Menteri Bintang Puspayoga: Perempuan Juga Bisa Topang Ekonomi Keluarga
Inilah salah satu upaya untuk mengurangi kekerasan dalam sebuah keluarga
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perempuan juga bisa berperan dalam menopang ekonomi keluarganya. Dengan begitu, perempuan bisa memiliki bargaining position di mata keluarga dan masyarakat.
Melalui Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang muda, perempuan dari keluarga prasejahtera bisa ikut berperan dalam menopang ekonomi keluarga mereka.
Untuk mendukung secara teknis, KPPPA membuat program dan pendampingan bagi para perempuan.
Berikut Popmama.com sampaikan berita terkini program KPPPA.
1. Program Pahlawan dan Pejuang Muda
Program Pahlawan dan Pejuang Muda sudah dilakukan sejak tahun 2010. Hingga kini, KPPPA turut mendorong agar para perempuan bisa berperan aktif dalam menyokong perekonomian dalam rumah tangga.
"Pendampingan pada Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda merupakan pola yang luar biasa. Hal ini seirama dengan salah satu prioritas arahan Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan.
"Selama ini, kekerasan terhadap perempuan terjadi salah satunya karena faktor ekonomi. Jika perempuan sudah bisa menopang ekonomi keluarganya, maka perempuan mempunyai bargaining position di mata keluarga dan masyarakat," tutur Menteri PPPA, Bintang Puspayoga saat berdialog dengan para peserta Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda dalam kunjungannya di Surabaya, Jawa Timur.
2. Program diinisiasi oleh Bu Risma
Program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda awalnya diinisiasi oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Mulanya berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera yang ada di Surabaya.
Salah satu anggota Program Pahlawan Ekonomi, Nenek Za'i (63) bercerita mengenai kisah suksesnya dalam memproduksi Kue Lapis Surabaya yang bisa membuatnya mandiri secara ekonomi.
"Awalnya saya hanya memproduksi kue biasa yang dijual dengan cara dititipkan di warung kelontong. Saya memiliki prinsip tidak ingin mengharapkan belas kasih dari anak dan cucu saya. Akhirnya, pada 2010 saya bergabung dengan Program Pahlawan Ekonomi," kenang nenek Za'i.
"Awalnya, saya pun tidak langsung bisa memproduksi kue lapis Surabaya seperti saat ini. Namun saya pantang menyerah dan terus mencoba. Akhirnya pada 2012 saya berhasil memproduksi Kue Lapis Surabaya dan mampu meningkatkan pendapatan saya," cerita Nenek Za'i.
Baca juga: KPPPA: Demi Kesejahteraan Keluarga, Perempuan Pahami Literasi Keuangan
3. Mentor mengarahkan peserta program menjadi produsen
Salah satu Mentor Program Pahlawan Ekonomi, Don Rozano menuturkan bahwa para pahlawan ekonomi di sini bukanlah pedagang, namun produsen. Mereka tidak pernah meminta apa pun dari siapa pun.
Program ini juga didukung oleh Facebook selama 3 tahun berturut-turut. Dengan Facebook, mereka bisa mempromosikan produknya mulai dari kerabat terdekat terlebih dahulu.
Tiap tahun program ini juga melakukan roadshow ke setiap kecamatan untuk mencari potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bisa tumbuh dan berkembang.
Jumlah UMKM yang menjadi peserta Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda terus bertambah secara siginfikan. Pada 2010 jumlah UMKM yang ikut pelatihan tak lebih dari 92. Sedangkan hingga 2017, jumlahnya mencapai 8.565 UMKM.
"Kami mengapresiasi usaha para mentor dan pendamping yang telah menaikelaskan para perempuan yang ada di sini dan bisa melahirkan pahlawan ekonomi dan pejuang muda lainnya. Kami juga mengapresiasi usaha para perempuan di sini yang telah menghasilkan produk-produk lokal. Semoga motivasi para pahlawan ekonomi di sini juga bisa menjadi motivasi bagi perempuan di daerah lainnya untuk bergerak dan berjuang dalam bidang ekonomi," tutup Menteri Bintang Puspayoga.