Barongko, Kue Khas Bugis yang Kerap Hadir saat Ramadan
Merupakan makanan penutup para raja, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia memang kaya akan kuliner. Menu Lebaran saja bisa begitu beragam dan pasti semuanya berkesan. Di Bugis, ada kue manis yang tak pernah absen disajikan saat Ramadan.
Ramadan identik dengan menu takjil. Selain menu kekinian, ada juga menu tradisional yang jadi ciri khas sebuah daerah sehingga saat menyantapnya bikin kangen kampung halaman.
Inilah barongko, kue yang dibungkus daun pisang yang jadi hidangan spesial Ramadan. Seperti apa cara membuat dan rasanya? Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
1. Mengenal apa itu barongko
Barongko adalah kue pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Selain pisang, kue ini juga terbuat dari telur, tepung beras, gula, santan, dan biasanya ditambahkan dengan nangka.
Setelah semua bahan tercampur dengan baik, adonan akan dimasukkan ke dalam daun pisang dan kemudian dibungkus lalu dikukus.
Kue basah ini akan tercium wangi saat matang, terasa lembut dan manis saat dimakan. Biasanya, kue ini kerap hadir menjadi salah satu sajian saat Lebaran.
2. Merupakan warisan budaya tak benda
Kue manis dengan bahan terbuat dari pisang ini merupakan sebuah warisan, lho. Hal ini berdasarkan SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bernomor 60128/MPK.E/KB/2017. Barongko pun menjadi salah salah satu warisan budaya tak benda.
Kuliner manis ini konon dikatakan sebagai menu yang dihidangkan sebagai makanan penutup para raja. Kue ini juga diyakini berasal dari kerajaan terbesar di Gowa, Sulawesi Selatan, pada masa lampau.
Oleh karena itulah, barongko sering ditemui di momen-momen penting seperti pernikahan, upacara adat, dan hari keagamaan. Kini, sering terjaja sebagai salah satu takjil saat Ramadan.
3. Sejarah barongko
Barongko merupakan singkatan dari "barangku mua udoko" yang artinya "barangku sendiri yang kubungkus". Jika diartikan secara harfiah, memang adonan ini dimasak dan disajikan dengan dibungkus menggunakan daun pisang.
Jika bicara tentang filosofinya, arti dari membungkus atau menjaga harga diri merupakan amalan dari nilai siri'. Maksudnya, menjaga harkat dan martabat diri sendiri serta keluarga.
Selain itu, juga melambangkan keharmonisan dan keselarasan dalam bertindak, di manapun. Maka dari itu, kue barongko wajib dibuat dari bungkusan daun pisang, tidak boleh diganti dengan pembungkus lain.
Sedangkan rasa manis dan gurih dari barongko merupakan harapan akan kesejahteraan dalam kehidupan rumah tangga. Baik itu dalam bentuk rezeki maupun dalam keturunan.
Nah, berencana membuat barongko kali ini, Ma?
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Menu Minuman Kekinian Ramadan 2024, Pas untuk Buka Puasa
- 7 Resep Menu Buka Puasa untuk Ramadan Minggu Kedua, Enak!
- Bagaimana Hukum Puasa bagi Orang yang Sudah Sangat Tua