Penyebaran Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Naik Jadi 20 Kasus
Menkes prediksi lonjakan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi di pekan kedua atau ketiga bulan Juli
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jumlah kasus Covid-19 dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terus bertambah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohamad Syahril melaporkan bahwa jumlah kasus terbaru subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bertambah menjadi 20 kasus.
Merujuk hal tersebut, maka kasus subvarian Omicron bertambah 12 kasus dari laporan sebelumnya yang hanya berjumlah 8 kasus. Kemunculan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 awal mulanya ditandai dengan penemuan 4 kasus pertama di Bali pada Senin (6/6/2022).
Untuk penjelasan lebih lengkapnya terkait kasus Omicron BA.4 dan BA.5 yang naik di Indonesia, Popmama.com telah merangkum beberapa fakta lainnya dari berbagai sumber.
Yuk, simak informasi lengkapnya!
1. 18 kasus didominasi Omicron BA.5 dan 2 kasus teridentifikasi Omicron BA.4
Laporan kasus didominasi Omicron baru BA.5, yakni 18 pasien. Sementara itu, hanya dua kasus yang teridentifikasi Omicron BA.4.
"Sampai hari Selasa ini, ada 20 kasus subvarian Omicron yang terdiri atas dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5," kata Mohammad Syahril pada Selasa (14/6/2022).
2. Penyebaran wilayah kasus subvarian Omicron BA. 4 dan BA.5
Dari 20 kasus positif subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, keseluruhan pasien tersebar dari Bali hingga Jawa Barat. Berikut ini rincian wilayah kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, antara lain:
- DKI Jakarta: empat kasus (transmisi lokal)
- Banten: satu kasus (transmisi lokal)
- Jawa Barat: 12 kasus (transmisi lokal)
- Bali: 3 kasus WNA
3. Menkes perkirakan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua Juli
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada pekan kedua hingga ketiga di bulan Juli mendatang.
Hal tersebut lantaran biasanya puncak penyebaran virus corona terjadi satu bulan usai kasus pertama ditemukan.
"Pengamatan kami gelombang BA.4 dan BA.5 biasanya puncaknya tercapai sebulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu ke 2-3 Juli kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini," ucap Budi pada Senin (13/6/2022).
4. Menkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada
Menkes juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19. Sejumlah negara lain juga tengah menyiapkan pola mitigasi baru untuk menghadapi lonjakan kasus Omicron BA.4 dan BA.5.
Meski demikian, Budi juga meyakini kenaikan kasus di puncak penyebaran tidak bertambah signifikan dari kasus varian sebelumnya. Terutama jika masyarakat selalu patuh protokol kesehatan dan ikut vaksinasi booster.
"Ditambah booster, daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan 6 bulan lagi sampai Februari-Maret tahun depan," ujarnya, Senin (13/6/2022).
5. Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mulai mengkawatirkan
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril juga menyebut subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan lebih cepat menyebar dibandingkan BA.1 dan BA.2. Namun, tidak ada indikasi menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.
"Kemudian tingkat keparahannya disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan yang lebih parah dibanding dengan varian Omicron lainnya," ujar Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (10/6/2022).
Demikian rangkuman informasi tentang total kasus baru subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Semoga dengan informasi ini, mama sekeluarga bisa tetap meningkatkan protokol kesehatan dan menjaga stamina tubuh, ya.
Baca juga:
- Prediksi Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi di Minggu Ketiga Juli
- Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 Bertambah Jadi 8, Waspada Gejala Sesak
- Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia