6 Tanda dan Cara Menangani saat Mengalami Happy Hypoxia
Badan terasa lemas dan bibir serta ujung jari berwarna kebiruan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu tanda gejala dari Covid-19 yang terbaru adalah happy hypoxia. Popmama.com punya cara mengenali tandanya dan cara mengatasinya.
Beberapa gejala yang dialami penderita Covid-19 adalah sesak nafas, batuk kering, dan kehilangan indera penciuman dan perasa.
Namun, ada lagi gejala yang baru yaitu happy hypoxia. Apa saja contoh gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjabarannya.
1. Apa itu happy hypoxia?
Happy hypoxia adalah salah satu gejala yang dialami penderita Covid-19. Saat mengalami ini, seseorang kerap merasa sehat saja padahal tubuhnya sedang kekurangan oksigen.
Menurut Erlina Burhan, dokter spesialis paru Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Indonesia, happy hypoxia adalah keadaan di mana kadar oksigen pada pasien Covid-19 menurun.
Sayangnya, pada pasien yang mengalami gejala ini, mereka tidak menyadari keadaan tubuhnya. Mereka bisa saja terlihat sehat dan aktif, namun sebenarnya sedang kekurangan oksigen.
2. Tidak terjadi pada pasien yang tanpa gejala
Di sebagian orang, corona tidak berpengaruh apa-apa sehingga ia menjadi orang tanpa gejala. Nah, gejala happy hypoxia ini tidak terjadi pada orang tersebut.
Biasanya orang yang mengalami gejala ini akan mengalami batuk-batuk selama beberapa waktu. Bahkan semakin lama, kondisi batuknya bisa semakin parah.
Jadi, gejala ini tetap menimbulkan efek pada tubuh.
3. Tubuh menjadi lemas dan ada perubahan pada warna bibir
Selain batuk yang makin parah, seseorang dengan gejala happy hypoxia akan merasa lemas. Tidak bertambah baik, tubuh akan semakin lemas dan ada perubahan pada warna bibir serta ujung jari menjadi kebiruan.
Jika sudah begini, lebih baik segera mencari bantuan medis karena sebenarnya tubuh sedang berjuang mencari oksigen.
4. Tidak akan ada gejala sesak napas
Orang yang mengalami happy hypoxia tidak akan merasakan sesak napas. Namun, tubuh memberikan tanda dengan merasa lemas dan ujung jari dan bibir jadi kebiruan.
Tak perlu menunggu lama, segera cari bantuan untuk mendapat oksigen karena satu-satunya cara menyembuhkan gejalanya adalah dengan memberi asupan oksigen pada tubuh.
Jika dibiarkan lebih lama, tubuh akan makin lemas dan kehilangan kesadaran yang berujung pada kematian.
Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui gejalanya dan segera mencari pertolongan secepat mungkin.
5. Bagaimana cara mencegahnya?
Selain termometer, ada satu benda lagi yang sebaiknya dimiliki saat ini yaitu pulse oksimetri. Alat ini mengukur tingkat saturasi oksigen pada seseorang.
Saat tubuh kekurangan oksigen dan mengalami gangguan pernapasan, tingkat saturasinya akan akan sangat rendah. Oleh karena itu, pastikan untuk mengecek keadaan oksigen tubuh saat mengalami gejala tersebut.
6. Cara terbaik adalah dengan mencegah diri terpapar virus corona
Selain mengetahui gejala yang dialami, cara terbaik menghindari happy hypoxia adalah dengan menjaga diri dari paparan virus corona.
Tetaplah berada di rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Serta, jagalah kebersihan tubuh serta barang-barang.
Jika terpaksa ke luar rumah, lakukan protokol kesehatan yang ketat.
Itulah tanda dan hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya happy hypoxia. Jaga jarak, jaga kebersihan, dan jaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, ya!
Baca juga:
- Tetap Waspada, Ini Gejala Baru Virus Corona pada Anak-Anak
- Penting! Ini Cara Membedakan Pilek Biasa, Influenza dan Virus Corona
- Hindari Penularan, Ini Tips Melindungi Bayi dari Paparan Virus Corona