Alasan Tiket Naik Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Harus Pakai Tour Guide!
Ingat, tiket masuknya tetap sama yaitu Rp 50 ribu per orang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan wacana lagi, tiket naik ke Candi Borobudur kini menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis internasional. Apa, ya, alasannya?
Akhir pekan ini dihebohkan dengan berita mengenai pengadaan biaya baru di destinasi pariwisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kini, wisatawan tidak bisa asal masuk ke Candi Borobudur karena harus bayar dengan harga yang cukup tinggi.
Hal ini sudah ditetapkan sekaligus penetapan kuota yang diperbolehkan naik ke atas candi setiap harinya. Saat ini, hanya boleh 1.200 orang yang naik ke atas candi setiap harinya.
Kira-kira, kenapa dibuat aturan seperti ini? Popmama.com akan merangkum alasan mengapa tiket naik Candi Borobudur kini menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal.
1. Harga tersebut adalah untuk naik ke Candi Borobudur
Banyak orang yang kaget dan menganggap harga tersebut berlebihan. Nyatanya, itu bukan tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur, melainkan tiket tambahan jika ingin naik ke candi.
Untuk diketahui, saat ini tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur tetap sama. Tiketnya adalah Rp 50 ribu per orang untuk turis domestik dan USD 25 untuk turis mancanegara. Harga tersebut sudah termasuk kunjungan ke seluruh antero kawasan candi, termasuk pelatarannya.
Sedangkan tiket seharga Rp 750 ribu untuk domestik dan USD 100 untuk turis mancanegara itu hanya untuk mereka yang ingin naik ke Candi Borobudur.
2. Pengunjungnya pun dibatasi setiap hari untuk menjaga kelestarian
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pihaknya sepakat membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur. Nantinya, hanya boleh 1.200 pengunjung saja setiap harinya yang boleh naik ke atas sana.
Itupun harus membayar sebesar Rp 750 ribu untuk bisa naik ke sana. Alasannya, menurut Luhut, adalah untuk menjaga kelestarian sejarah dan budaya.
"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara," tulis Luhut dalam akun Instagram pribadi miliknya.
Diketahui bahwa bangunan Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan yang diduga diakibatkan oleh beban berlebih akibat kunjungan turis. Sebelum pandemi, rata-rata pengunjung yang naik ke candi mencapai 10 ribu orang per hari.
3. Harus menggunakan tour guide lokal juga
Untuk meningkatkan sense of belonging terhadap kawasan ini, Luhut juga mewajibkan semua pengunjung yang akan naik ke candi menggunakan jasa tour guide.
"Semua turis juga nantinya harus menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur," lanjutnya.
Hal ini dilakukan dalam rangka penyerapan tenaga kerja dan juga membangun rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah Nusantara.
Luhut mengatakan bahwa destinasi itu bukanlah destinasi super prioritas saja, namun juga destinasi wisata yang berkualitas. Inilah mengapa pihaknya sepakat mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai cagar budaya bertaraf Internasional.
Meski sudah diumumkan, pemberlakuan tiket ini masih dikaji. Jika menengok situs resmi dari Borobudurpark, harga tiket yang tersedia untuk mengakses destinasi wisata sejarah tersebut masih sama yaitu tiket masuk saja atau tiket terusan Borobudur dan Samudera Raksa. Belum ada tiket untuk naik ke Candi Borobudur.
Baca juga:
- Candi Borobudur Kembali Dibuka, Sederet Aturan Ketat Diterapkan
- Jepang Akan Buka Pintu Turis Internasional, Simak Tips Liburan Hemat
- Masih Suasana Liburan, 6 Ide Outfit Simple saat Berwisata