5 Dampak Penggunaan Kemasan Plastik yang Mengandung BPA, Bahaya!
Apakah Mama sudah menggunakan kemasan plastik BPA Free?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
BPA atau Bisphenol A adalah zat kimia tambahan untuk pembuatan kemasan plastik berbahan PVC (kode 3) dan PC (kode 7), untuk menghasilkan wadah yang kuat, transparan, dan tahan panas. Nah, sekarang perhatikan kemasan plastik yang Mama gunakan di rumah deh. Jika terdapat nomor 3 atau 7, boleh jadi kemasan plastik tersebut mengandung BPA, Ma!
Nah, supaya Mama bisa lebih berhati-hati, yuk ketahui lima dampak penggunaan kemasan plastik yang mengandung BPA berikut ini!
1. Risiko ringannya, menimbulkan alergi kulit
Jika kemasan yang mengandung BPA dipanaskan, zat BPA-nya bisa migrasi atau pindah ke makanan dan minuman lho Ma. Nah, dalam penggunaan berulang, risiko terkecil dari terkonsumsinya BPA adalah memicu alergi kulit dengan gejala gatal dan ruam pada kulit.
2. Memicu penyakit kanker
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara BPA dengan penyakit kanker. Bahkan, dalam Popmama Online Class berjudul “Pentingnya Memilih Kemasan BPA Free dan Manfaatnya untuk Kesehatan Keluarga” yang diselenggarakan pada 30 Juni 2020 lalu, Dr. Endang Warsiki, selaku Kepala Divisi Pengemasan Penyimpanan dan Sistem Transportasi IPB menyatakan bahwa BPA merupakan zat karsinogenik lho.
Buat Mama yang belum tahu, karsinogenik adalah zat yang menyebabkan kanker. Makanya nggak heran kalau negara seperti Prancis sampai melarang penggunaan BPA pada kemasan makanan.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Dalam jurnal Impact of Bisphenol A on the Cardiovascular System — Epidemiological and Experimental Evidence and Molecular Mechanisms yang ditulis oleh Xiaoqian Gao dan Hong-Sheng Wang dari University of Cincinnati College of Medicine, dinyatakan bahwa beberapa penelitian epidemiologi menunjukkan paparan BPA pada masyarakat dewasa sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung seperti penyempitan pembuluh arteri, angina pektoris atau angin duduk, serangan jantung, hipertensi, dan penyakit arteri perifer. Jadi, jika Mama menggunakan kemasan makanan yang tidak BPA Free, jangan pernah dipanaskan ya Ma!
4. Memicu gangguan reproduksi dan endokrin
BPA adalah senyawa kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin pada tubuh manusia. Zat ini dapat pula mempengaruhi kesehatan reproduksi karena memicu ketidakseimbangan hormon lho, Ma. Dalam naskah ilmiah Kajian Paparan Bisphenol-A dari Botol Susu Polikarbonat dalam Asi dan Air pada Bayi, I.K. Marla Lusda dari Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa ada persamaan antara BPA dengan senyawa kimia diethyl sylbestrat (DES) dan hormon estrogen.
Senyawa DES ini sendiri merupakan senyawa yang dapat memicu kanker dan masalah reproduksi. Jadi, buat Mama yang lagi program hamil, pastikan Mama dan keluarga menggunakan kemasan BPA Free ya!
5. Membuat anak jadi agresif dan hiperaktif
Nah, kalau ini dampak negatif BPA pada anak. Dalam jurnal Relationship Between Bisphenol A Exposure and Attention-deficit Hyperactivity Disorder karya Yanru Li dkk, disebutkan bahwa BPA terkait dengan ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) pada perkembangan anak remaja, meskipun bukti klinisnya masih terbatas. Dr. Endang juga menyatakan bahwa paparan BPA dapat memicu perilaku anak yang agresif dan hiperaktif.
Nah, itu dia lima dampak penggunaan kemasan plastik yang mengandung BPA! Ternyata, zat kimia ini dapat berpindah ke makanan dan minuman, sehingga memicu berbagai risiko kesehatan.
Sekarang, coba deh Mama cek kemasan plastik yang digunakan di rumah. Jangan-jangan masih banyak yang menggunakan bahan plastik PVC (kode 3) dan PC (kode 7) untuk menyimpan makanan dan minuman. Sebab, kotak makan, botol minum, sampai galon air mineral pun juga ada lho Ma yang menggunakan kedua bahan plastik tersebut lho, Ma.
Nah, untuk cegah migrasinya BPA ke makanan dan minuman, Mama sebaiknya menggunakan kemasan plastik berbahan PET (kode 1) ya. Sebagai contoh, Mama bisa menggunakan galon air mineral berbahan PET (kode 1), sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Untuk kotak makanan, Mama juga bisa menggunakan kemasan plastik berbahan PP (kode 5) yang aman untuk microwave.