9 Mitos Tentang HIV AIDS yang Salah, Tak Perlu Percaya Lagi!
Penularannya tidak semudah itu, namun tetap waspada ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
HIV AIDS adalah salah satu penyakit yang belum ada obatnya. Saat ini, penyakit ini sedang ramai dibicarakan dan membuat takut banyak orang.
Terlebih lagi, banyak sekali mitos mengenai penyakit ini yang membuat pengidapnya merasa amat dikucilkan. Sebelum salah menilai, ketahui dahulu seperti apa penyakit tersebut dan bagaimana cara penularannya.
Untuk mitos yang beredar, Popmama.com akan menjabarkan beberapa mitos yang tak perlu ditakuti dan dipercaya lagi.
Apa saja? Cek bersama, yuk!
1. Menular melalui ciuman
Mitos pertama yang sering dipercaya orang banyak adalah HIV AIDS menulari melalui ciuman. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena sebenarnya HIV bisa saja tertular jika setelah berciuman kemudian melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
Inilah kenapa pentingnya edukasi secara menyeluruh. Meski sebenarnya ada virus di air liur, air mata, dan keringat pengidap HIV, namun jumlahnya tidak banyak dan tidak bisa menularkan ke orang lain.
2. Tidak boleh makan atau minum bekas penderita
Salah satu bentuk ketidakadilan yang diterima para penderita HIV AIDS adalah tidak ada yang berani mendekat karena khawatir akan tertular. Bahkan, mereka tidak bisa makan atau minum bersama.
Banyak orang yang mengatakan agar tidak makan dan minum bekas dari orang yang menderita AIDS. Ini dikarenakan mitosnya, HIV AIDS menular melalui alat makan dan minum.
Faktanya,hal ini tidak berdasar karena virus HIV AIDS tidak bisa hidup lama di luar tubuh manusia, demikian menurut cfs.gov.hk.
3. Ditularkan melalui makanan kaleng yang terkontaminasi virus
Tidak seperti virus lain yang kuat berada di luar ruangan dalam waktu lama, virus HIV AIDS tidak bisa bertahan di udara luar dalam waktu lama. Bahkan dalam hitungan detik, virus tersebut bisa langsung mati.
Mitos yang mengatakan virus bisa menular melalui makanan kaleng yang terkontaminasi virus HIV AIDS tidak bisa lagi dipercaya kebenarannya. Faktanya, berdasarkan penelitian dari WHO dan US CDC, makanan bukan sumber penyebaran dari HIV AIDS.
4. Menular saat berenang di kolam renang
Mitos lainnya adalah menghindari kolam renang umum. Alasannya, virus HIV AIDS bisa menyebar melalui air di kolam renang yang menyentuh kulit atau tertelan.
Faktanya, kolam renang yang berkaporit bisa membunuh bakteri dan banyak virus, termasuk virus HIV AIDS.
5. Menular melalui pakaian bekas
Berburu pakaian bekas sedang banyak digemari saat ini, namun dahulu sempat jadi momok tersendiri karena ada mitos yang mengatakan kalau HIV AIDS bisa menular melalui pakaian bekas.
Hal ini sama sekali tidak bisa dipercaya lagi. Pakaian bekas yang bersih atau sudah dicuci, meskipun itu milik penderita HIV AIDS, tidak bisa menularkan virus. Ini dikarenakan virus mati melalui proses cuci baju dan setrika.
6. Menular melalui tusuk gigi
Begitu banyak mitos dan hal-hal tidak berdasar yang tersebar mengenai penyebaran HIV AIDS. Salah satu yang tidak perlu dipercaya adalah bahwa virus bisa tersebar melalui tusuk gigi bekas.
Inilah kenapa sekarang banyak rumah makan dan restoran yang menyajikan tusuk gigi dalam kemasan agar lebih higienis. Nyatanya, virus yang menempel di tusuk gigi bekas penderita HIV AIDS bisa cepat mati. Namun yang lebih bahaya adalah penyakit lain yang mungkin diderita orang lain seperti infeksi mulut dan lainnya.
7. Tersentuh oleh penderita HIV AIDS
Penderita HIV AIDS bukanlah orang yang harus dihindari dalam kehidupan bersosial. Anggapan bahwa sentuhan mereka bisa menyebarkan virus adalah salah besar.
Sentuhan antar tangan dan bagian tubuh lain tidak masalah, yang masalah adalah jika sentuhan berujung pada hubungan seksual tanpa pengaman, demikian menurut cdc.gov.
8. HIV AIDS menyebar melalui tato dan tindik
Siapa saja bisa mendapatkan tindik dan boleh bertato sesuai dengan kepercayaan dan keinginan masing-masing. Anggapan bahwa seseorang bisa terkena HIV AIDS karena melakukan tato atau tindik adalah hal yang perlu diluruskan.
Jika kamu melakukan tindik dan tato di tempat yang terpercaya dan profesional, maka mereka akan menggunkan alat yang baru dan telah disteril. Kemungkinan perpindahan virus pun jadi mustahil.
Beda cerita jika jarum digunakan berkali-kali tanpa dibersihkan atau disterilkan, maka itu bisa jadi media penularan, demikian dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention.
9. Donasi darah atau transfusi darah bisa berujung pada HIV AIDS
Satu lagi anggapan yang salah adalah donasi darah bisa membuatmu terkena HIV AIDS. Hal ini sudah berkali-kali digaungkan oleh PMI, bahwa donasi darah dan transfusi darah dilakukan dengan cara yang aman dan steril dari berbagai penyakit dan virus.
Menurut CDC, kamu tidak bisa tertular HIV karena mendonasikan darah.
Itu dia beberapa mitos yang sebaiknya tidak perlu dipercaya lagi karena mitosnya sudah tidak relevan dengan fakta yang tersedia.
Meski begitu, HIV AIDS bisa ditularkan dari perilaku seks yang tidak sehat, seperti berganti pasangan dan melakukan hubungan seksual dengan banyak orang serta tanpa pengaman.
Baca juga:
- 12 Siswa SD di Cianjur Tertular HIV/AIDS dari Orangtuanya
- 6 Jenis Hubungan Seks yang Berpotensi Tularkan HIV
- Seorang Perempuan Sembuh dari HIV setelah Transplantasi Sel Induk