Fakta Pembunuhan Anak 5 Tahun yang Diperkosa Kedua Kakak Angkatnya
Sadis! Jenazah anak 5 tahun ditemukan di sungai, ternyata korban pembunuhan setelah diperkosa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pelaku adalah RG dan R siswa kelas 7 SMP, lalu korban adalah NP, seorang bocah yang diketahui masih berusia 5 tahun. RG dan R adalah kakak angkat korban. Tragedi pemerkosaan dan pembunuhan pada adik angkat ini terjadi di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu (22/9/2019) siang.
Diketahui RG telah memperkosa adik angkatnya yang masih sangat kecil. SR, sang ibu pun memergokinya, bukan menyelamatkan anak angkatnya yang masih kecil dan tak berdosa, sang Ibu malah membunuh NP bersama-sama dengan kedua anak laki-lakinya.
1. Kronologi pemerkosaan dan pembunuhan anak 5 tahun oleh kedua kakak angkatnya
Berdasarkan hasil penyidikan, diketahui Minggu pagi, korban NP baru selesai mandi dan belum mengenakan baju lalu dibawa tersangka R ke dalam kamar. Setelah itu korban NP langsung diperkosa oleh R.
Tengah memerkosa adiknya, perilaku R dipergoki oleh RG. Usai melakukan persetubuhan dengan adik angkatnya, R langsung keluar rumah. Setelah itu penderitaan NP belum usai karena RG pun ikut memerkosanya.
Saat RG memerkosa NP, SR, sang Ibu memergokinya. Melihat kejadian ini ia lantas kaget dan marah.
Kaget dengan kondisi tersebut, RG langsung mencekik korban. Diluar dugaan, SR sebagai ibu angkat malah ikut mencekik korban hingga tewas.
Setelah mengetahui korban meninggal dunia, ketiga korban membawa korban ke Sungai Cimandiri, di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan meletakan jenazah korban di aliran sungai.
Sungai ini memang terletak di belakang rumah pelaku. Dari rumah pelaku, sungai berjarak sekitar 1 kilometer dan bisa dilalui dengan jalan setapak.
Mungkin tidak terlalu banyak orang yang melintasi jalan setapak tersebut karena di kiri dan kanan hanya dipenuhi tumbuhan atau tanaman seperti bambu.
Tidak ada pemukiman di sepanjang jalan setapak tersebut.
2. Pelaku berhubungan badan setelah membunuh korban
Diketahui pelaku adalah 1 orang ibu dan 2 orang anak laki-lakinya yang masih remaja. Setelah membunuh NP, ketiganya malah melakukan hubungan badan di depan jenazah korban.
"Yang lebih dzolimnya lagi, setelah korban dicekik, ibu dan anak kandungnya ini melakukan hubungan intim di dekat korban," kata Kapolres Sukabumi Akbp Nasriadi, Selasa (24/9/2019).
Ternyata diketahui bahwa ketiganya memang sering melakukan inses di rumah kala suami SR tidak berada di rumah. Mereka bisa seliar itu lantaran sering menonton video porno.
Berdasarkan pengakuan ketiganya, inses antara ibu dan anak laki-lakinya ini sudah beberapa kali dilakukan selama dua bulan belakangan.
3. Awal terungkapnya kasus pemerkosaan dan pembunuhan oleh kakak angkat di Sukabumi
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan pada anak 5 tahun oleh kakak angkatnya di Sukabumi ini diawali oleh adanya jenazah yang ditemukan di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.
Polisi kemudian melakukan otopsi dan mendapati sejumlah luka di leher, lidah, kemaluan, dan anus.
Nasriadi juga mengatakan, "Ketiganya langsung diamankan tanpa perlawanan."
RG dan R mengaku memperkosa korban secara bergantian. Sayangnya, SR yang memergoki hal itu malah ikut mencekik NP hingga tewas.
4. Kesedihan ayah kandung korban
Ayah kandung NP yang bernama Hadi (53) mengaku dirinya baru tahu setelah dikabari polisi. Ia kaget mengetahui putrinya tewas secara tidak wajar.
Hadi berharap hukuman untuk pelaku setimpal dengan apa yang dilakukan kepada anaknya.
"Kalau dihukun, hukum mati saja kalau bisa. Anak saya meninggal ya pembunuhnya juga harus mati."
NP merupakan anak Hadi dari pernikahannya dengan mantan istri keduanya, Ii, warga Kecamatan Lembursitu. Pernikahannya tidak langgeng karena hanya bertahan setelah NP lahir dua bulan.
Dari kasus ini memang semakin mengingatkan akan bahayanya efek yang terjadi pada seseorang jika sudah keseringan nonton video porno. Bukan hanya memengaruhi pola pikir, tapi mengubah perilaku.
Apa yang dipikirkan tidak jauh dari fantasi yang dipengaruhi oleh video porno yang dilihatnya tersebut.
Penting bagi orangtua untuk membatasi diri dan melakukan kontrol penggunaan gandet pada anak. Ini juga berlaku bagi orangtua. Untuk itu batasan penggunaan screen time bagi setiap anggota keluarga juga sangat penting.
Baca juga:
- Aturan Screen Time untuk Orangtua, Anak Juga Memerlukan Perhatian Lho
- Toxic! 7 Pengaruh Buruk dari Kecanduan Pornografi
- 19 Anak Kecanduan Seks Menyimpang di Garut karena Nonton Video Porno