan mengalami ruam kulit, masalah hati dan jumlah darah rendah.
5. Efek lupus pada sistem tubuh lain
Lupus dapat memengaruhi sistem tubuh yaitu sebagai berikut:
- Ginjal, sekitar 1 dari 3 penderita lupus akan mengalami masalah ginjal karena tubuh yang sulit mengeluarkan produk limbah racun secara efektif
- Paru-paru, beberapa orang yang menderita lupus mengalami radang selaput dada yang menyebabkan nyeri dada terutama saat bernapas
- Sistem sarah pusat, lupus memengaruhi otak atau sistem saraf pusa dan menyebabkan gejala sakit kepala, pusing, depresi, gangguan memori, masalah penglihatan, kejang, stroke, atau perubahan perilaku.
- Darah: Lupus dapat menyebabkan anemia, leukopenia (penurunan jumlah sel darah putih) atau trombositopenia (penurunan jumlah trombosit dalam darah, yang membantu pembekuan).
- Komplikasi kehamilan: Wanita dengan lupus memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi, kelahiran prematur, dan preeklamsia, suatu kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi.
5. Penderita lupus di Indonesia
Di Indonesia, penderita penyakit lupus cenderung mengalami peningkatan. Pravalensi penyakit ini sebesar 0,5 persen atau sekitar 1,25 juta jiwa namun hanya 12 persen dari jumlah tersebut yang dilaporkan. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online, pada 2014 tercatat hanya 543 rumah sakit yang melaporkan menangani kasus lupus, pada tahun 2015 tercatat 621 rumah sakit lalu pada tahun 2016 mencapai 858 rumah sakit.
Setiap harinya WHO mencatat lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia berjuang dan hidup melawan lupus. Di Amerika dilaporkan terdapat 16.000 kasus penderita lupus setiap tahunnya.
Hingga sekarang memang belum ditemukan obat yang menangani lupus sepenuhnya, hal ini kemungkinan besar mempengaruhi psikologis pasien. Padahal, kondisi psikologis yang kehilangan semangat, depresi maupun frustasi akan berpengaruh buruk pada kesehatannya.
7. Mencegah penyakit lupus
Penyakit lupus memang tidak bisa dideteksi penyebab pastinya dan kita tidak pernah tahu penyakit apa yang mungkin datang menyerang kita.
Untuk mencegah penyakit lupus, ada beberapa saran yang bisa Mama lakukan untuk mencegahnya yaitu salah satunya dengan pola hidup sehat. Seperti, pola makan teratur, hindari merokok, tidur dengan cukup sesuai dengan kebutuhan harian, lindungi kulit dari paparan sinar ultra violet, kelola stress, dan melakukan olahraga rutin.
Itulah fakta yang perlu diketahui mengenai penyakit lupus. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga Mama ya, Ma.
Baca juga:
- Tips Memberi Dukungan untuk Anak dengan Penyakit Lupus
- 7 Penyakit yang Ditandai dengan Rambut Rontok
- 5 Jenis Penyakit Ginjal yang Bisa Memengaruhi Seluruh Tubuh