TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mendeteksi Mikroplastik dalam Makanan dan Bahayanya untuk Tubuh

Limbah plastik bisa ditemui di mana-mana

Freepik/rorozoa

Mungkin Mama merasa makanan yang dikonsumsi sudah sehat dan baik untuk tubuh, tapi bisa saja makanan itu tercemar mikroplastik. Seperti apa cara mendeteksinya? 

Plastik adalah salah satu limbah yang paling banyak mencemari lingkungan. Jika Mama merasa tidak akan terkena dampaknya, coba pikirkan sekali lagi. 

Karena makanan yang dikira sehat, bisa saja mengandung limbah plastik yang sudah berbentuk mikroplastik.

Apa itu mikroplastik dan bagaimana cara mendeteksinya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Mengenal mikroplastik

Freepik/rawpixel.com

Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan bisa mencemari lingkungan, demikian menurut Kemkes.go.id. Pada umumnya, mikroplastik memiliki diameter kurang dari 5 mm. 

Ada dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian, serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. 

Yang pasti, kedua mikroplastik ini bisa bertahan dalam waktu lama di lingkungan sekitar. 

2. Cara mikroplastik bisa terkonsumsi manusia

Freepik/pixelshoots

Diperlukan perjalanan panjang bagi mikroplastik untuk bisa sampai ke tubuh manusia. Pertama, mikroplastik bisa ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba, dan plankton yang hidup di perairan. 

Nantinya, makhluk hidup tersebut akan dimakan oleh pemangsa seperti ikan atau hewan air lainnya sehingga akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan tersebut, demikian menurut informasi dari situs Kemenkes

Nah, hewan laut tersebut bisa saja dikonsumsi manusia sehingga di dalam tubuhnya pun terkandung mikroplastik. 

Selain itu, mikroplastik juga bisa masuk ke tubuh saat mengonsumsi garam saat pengawetan ikan, dan penggunaan wadah makanan yang terbuat dari plastik. 

3. Efek buruk mikroplastik bagi tubuh

Freepik/katemangostar

Berdasarkan hasil penelitian Eka Chlara Budiarti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation, ditemukan bahwa mikroplastik bisa masuk melalui pernapasan, pencernaan, dan paparan terhadap benda plastik yang sudah mengalami pelapukan. 

Lebih lanjut, Eka Chlara Budiarti mengingatkan bahwa dampak mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh bisa mengendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan organ lain.

Endapan tersebut tidak bisa dicerna atau diserap tubuh. Hal ini bisa menimbulkan iritasi dan bila dibiarkan terlalu lama maka akan terjadi peradangan yang bisa memicu timbulnya tumor bahkan kanker. 

4. Cara mengecek adanya mikroplastik dalam makanan dan air

freepik/freepik

Selama ini, para ilmuwan menggunakan mikroskop optik atau inframerah untuk menganalisis dan mengidentifikasi manual pecahan kecil sampah plastik yang ada di air. Tapi, membedakan mikroplastik dari zat lain membutuhkan waktu dan keahlian. 

Dengan perkembangan teknologi, ada kemungkinan menganalisa adanya mikroplastik melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini dinamakan PlasticNet.

Alat ini bekerja dengan mengidentifikasi mikroplastik berdasarkan respon sinyal dan paparan cahaya.

Jadi, untuk mengeceknya tanpa alat dan dengan mata telanjang belum bisa ya, Ma.

5. Cara menghindari mikroplastik

Unsplash/LyfeFuel

Meski mikroplastik sudah ditemui di banyak tempat, tapi Mama masih bisa menghindarinya. Dengan beberapa cara sederhana, tubuh bisa lebih aman dari mikroplastik yang tidak bisa diserap tubuh. 

Ini dia cara menghindari mikroplastik: 

  1. Tidak menggunakan plastik sekali pakai.
  2. Hindari memanaskan makanan dalam kemasan plastik.
  3. Kurangi penggunaan alat makan sekali pakai. 
  4. Gunakan filter penangkap serat saat mencuci pakaian. 
  5. Gunakan kosmetik dan produk perawatan kulit yang bebas microbead. 

Yuk, pelan-pelan bisa hidup lebih sehat lagi, Ma. 

Baca juga:

The Latest