Harga Tahu dan Tempe Naik Mulai Bulan Depan, Siap-Siap Ma!
Kenaikan harga ini akan dirasakan sekitar enam bulan kedepan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahu dan Tempe merupakan salah satu lauk utama masyarakat Indonesia. Dua jenis makanan ini bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan yang berbeda sehingga tak bosan untuk disantap. Selain rasanya yang lezat, tahu dan tempe pun kaya akan gizi baik untuk tubuh manusia.
Walaupun banyak sekali kelebihannya, lauk ini dijual dengan harga yang cukup murah. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat Indonesia sangat mencintai tahu dan tempe.
Namun, sayangnya mulai bulan depan hingga enam bulan kedepan, tempe dan tahu ini akan mengalami kenaikan harga, Ma. Waduh, apa ya alasannya?
Simak informasi yang telah Popmama.com rangkum berikut ini yuk, Ma! Mulai dari alasan hingga perkiraan harga baru tempe semuanya dibahas di bawah ini.
1. Alasan harga tahu dan tempe di Indonesia mengalami kenaikan
Indonesia hingga saat ini masih bergantung dengan kedelai impor untuk membuat tahu dan tempe. Jadi ketika harga kedelai global mengalami kenaikan, tahu dan tempe di Indonesia pun akan kena imbasnya.
"Perlu saya sampaikan karena ketergantungan harga kedelai dunia tentunya berdampak pada harga kedelai di dalam negeri di tingkat perajin tahu dan tempe. Perajin ini harus membeli kedelai di harga tinggi dan tentunya akan pengaruhi harga di tahu dan tempenya," jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2/2022).
2. Harga kedelai per Februari 2022
Oke memaparkan, harga kedelai di minggu pertama Februari 2022 mencapai US$ 15,77 per bushel (1 bushel=27,2 kilogram/kg) alias Rp 11.240 per kg di tingkat importir dalam negeri. Harga tersebut akan terus naik dan mencapai puncaknya pada Mei 2022 dengan harga mencapai US$ 15,79 per bushel.
Harga kedelai impor ini akan kembali berjalan turun pada Juli 2022. Namun, kala itu diprediksi harga kedelai masih tergolong tinggi yakni sekitar US$ 15,74 per bushel.
Dengan harga tersebut, Oke memperkirakan harga kedelai di pengrajin tahu dan tempe akan meningkat menjadi Rp11.500-12.000 per kg selama beberapa bulan kedepan.
3. perkiraan kenaikan harga tahu dan tempe di pasaran
Bila harga kedelai impor di pengrajin berada di angka Rp11.500, maka diperkirakan pengrajin akan menjualnya tempe dengan harga Rp10.300 per kg.
Namun, jika ternyata harga kedelai tembus Rp12.000 per kg di pengrajin tempe, maka mereka akan menjual tempe sekitar Rp10.600 per kg.
Tentunya harga tahu pun akan mengalami perubahan. Jika pengrajin tahu membeli kedelai impor seharga Rp11.500, maka mereka akan menjualnya kembali dalam bentuk tahu sekitar Rp52.450 per papan atau Rp650 per potong.
Akan tetapi, ketika para pengrajin harus membeli kedelai sebesar Rp12.000 per kg, maka mereka akan menjual tahu buatannya seharga Rp53.700 per papan atau Rp700 per potong.
Nah, itulah harga terbaru dari tahu dan tempe untuk beberapa bulan kedepan. Semoga nantinya Mama dan Papa tidak akan kaget jika mengetahui harga tahu dan tempe yang tiba-tiba mahal di pasaran.
Baca juga:
- Resep Tahu Walik Mercon yang Enak Dinikmati saat Hujan, Renyah!
- Resep Tempe Orek Basah, Cocok untuk Lauk Nasi Panas M
- Resep Tahu Campur Khas Surabaya, Uwenak Tenan Rek!