Rachel Vennya Nyaris Kena Tipu, 5 Modus Penipuan Ini Perlu Diwaspadai
Sayang uang, jadi harus diwaspadai diri segala jenis penipuan online
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai figur publik, Rachel Vennya seringkali mempromosikan berbagai produk dari online shop melalui Instagram pribadinya. Rachel Vennya termasuk salah satu orang yang sering membuka rezeki para pemilik online shop melalui model kerjasama endorsement.
Namun, popularitas Rachel Vennya seolah dimanfaatkan oleh oknum jahat untuk melakukan penipuan.
Rachel Vennya melalui Instagram pribadinya menceritakan kalau dirinya hampir saja tertipu oleh seseorang bernama Stephanie.
Stephanie mengatakan kalau dirinya salah transfer ke rekening Mama dari Xabiru ini dan meminta untuk refund atau pengembalian.
Setelah Rachel Vennya memastikan mutasi rekening, ternyata tidak ada transferan uang dari Stephanie.
Itu berarti Stephanie berbohong dan ingin melakukan penipuan.
"Jadi pelajaran buat aku untuk tidak skip cek rekening mutasi! Sebenernya selalu cek, tapi waktu itu kecolongan aduh sebel banget rasanya. Sebelnya karena dia lebih ngotot dari kita, aku udah lumayan sering diginiin dan akhirnya ya aku bikin TnC baru lagi biar nggak jadi kesal sendiri," tulis Rachel Vennya melalui Instagram pribadinya.
Untuk Mama yang ingin semakin waspada terhadap berbagai penipuan online, kali ini Popmama.com sudah merangkum beberapa jenis penipuan online dengan berbagai kedok.
Harus disimak ya, Ma!
1. Penipuan berkedok arisan
Penipuan online yang satu ini cukup sering terjadi dan menyasar kepada ibu-ibu rumah tangga sebagai target utama. Apalagi banyak para Mama yang merasa penasaran dan tergiur berbagai keuntungan dari arisan online.
Penipuan online berkedok arisan ini biasanya dilakukan melalui beberapa grup di media sosial, salah satunya Facebook karena melibatkan banyak orang.
Maraknya penipuan online melalui kedok arisan semakin mengkhawatirkan apalagi aktivitas ini secara tidak langsung bertujuan untuk menjalin kedekatan hubungan antar anggotanya.
Untuk itu, perlu sekali cermat dalam memilih grup arisan apalagi online.
Sebelum ikut arisan online, Mama juga perlu mengetahui secara detail persyaratan, sistem iuran, hingga nominal yang harus diberikan setiap bulannya.
Pilihlah arisan online yang masih masuk akal ya, Ma!
2. Penipuan berkedok belanja online
Kini berbelanja online memang menjadi sebuah kebutuhan yang sering dijalani, bahkan menjadi aktivitas karena semakin mempermudah. Namun, bila tidak selektif memilih penjual online yang tepat, maka ada kemungkinan bisa terjerat penipuan.
Saat memutuskan untuk berbelanja online, usahakan untuk tetap mencari penjual yang memang terpercaya dan sudah jelas kredibilitasnya.
Jika Mama berbelanja melalui Instagram, usahakan untuk tidak asal percaya dengan jumlah followers yang tinggi.
Perlu sekali detail mengenai beberapa hal, seperti melihat foto-foto yang dikirim oleh orang lain di Instagram hingga testimoni dari para pembeli.
3. Penipuan berkedok sumbangan
Sumbangan online kini menjadi sebuah tren karena menjadi tempat untuk berbagi. Namun, tak jarang ada juga penipuan yang berkedok sumbangan. Jika sudah tergabung, Mama biasanya akan diminta untuk berkontribusi melalui donasi.
Untuk menghindari penipuan online berkedok sumbangan, Mama perlu mengukur kredibilitas penyelenggara sumbangan.
Bila ada teman atau anggota keluarga yang turut berpartisipasi dalam program sumbangan online ini, ada baiknya tanyakan secara detail mengenai program tersebut. Tanyakan secara rinci mengenai target yang dituju hingga kapan total uang tersebut akan diberikan.
4. Penipuan berkedok undian berhadiah
Terkadang banyak orang yang tergiur oleh undian berhadiah, apalagi kalau hadiah yang ditawarkan senilai uang tunai, mobil, motor atau barang-barang elektronik lainnya.
Undian berhadiah memang ada yang sungguhan, namun ada juga yang dibuat menjadi kedok penipuan.
Mama perlu bijak, sehingga tidak mudah tertipu melalui berbagai kedok undian berhadiah. Sebenarnya modus ini terbilang sederhana yaitu seolah mengajak para korbannya untuk terlebih dahulu bergabung dan masuk ke dalam situs undian online.
Di dalamnya para korban akan diberikan iming-iming hadiah yang cukup besar.
Para korban diminta untuk mengisi identitas diri, mulai dari nama, usia, jenis kelamin, tanggal lahir hingga data lainnya. Tidak sampai di situ, para korban penipuan akan diminta biaya pendaftaran sebagai syarat pertama sebelum akhirnya mengikuti undian berhadiah.
5. Penipuan berkedok penjualan produk harga miring
Produk yang dijual dengan harga miring biasanya lebih diminati dan menarik perhatian perempuan. Produk dengan harga miring ini tentu membuat banyak pembeli bermunculan karena merasa tertarik membeli produk yang dijual.
Sebelum konsumtif membeli, Mama perlu bijak untuk melihat harga jual dari beberapa situs online lainnya. Tujuannya agar bisa mengetahui harga pasar yang sebenarnya.
Jika harga produk yang ingin dibeli tidak berbeda jauh, tidak ada salahnya untuk membeli produk tersebut. Bila ada perbedaan harga yang terlalu signifikan, bisa dipastikan bahwa ini termasuk penipuan.
Itulah beberapa penipuan online dengan berbagai kedok yang sering mengincar perempuan sebagai target utama. Semoga informasi kali ini dapat membantu mencegah Mama dari segala modus penipuan online ya, Ma!
Baca juga:
- Ini Fakta Mengenai Perbedaan Papa dan Mama Milenial Saat Berbelanja
- Tips Mencegah Kena Tipu Saat Belanja Online
- Sering Belanja Sampai Berlebihan? Ini 5 Cara Menghindarinya