TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Memilih Laboratorium yang Tepat Untuk Tes PCR dan Antigen

Jangan sembarangan pilih laboratorium untuk mengetahui hasil tes yang valid

Freepik

Di tengah tingginya kasus virus corona varian Omicron, Mama dan Papa beserta anak-anak pasti akan sering melakukan screening test dengan swab PCR dan Antigen. Hal ini guna mendeteksi dini keberadaan virus corona sehingga tidak menyebar ke banyak orang. 

Namun, semenjak virus corona hadir di Indonesia, banyak sekali laboratorium yang bermunculan di Indonesia untuk melayani tes PCR dan Antigen. 

Banyaknya laboratorium ini kadang membuat masyarakat bingung. Ditambah, harga PCR dan Antigen satu laboratorium dengan laboratorium lainnya berbeda. 

Tak sedikit masyarakat yang bingung tentang apa yang membedakan laboratorium satu dengan yang lainnya serta apakah semuanya akurat dan boleh dikunjungi? 

Nah untuk menjawab rasa bingung Mama dan Papa, berikut ini Popmama.com akan merangkum informasi dari Dr. dr. Lia Gardenia Partakusuma, SpPK (K), MM, MARS, FAMM selaku Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia tentang cara memilih laboratorium yang baik untuk melakukan RPC dan Antigen bersama keluarga. Simak yuk, Ma! 

1. Pilih laboratorium yang telah memiliki legalitas

Freepik

Langkah awal yang wajib Mama dan Papa lakukan sebelum melakukan tes PCR dan Antigen bersama keluarga adalah memastikan laboratorium terkait telah memiliki legalitas pelaksanaan PCR dan Antigen dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Sebab, setiap laboratorium yang melaksanakan tes PCR dan Antigen sudah seharusnya memiliki surat izin dari Kemenkes untuk menyinkronkan data kasus positif dan negatif virus corona. 

Untuk mengetahui legalitas laboratorium, Mama bisa menanyakan langsung tentang surat izin tersebut pada pihak laboratorium terkait.

2. Pilihlah laboratorium yang menjalani sistem mutu

Freepik

Langkah kedua, Mama dan Papa harus memilih laboratorium yang menjalankan sistem mutu dengan baik. Cara mudah melihat sistem mutu suatu laboratorium yakni dengan membandingkan jumlah petugas yang bekerja dengan jumlah pasien yang melakukan PCR dan Swab. 

"Kalo laboratoriumnya itu (petugas) cuma ada lima orang, pemeriksaannya sehari dua ribu atau tiga ribu, atau cuma seratus juga bebannya udah pasti overload bisa seharian. Kita bisa pertanyakan, apakah mungkin?" jelas Dr. Lia dalam acara Diskusi Media - Pentingnya Sistem Manajemen Mutu untuk Standar Kualitas Tes Kesehatan yang Akurat dan Terpercaya, Rabu (17/2/2022).

"Mau tidak mau beban yang banyak ditambah dengan pelaporan yang juga rumit, itu akan membuat semakin banyak risiko," imbuhnya.

Maka dari itu, Dr. Lia mengimbau untuk memilih laboratorium yang menjalani sistem mutu, mulai dari sumber daya manusia hingga alat yang digunakan semuanya harus baik.

Untuk mengetahui SDM yang baik, Dr. Lia pun menyarankan setiap orang yang ingin tes untuk memastikan apakah orang-orang yang di laboratorium tersebut adalah analis atau bukan. 

"Coba tanya, 'kamu analis bukan?'. Mungkin yang paling gampang gitu," ucap Dr. Lia.

3. Akreditasi laboratorium

Pixabay/fernandozhiminaicela

Cara terakhir untuk menentukan laboratorium yang baik adalah dengan melihat akreditasi laboratoriumnya, baik akreditasi secara Nasional maupun Internasional. 

"Paling tidak mengantongi akreditasi dari kementerian kesehatan. Karena kan ada auditnya untuk akreditasi. Jadi mereka (laboratoratorium) bisa dipercaya dan diandalkan," tutur Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia. 

Namun, akan lebih baik juga jika laboratoratorium tersebut telah mengantongi akreditasi Internasional dengan menunjukkan sertifikat ISO pada alat-alat yang digunakan serta mekanisme pengujian yang dijalankan. 

Nah itulah beberapa tips atau cara dari Dr. Lia mengenai pemilihan laboratorium yang baik untuk melakukan tes PCR dan Antigen. Semoga kini Mama dan Papa tidak sembarangan lagi memilih tempat laboratorium supaya mendapat hasil yang valid.

Baca juga:

The Latest