3 Gejala Baru Cacar Monyet, Waspada Jadi Darurat Kesehatan Dunia
Tetap waspada, kini cacar monyet telah menjadi darurat kesehatan dunia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar monyet atau monkeypox kini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan dunia dengan level alarm tertinggi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setidaknya sudah lebih dari 14.500 kasus yang tercatat, dengan lebih dari 2.100 di antaranya berada di Amerika Serikat.
Dalam temuan terbaru didapatkan tiga gejala baru cacar monyet yang berbeda dari gejala sebelumnya. Tiga gejala tersebut dikatakan menjadi lebih buruk, seperti lesi di anus, lesi genital tunggal, dan lesi di mulut.
Total 528 Kasus Cacar Monyet dari 16 Negara Berbeda
Dari sebuah studi yang dipelopori oleh Queen Mary University of London dan diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine, total ada 528 kasus cacar monyet dari 16 negara berbeda.
Studi tersebut menyimpulkan secara keseluruhan, sekitar 98 persen dari mereka yang terinfeksi adalah laki-laki biseksual. Utamanya, cacar monyet menyebar melalui kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi. Dari 98 persen pasien, ada 41 persen hidup dengan HIV.
Meskipun demikian, penelitian masih berlanjut untuk menentukan apakah monkeypox menular secara seksual atau tidak.
Berikut ini Popmama.com bagikan penjelasan selengkapnya terkait tiga gejala baru cacar monyet yang dilansir dari beberapa sumber.
Yuk Ma, simak informasinya demi kesehatan bersama!
1. Lesi di anus
Ruam lesi yang pecah di kulit menjadi salah satu gejala utama cacar monyet. Penelitian mengungkapkan bahwa area yang paling umum muncul lesi adalah alat kelamin dan anus, bukan bagian tubuh lainnya.
Menurut penelitian, sebagian dari mereka yang terkena gejala anal dan oral sangat merasa kesakitan, sehingga harus dirawat di rumah sakit.
Studi tersebut mencatat bahwa inilah alasan pentingnya untuk mengetahui gejala baru ini, sehingga otoritas perawatan siap untuk mengobati pasien monkeypox.
2. Lesi genital tunggal
Sejumlah 54 pasien dilaporkan mengalami ulkus genital tunggal atau luka yang muncul di area kelamin, termasuk penis, vagina, dan sekitar anus. Hal ini menjadi salah satu gejala baru yang belum dikenal secara luas.
Studi tersebut juga mencatat bahwa ulkus genital tunggal terjadi pada infeksi menular seksual (IMS). Studi tersebut mengungkapkan bahwa temuan ini harus segera dilaporkan ke profesional perawatan kesehatan, sehingga monkeypox lebih mudah didiagnosis dan diobati.
3. Lesi di mulut
Dalam yang telah disebutkan sebelumnya juga melaporkan gejala orofaringeal pada 26 orang, termasuk lesi di dalam mulut dan amandel, meliputi sakit tenggorokan, nyeri menelan, dan radang tenggorokan.
Ada juga kasus lesi yang muncul di kelopak mata, namun ini hanya terjadi pada tiga orang.
Selain lesi, gejala umum yang terjadi termasuk demam (62 persen), lesu (41 persen), mialgia (31 persen), dan sakit kepala (27 persen). Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening juga turut dilaporkan terjadi pada 56 persen orang.
Cacar Monyet Resmi Jadi Darurat Kesehatan Dunia
Saat ini, cacar monyet resmi diumumkan sebagai darurat kesehatan dunia dengan level alarm tinggi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa ada 16.836 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi secara global.
Itulah tadi informasi terkait tiga gejala baru cacar monyet. Sebaiknya Mama sekeluarga tetap waspada akan penyakit cacar monyet ini, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Baca juga:
- WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global
- Peneliti Temukan Virus Cacar Monyet Bermutasi, Benarkah Cepat Menular?
- Kemenkes Ungkap Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari, Muncul Ruam