TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Stres saat Lockdown, Seorang Mama Tega Melempar 5 Anaknya ke Sungai

Dirinya merasa stres karena tak memiliki makanan selama lockdown

m.dailyhunt.in

Ada sebuah insiden mengejutkan yang terjadi pada hari Minggu (12/4/2020), seorang Mama asal India diketahui melempar kelima anaknya ke sungai Gangga yang terletak di Jeghangirabad, Bhadohi, Uttar Pradesh.

"Awalnya polisi diberitahu bahwa perempuan itu beserta anak-anaknya melompat ke sungai, tetapi kemudian diklarifikasi bahwa perempuan itu justru telah melemparkan anak-anaknya ke sungai. Operasi pencarian masih terus berlangsung,” kata Ram Badan Singh selaku Inspektur Polisi setempat. 

Terkait hal ini, perempuan sebagai pelaku akhirnya ditangkap oleh petugas kepolisian. Ketika ditangkap, mama lima orang anak ini mengatakan bahwa dirinya memiliki gangguan terhadap kesehatan mental. 

Kondisi tersebut membuatnya tega melakukan tindakan yang membuat hati orang lain menjadi sesak. 

Dilansir dari DailyHunt, ada sumber lain yang mengatakan bahwa perempuan tersebut sebelumnya sempat menceritakan kalau ia dan kelima anaknya tidak mendapatkan makanan selama lockdown berlangsung. Ketika India sudah efektif dalam menerapkan lockdown, perempuan tersebut mengaku kalau keuangan keluaarganya menjadi memburuk. 

Tidak ada pemasukan masa sekali apalagi dirinya merupakan pencari nafkah harian. Pendapatannya sama sekali tidak ada, namun harus menghidupi lima orang anak. 

Perlu diketahui bahwa kebijakan lockdown di India memang dilakukan cukup lama yakni selama 21 hari, sehingga tentunya akan menganggu finansial keluarga apalagi untuk para pencari nafkah harian. 

Pelaku diduga melemparkan anak-anaknya ke Sungai Gangga usai berdebat dengan sang Suami. Polisi juga mengatakan bahwa tubuh seorang anak perempuan berusia 11 tahun telah ditemukan dari sungai. 

Sejauh ini polisi berusaha untuk melakukan pencarian untuk empat anak lainnya karena masih berlangsung. 

Terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku, ada beberapa pembelajaran yang bisa didapat bahwa pentingnya menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. 

Jika Mama ingin meningkatkan kesehatan mental di tengah kondisi penyebaran virus seperti sekarang, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

1. Kesehatan menjadi penting dijaga selama pandemi Covid-19

Freepik/yanalya

Sama seperti kesehatan fisik perlu dipahami bahwa kesehatan mental juga perlu benar-benar dijaga. Selama pandemi Covid-19 gangguan kecemasan, stres dan depresi bisa saja menjadi sangat meningkatkan karena seseorang memiliki ketakutan akan terinfeksi virus. 

Kesehatan mental adalah kondisi mengenai pilihan seseorang dalam berpikir, merasakan sesuatu dan bertidak. Kesehatan mental bisa saja terganggu ketika seseorang tidak sehat secara emosi, pola pikir atau bahkan perilakunya.

Kondisi tersebut dapat memicu rasa stres, termasuk tindakan bunuh diri. Maka dari itu, kesehatan mental yang baik perlu dijaga agar kondisi batin terus berada dalam keadaan tentram dan tenang.

Jika kesehatan mental selama pandemi Covid-19 ini memburuk, maka tentunya tidak hanya akan menganggu diri sendiri saja. Orang-orang terdekat, termasuk keluarga juga akan berdampak dan hal ini jelas akan menganggu. 

2. Apa saja pemicu kesehatan mental menjadi buruk selama pandemi Covid-19?

Freepik

Dampak penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat kepada setiap orang tentu akan berbeda-beda. Beberapa orang pun bisa sangat rentan mengalami stres psikologis selama pandemi masih terus berlangsung. 

Perlu diketahui bahwa gangguan kesehatan mental bisa meningkat karena disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari ketakutan terkait penularan virus, pemberitaan yang simpang siur, merasa asing selama melakukan karantina di rumah, mudah ada rasa sedih dan kesepian karena tidak dapat bersosialisasi secara langsung hingga kecemasan terkait finansial yang semakin menurut akibat pandemi Covid-19. 

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan banyak sekali beban pikiran di dalam otak. Bukan tidak mungkin kalau pemicu inilah yang membuat seseorang memiliki ketakutan dan kecemasan berlebihan jika sudah mendengar sebuah pemberitaan negatif, sehingga sulit berkonsentrasi atau berpikir jernih. 

Kesehatan mental juga pelan-pelan akan berdampak kepada fisik seseorang karena terjadinya perubahan pola tidur dan pola makan. Tak hanya itu, kesehatan mental yang buruk juga dapat berisiko terhadap keselamatan diri sendiri maupun orang-orang terdekat. 

Bukan tidak mungkin kalau stres yang berlebihan memicu tindakan-tindakan di luar nalar, seperti percobaan bunuh diri karena sudah merasa putus asa.

3. Bagaimana cara mudah mencegah gangguan mental ketika pandemi seperti ini?

Pixabay/lograstudio

Sehat mental selama hidup dalam pandemi Covid-19 memang perlu diterapkan dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan demi menjaga kesehatan mental yakni dengan meditasi. 

Luangkanlah waktu sejenak untuk melakukan meditasi, meskipun dilakukan di rumah. Usahakan untuk mencari tempat atau ruangan yang tenang, sehingga dapat melakukan meditasi dengan benar-benar mengutamakan kenyamanan serta mendapatkan berbagai manfaat positif. 

Perlu Mama ketahui bahwa cara kerja meditasi dapat membantu tubuh dalam memberikan respons terhadap stres, sehingga mampu melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin yang seringkali menyebabkan detak jantung, aliran darah serta tekanan darah meningkat.

Meditasi dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan detak jantung serta tekanan darah kembali normal. 

Tak hanya kesehatan fisik saja, meditasi berperan penting karena bermanfaat untuk kesehatan emosional antara lain:

  • Mengurangi emosi dan berbagai pemikiran negatif. 
  • Melatih diri untuk mengelola stres agar terhindar dari stres bahkan depresi. 
  • Meningkatkan kesadaran diri serta mendukung kemampuan fokus secara umum. 

Itulah beberapa berita terkait seorang Mama yang tega melempar kelima anak-anaknya ke sungai karena stres akibat dampak buruk dari pandemi Covid-19. 

Semoga pemberitaan ini bisa menjadi pembelajaran untuk setiap keluarga agar tetap memerhatikan kesehatan mental selama pandemi Covid-19 berlangsung. 

Tetap semangat ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest