Viral Anak Panti Asuhan di Malang Dianiaya & Alami Pelecehan Seksual
Anak tersebut alami pelecehan seksual dari tetangganya sendiri dan dianiaya 8 teman-temannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus kekerasan pada anak dan perempuan terjadi lagi. Kali ini seorang anak panti asuhan di Malang mengalami penganiayaan dan menjadi korban pemerkosaan. Kasus ini ramai diberitakan setelah video durasi 2 menit 29 detik yang berisikan penganiayaan menyebar di sosial media.
Menurut sumber yang beredar, korban yang berusia 13 tahun ini dianiaya teman-temannya. Terekam aksi kekerasan seperti dipukul, dijambak dan juga ditendang. Penyiksaan terjadi pada Kamis (18/11/2021) setelah korban baru saja diperkosa oleh seorang tetangga panti asuhan tempat ia tinggal.
Bagaimana kronologis anak panti asuhan di Malang mengalami penganiayaan serta pemerkosaan? Berikut Popmama.com rangkum di bawah ini.
1. Kronologis penyiksaan anak panti asuhan di Malang
Kronologis awal hingga terjadinya penyiksaan yang dialami anak panti asuhan di Malang ini bermula dari korban yang dibawa ke suatu tempat oleh tetangga dari panti asuhan, di tempat tersebut ia diperkosa oleh laki-laki yang diketahui sudah memiliki istri.
Kejadian tersebut diketahui oleh istri siri dari pelaku. Di saat bersamaan, istri pelaku membawa beberapa temannya dan melakukan introgasi ke korban hingga melakukan tindakan kekerasan.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kpta, Kompol Tinton Yudha Riambodo mengatakan bahwa motif dari kekerasan dilatarbelakangi adanya rasa cemburu dan kesal dari istri pelaku yang juga menjadi pelaku penganiayaan. Ia kesal melihat suaminya tidur dengan korban.
"Dari pelaku, memang ada kekesalan karena melihat suami siri tidur dengan seorang perempuan. Itu yang memicu kejadian tersebut," ucap Tinton Yudha.
2. Pelaku sudah diamankan oleh polisi
Setelah video penganiayaan sempat viral di dunia maya, Polresta Malang Kota bergerak cepat untuk menangkap pelaku dugaan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap anak panti asuhan di Malang yang berinisial NH itu. AKBP Budi Hermanto menyampaikan bawa terdapat 10 pelaku yang ditangkap.
10 pelaku terduga juga sudah mengalami pemeriksaan di Malporesta Malang Kota. 8 pelaku merupakan teman-teman korban yang tinggal di sekitar panti asuhan, sedangkan 2 orang lagi merupakan pelaku pemerkosaan dan istrinya.
“Untuk perkara anak viral menjadi korban penganiayaan dan dugaan pemerkosaan sudah kita amankan pelakunya, 10 pelaku kami amankan,” ucap Budi.
3. Korban dibawa ibunya tinggal bersama sehari setelah kejadian
Kepala Dinas Sosial Kota Malang Penny Indriani mengatakan bahwa korban sudah dijemput ibunya pulang dan tinggal kembali bersama di Sidoarjo sehari setelah penganiayaan terjadi.
"Sekarang sudah dibawa oleh ibunya kembali tinggal bersama di Sidoarjo," ucapnya pada wartawan.
Diketahui sebelumnya bahwa korban tinggal di panti asuhan karena Papanya mengidap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), sedangkan Mamanya seorang asisten rumah tangga (ART) yang membuatnya jarang dijenguk. Itulah mengapa korban akhirnya tinggal di panti asuhan.
4. Korban mengalami trauma berat
Akibat dari peristiwa ini, korban tentunya mengalami trauma berat dan efek psikologis. Budi meminta kepada masyarakat untuk ikut membantu dengan tidak menyebarkan foto korban dan tidak menyebarluaskan identitas korban dan keluarganya.
Hal ini disampaikan Budi melihat bahwa korban mengalami trauma yang menghantuinya setelah penyiksaan tersebut. Bagaimana tidak, di media sosial tersebar sejumlah foto dari pelaku penyiksaan yang terus bermunculan. Foto dan video diunggah oleh para pelaku maupun pihak lain.
Para pelaku diketahui mengunggah foto korban dengan kondisi babak belur, sementara para pelaku dengan santainya tersenyum dan mengerumuni korban.
5. Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami bully dan pelecehan
Masih banyak korban pelecehan dan kekerasan pada anak yang tidak berdaya dan tak bersuara. Ini bisa membuat anak mengalami trauma yang cukup berat. Untuk itu penting sekali peran orangtua dan beberapa pihak untuk membantunya bisa menceritakan kejadian yang dialami korban.
Hal yang bisa dilakukan ialah dengan mendorong anak untuk bisa menceritakan secara detail perundungan yang sudah ia alami. Dengan begitu orangtua sebagai orang terdekat juga bisa mengetahui cerita jelas dari korban.
Yakinkan anak jika pelecehan serta perundungan bukanlah kesalahannya, sehingga anak tidak merasa sedang sendirian menghadapi kondisi tersebut. Apresiasi kejujuran anak ketika sudah berani menceritakannya.
Pihak lain yang juga bisa diajak untuk mengatasi tindakan tersebut ialah wali kelas korban, pihak sekolah serta pelaku. Mama juga harus turun tangan menemui pihak sekolah untuk meminta penjagaan dari mereka serta memastikan adanya pengawasan yang efektif.
Berkomunikasi dengan pelaku sebagai upaya untuk mengedukasi bahwa tindakan yang dilakukan salah jika pelaku masih sekolah. Sementara jika pelaku sudah cukup dewasa untuk mengerti hukum, ada baiknya untuk dibicarakan dan jika perlu adukan langsung kepada pihak yang berwajib.
Itulah tadi informasi mengenai anak panti asuhan di Malang yang mengalami penganiyaan serta pemerkosaan oleh tetangganya sendiri. Semoga kasus seperti ini tidak terulang kembali ya, Ma.
Baca juga:
- Tanda-Tanda Kekerasan Seksual pada Anak
- Efek Trauma yang Dialami oleh Korban Kekerasan Seksual
- 5 Alasan Kenapa Orangtua Harus Stop Kekerasan pada Anak