TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Cara Mencegah Serangan Jantung saat Lari Menurut dr Tirta

Yang pasti, jangan memaksakan diri

pexels/run4ffwpu

Lari jadi salah satu olahraga yang cocok untuk lifestyle banyak orang. Tapi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar lari tidak jadi membahayakan diri sendiri. 

Semakin banyak acara lari baik itu marathon atau fun running, membuat makin banyak lagi orang-orang memutuskan untuk aktif bergerak dengan cara berlari. 

Tapi sayangnya, banyak yang tidak menyadari keamanan diri sendiri sehingga malah menimbulkan masalah kesehatan. 

Dokter Tirta pun berbagi tips mengenai bagaimana cara lari agar tidak berujung kena serangan jantung. Inilah caranya, seperti yang dirangkum Popmama.com.

1. Mengetahui kapasitas fisik

Freepik

Kamu yang paling tahu seperti apa kondisi fisikmu. Hal ini yang harus dipahami betul saat ingin berolahraga lari. Hindari memaksakan diri

"Sesuatu yang dipaksa itu ga baik. Ibaratnya kalian naik motor, kalian ngebut, yaitu mesinnya bisa jebol juga," tuturnya sambil mengibaratkan. 

Ia melanjutkan, itulah pentingnya mengetahui kapasitas fisik masing-masing. 

2. Jangan memaksakan diri

pexels/Anastasia

Melihat banyak orang bisa menyelesaikan marathon dengan status finish strong, rasanya ingin ikut juga. Tapi, jangan sampai keinginan tersebut malah memicu masalah kesehatan. 

"Jangan memaksakan diri," ujar dr Tirta. 

Jika merasa tidak kuat untuk melanjutkan lari, maka segera turunkan intensitas. Begitu juga saat sedang ingin meningkatkan intensitas, jika dirasa tidak mampu, segera turunkan sampai batas kemampuan diri. 

 

3. Berlari dengan pola 80% ringan dan 20% berat

Freepik/jcomp

Dr Tirta lebih lanjut menjelaskan alasan mengenai tidak diperbolehkannya memaksakan diri dalam lari. Tentu, untuk menghindari masalah kesehatan, termasuk serangan jantung. 

"Itu kenapa para dokter olahraga menyarankan untuk 80% ringan dan 20% berat," lanjutnya. 

Seperti apa konsep 80% ringan dan 20% berat? Aturan 80/20 adalah training plan dengan membagi 2 intensitas lari dalam seminggu. Singkatnya, kamu sebaiknya melakukan lari pace sedang atau slow sebanyak 80% dari porsi olahraga dalam seminggu. Lalu, 20% itu kamu bisa melakukan lari pace cepat. 

 

4. Olahraga secara rutin

Freepik/gpointstudio

Olahraga terbaik adalah olahraga yang dilakukan secara rutin. Hindari melakukan aktivitas fisik secara berlebihan dalam 1 hari kemudian berhenti berolahraga dalam waktu yang lama. 

Kuncinya adalah berolahraga secara rutin, bukan dalam durasi yang lama. Kamu hanya perlu olahraga selama 30 menit per hari saja, lho. Semakin rutin, maka akan semakin baik. 

 

5. Berikan waktu untuk istirahat

Freepik/aleksandarlittlewolf

Saat ini, hampir semua orang yang berolahraga mengenakan jam yang terkoneksi dengan kesehatan jantung mereka. Jika merasa sudah terlalu memforsir tubuh, sebaiknya istirahat dahulu. 

Cara mengetahui apakah tubuh sudah terforsir atau belum, bisa dilihat dari smartwatch. Namun jika tidak punya, maka bisa mengetahui tanda-tandanya. Jika sudah terlalu lelah, mata kunang-kunang, dan limbung, segera berhenti untuk istirahat. 

Itu dia beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung saat sedang berolahraga. Selamat bergerak!

Baca juga:

The Latest