Orangtua Wajib Mengetahui Ini, 13 Fobia yang Bisa Terjadi Pada Anak
Fobia itu jangan diremehkan dan dianggap main-main ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Si Kecil di rumah punya fobia terhadap apa nih, Ma?
Setiap orang pasti memiliki ketakutan yang berbeda-beda ya. Terkadang ada bentuk ketakutan yang memang ditakuti banyak orang, namun ada juga seseorang merasa takut dengan sesuatu yang buat sebagian orang itu dianggap lucu atau menggemaskan.
Seperti yang Mama ketahui nih, fobia itu sebuah perasaan takut yang berlebihan terhadap sesuatu. Bentuk fobia pun bisa langsung spesifik pada suatu objek tertentu. Perasaan ketakutan ini bisa timbul akibat beberapa hal, salah satunya efek dari trauma.
Dalam kondisi yang lebih parah, seseorang yang punya fobia bisa berusaha untuk menghindari objek yang membuat dirinya takut.
Mama perlu mengetahui nih beberapa fobia yang bisa saja terjadi pada Si Kecil.
Beberapa objek yang seharusnya disukai anak-anak, justru bisa sangat menakutkan lho untuk Si Kecil yang punya fobia. Berikut 13 fobia yang sudah Popmama.com rangkum ya.
1. Fobia boneka
Boneka seharusnya bisa sangat dekat dengan anak-anak ya, Ma. Namun, belum ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa anak yang memiliki fobia boneka mengganggap kalau boneka itu adalah sebuah ancaman.
Fobia boneka atau yang disebut dengan pediophobia, apalagi penderita akan punya ketakutan lebih dengan boneka yang menyerupai sosok manusia. Selucu apapun wujud dari boneka itu, dirinya akan mengalami ketakutan saat melihatnya. Ketakutan yang ditunjukkan orang yang fobia boneka bisa sangat ekstrem dan di luar batas wajar, apalagi saat melihat boneka di malam hari yang diam namun seolah punya tatapan menyeramkan.
Biasanya Si Kecil yang mempunya fobia terhadap boneka akan berusaha untuk menghindari mainan ini dengan cara apapun. Dirinya juga akan menolak jika dibelikan boneka dan memilih untuk dibelikan yang lain. Bahkan boneka yang ada di sekitarnya bisa dibuang begitu saja, meskipun anak-anak kecil yang lain menganggap boneka itu lucu.
2. Fobia badut
Untuk sebagian besar anak kecil, sosok badut menjadi sosok yang lucu di mata mereka. Tak jarang anak-anak mengejar dan mengikuti badut agar badut itu bisa menghibur mereka.
Namun, untuk Si Kecil yang fobia terhadap badut alias coulrophobia sangat berbanding terbalik nih. Beberapa anak mengganggap sosok badut menyeramkan dan sama sekali tidak lucu. Ketidaksukaannya terhadap badut kalau dibiarkan begitu saja bisa mengganggu aktivitas Si Kecil.
Ada banyak faktor yang membuat Si Kecil punya rasa takut terhadap badut.
Beberapa faktor mulai dari suka ditakut-takuti saat masih kecil, efek menonton film tentang badut, kostum badut yang mencolok hingga riasan wajah badut yang menurut Si Kecil menyeramkan.
3. Fobia balon
Si Kecil di rumah suka bahagia nggak nih kalau dikasih balon? Kalau dirinya terlihat takut terhadap balon yang Mama berikan, itu berarti ada sesuatu nih. Bisa jadi Si Kecil memiliki fobia dengan balon atau Glophobia.
Seseorang yang memiliki ketakutan terhadap balon akan merasa cemas ketika melihat atau bersentuhan dengan anggota tubuhnya secara langsung.
Penderita Glophobia punya ketakutan kalau balon akan meletus sewaktu-waktu saat sedang berada di dekatnya. Padahal balon yang meletus tidak akan menyakiti, hanya saja memang membuat dirinya kaget.
Si Kecil yang memiliki fobia terhadap balon juga akan merasa ketakutan saat menghadiri perayaan pesta ulang tahun temannya, apalagi kalau banyak dekorasi balon.
Ketakutan itu akan muncul sendirinya, belum lagi kalau ada temannya yang iseng menggosokkan balon ke rambut. Ini tentu akan membuat Si Kecil semakin ketakutan dengan balon.
4. Fobia jarum suntik
Ketakutan berlebihan terhadap jarum suntik sering dialami oleh sebagian orang, termasuk untuk usia anak-anak lho. Apalagi kalau pernah ada trauma tersendiri dengan jarum suntik.
Memang wajar sih ya Ma, jarum suntik kalau dilihat secara fisik memang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit ketika ditusukkan ke salah satu bagian tubuh.
Seseorang yang takut jarum suntik punya sebutannya tersendiri nih, namanya trypanophobia. Si Kecil yang mengalami fobia jarum suntik biasanya akan merasa ketakutan yang luar biasa ketika harus melihat atau bersentuhan langsung dengan suntikan.
Trypanophobia tidak bisa mengendalikan ketakutannya, sehingga pola pikir dan kurang bisa mengontrol diri sendiri. Bahkan hal terburuk yang terjadi bisa pingsan karena perasaan takut itu.
Beberapa video di dunia maya pernah banyak beredar nih tentang orang-orang yang takut dengan jarum suntik. Memang terlihat lucu dari ekspresi ketakutan yang ditunjukannya, namun ingin sangat membuat orang yang fobia jarum suntik bisa sangat merasa menderita.
5. Fobia takut bertemu dokter
Fobia karena takut bertemu dokter itu ada sebutannya nih Ma, namanya latrophobia.
Ketakutan bertemu dengan dokter ternyata bisa menyebabkan Si Kecil merasakan trauma lho. Kondisi ini memang wajar dirasakan oleh anak-anak ya. Si Kecil memang memiliki gambaran tersendiri kalau dokter adalah sosok yang menyeramkan, apalagi kebiasaan dokter yang menyuntik semakin membuat dirinya semakin takut.
Belum lagi kalau Mama melakukan pemaksaan untuk pergi ke dokter atau memaksa meminum obat dengan cara-cara yang kasar. Tanpa disadari ini akan membuat Si Kecil semakin merasa takut kalau bertemu dokter lho, Ma.
Mama harus bisa memberikan pemahaman yang benar mengenai dokter kepada Si Kecil. Berikan pandangan kalau dokter itu seseorang yang ingin membantu dirinya kembali sehat, bukan justru berniat untuk menyakiti.
6. Fobia Sayuran
Memaksa Si Kecil untuk memakan sayur sayuran ternyata bisa jadi salah satu faktor fobia lho, Ma. Apalagi kalau ada unsur kekerasan atau memberikan hukuman dalam pemaksaan ini.
Ketakutan Si Kecil terhadap sayuran ini akan berdampak hingga dirinya berusia dewasa nih. Fobia terhadap sayuran atau Lachanophobia akan membuat Si Kecil semakin menghindari makan sayuran. Jadi semakin susah saat membujuk Si Kecil makan sayuran ya, Ma.
Gejala yang biasanya terjadi bila Si Kecil melihat sayuran biasanya akan sesak napas, berteriak, denyut jantung yang meningkat, menangis, kehilangan kontrol diri hingga berujung pingsan. Kalau ketakutan Si Kecil terhadap sayuran semakin parah, Mama sepertinya perlu melakukan terapi khusus untuk mengatasi rasa takutnya.
7. Fobia hujan
Bermain air alias hujan-hujanan biasanya disukai anak kecil ya, seperti ada kesenangan tersendiri. Namun, itu hanya untuk anak-anak normal yang tidak punya ketakutan terhadap hujan.
Untuk penderita Ombrophobia, hujan menjadi situasi yang tidak menyenangkan justru ini sangat menyeramkan untuk dirinya. Si Kecil bisa meringkuk ketakutan di rumah saat hujan turun. Bahkan Si Kecil yang fobia terhadap hujan bisa menjerit ketakutan saat hujan yang turun begitu deras.
Mama harus sedia payung ya kalau suasana di luar rumah sudah terlihat mendung. Jangan sampai Si Kecil terkena tetesan hujan, bisa-bisa dirinya akan menjerit ketakutan kalau hal ini terjadi.
8. Fobia petir
Fobia petir biasanya dikenal dengan Brontophobia, istilah ini diambil dari bahasa Yunani. Bronte yang berarti petir. Terkadang anak-anak yang mengalami fobia ini akan menolak untuk keluar ketika sedang hujan dan diiringi dengan petir.
Fobia petir biasanya muncul ketika Si Kecil terbangun akibat merasakan ketakutan karena hujan deras dan suara petir yang begitu keras. Apalagi kalau kejadian seperti ini terus berulang-ulang akan membuat Si Kecil merasa ketakutan dan berujung fobia. Di malam-malam seperti ini akan sangat mengganggu tidurnya.
Untuk mengatasi ketakutannya terhadap petir, Si Kecil bisa saja bersembunyi di balik selimut sambil menutup kepala dengan tangan atau bantal.
9. Fobia bunga
Anak-anak perempuan biasanya suka sekali bermain bunga dengan temannya. Namun, untuk penderita Anthophobia atau punya fobia dengan bunga akan punya ketakutan tersendiri.
Kalau anak perempuan Mama punya ketakutan tersendiri dengan bunga, berarti dirinya tidak bisa bermain dengan bunga bersama teman-temannya nih. Secantik apapun bunga yang ada dihadapannya, Si Kecil yang fobia bunga akan merasa kalau akan ada ancaman sewaktu-waktu. Si Kecil merasa bunga yang dilihatnya menimbulkan ancaman, sehingga dirinya merasa cemas dan punya kegelisahan tersendiri.
10. Fobia ayam
Si Kecil yang merasa takut saat melihat ayam disebut dengan Alektorophobia. Penderita mengalami ketakutan ketika ayam mulai bertindak seperti mematuk atau mengepakkan sayapnya.
Penderita Alektorophobia bukan hanya takut terhadap belum fisik dari ayam saja lho, Ma. Dirinya juga akan takut dengan berbagai hal yang berkaitan dengan ayam. Mulai dari telur, bulu ayam bahkan ayam yang sudah mati sekalipun.
Jadi sulit ya Ma kalau lagi masak yang menggunakan bahan dari ayam, Si Kecil bisa-bisa nafsu makannya jadi berkurang.
11. Fobia air
Aquaphobia adalah sebutan dari fobia seseorang terhadap air. Fobia ini tidak bisa dianggap remeh karena cukup mengganggu kehidupan sehari-hari.
Ketakutannya terhadap air ini bisa membuat Si Kecil merasa panik saat diminta untuk mandi. Padahal air yang digunakan untuk mandi sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, Mama jadi sangat sulit ketika ingin berpergian ke pantai atau sekedar berenang. Ketakutan dirinya akan semakin terlihat jelas saat sudah bertemu dengan air.
Repot juga kalau Si Kecil memiliki fobia seperti ini ya, Ma.
12. Fobia cermin
Anak perempuan biasanya suka banget bercermin untuk melihat penampilan dirinya di cermin. Namun untuk Si Kecil yang catoptrophobia akan menganggap kalau cermin adalah sebuah ancaman.
Si Kecil dengan fobia cermin sebisa mungkin akan menghindari cermin jika sewaktu-waktu melihatnya. Penolakan untuk bercermin juga bisa dilakukan oleh Si Kecil, dirinya seperti ketakutan saat melihat bayangannya sendiri di cermin.
Ketakutan ini bisa muncul karena sering ditakut-takuti atau mungkin pernah menonton film horor yang berhubungan dengan cermin. Untuk itu nih Ma, setiap tontonan dan perkataan ke Si Kecil harus bisa dijaga. Jangan sampai ada yang dilihat dan didengarnya menjadi ketakutan tersendiri untuk dirinya nanti.
13. Fobia gelap
Ma, Si Kecil pernah punya pengalaman buruk saat keadaan gelap di masa lalu?
Perasaan takut dan trauma yang pernah dirasakannya dulu bisa membuat Si Kecil memiliki fobia terhadap kegelapan atau nyctophobia. Beberapa penderita nyctophobia akan merasa benar-benar takut dan resah saat malam tiba.
Ketakutan terhadap gelap bisa membuat Si Kecil enggan untuk tidur, belum lagi kalau di rumah ternyata ada pemadaman listrik. Si Kecil yang bisa berteriak-teriak karena merasa takut, dirinya cemas dan takut merasa sendiri dalam kegelapan.
Perasaan takut dan panik di tempat gelap sulit dikontrol dirinya sendiri. Jika ini dibiarkan terlalu lama, kondisi fobianya akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Si Kecil.
Nah, itulah 13 fobia yang bisa terjadi pada Si Kecil nih. Beberapa objek yang menjadi pemicu fobia memang cukup dekat dengan Si Kecil ya, Ma.
Kalau kondisi fobia Si Kecil sudah parah dan mengganggu aktivitasnya sehari-hari, Mama harus cepat bertindak nih. Mama bisa mencari bantuan orang yang lebih profesional untuk mengatasi fobia Si Kecil seperti psikolog atau dokter.