TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Tanda Tubuh Butuh Magnesium untuk Jaga Kesehatan

Sudah mulai perhatikan kebutuhan magnesium bagi tubuh?

Suplemen magnesium memang selalu dicari, mungkin karena banyak orang mencari cara untuk bersantai di tengah kehidupan yang serba cepat. Terdapat banyak manfaat yang kamu bisa rasakan jika jumlah magnesium dalam tubuh terpenuhi. 

Magnesium dapat membantu meningkatkan suasana hati, tidur, performa olahraga, pengaturan gula darah, dan banyak lagi. Kamu bisa mendapatkannya dari suplemen dan makanan tertentu seperti kacang-kacangan dan sayuran hijau.

Tapi apa jadinya kalau kamu kurang magnesium? Berikut, Popmama.com bagikan 7 tanda kamu mungkin perlu mengonsumsi magnesium untuk jaga kesehatan.

1. Mudah tersinggung

Freepik.com/katemangostar

Mudah tersinggung adalah perasaan umum yang dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk stres, kecemasan, depresi, dan ketidaknyamanan fisik. Hal ini sering kali terwujud sebagai perasaan mudah frustrasi atau kesal. 

Keadaan emosional ini dapat menjadi reaksi normal terhadap situasi yang menantang, tetapi dapat juga menjadi tanda masalah kesehatan mental atau fisik yang mendasarinya, lho.

Dilansir dari situs medicinenet.com, kekurangan magnesium juga bisa jadi salah satu penyebab seseorang mudah tersinggung. Orang yang kekurangan magnesium sering kali mengalami gejala seperti mudah tersinggung, menyendiri, mati rasa secara mental, atau tidak memiliki emosi.

2. Kelelahan kronis

Freepik.com/DC Studio

Merasa lelah atau lesu merupakan pengalaman yang umum. Biasanya, ini merupakan tanda bahwa Mama atau Papa perlu beristirahat. Namun, jika kamu merasa sangat lelah dalam waktu lama, ini bisa menjadi gejala masalah kesehatan. 

Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kelelahan menyeluruh dan bahkan kelemahan otot tertentu. Ini karena magnesium berperan dalam fungsi saraf dan keseimbangan kalium dalam sel otot. Jika magnesium tidak cukup, proses ini dapat terganggu, yang menyebabkan kelelahan dan kelemahan otot.

3. Sering sakit kepala

Freepik.com/freepik

Seseorang dengan kadar magnesium rendah seringkali mengalami sakit kepala. Untuk meredakan dan mencegah sakit kepala atau migrain, biasanya kamu akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen magnesium oksida.

Magnesium oksida sering digunakan untuk mengobati migrain. Obat ini dapat dikonsumsi dalam bentuk pil, biasanya sekitar 400-500 miligram setiap hari. 

Karena magnesium merupakan zat alami yang dibutuhkan tubuh kita, obat ini secara umum dianggap sebagai pilihan yang lebih aman untuk migrain dibandingkan dengan obat migrain tradisional, yang dapat memiliki efek samping yang lebih kuat.

4. Masalah pernapasan berulang

gomedii.com

Orang dengan asma parah seringkali memiliki kadar magnesium yang rendah. Inhaler dan suntikan yang mengandung magnesium dapat membantu mengelola gejala asma, terutama selama serangan parah. 

Meskipun suplemen magnesium dalam makanan mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, efektivitasnya dalam mengobati asma belum terlalu jelas.

5. Kram otot

Freepik.com/wayhomestudio

Kekurangan magnesium dapat menyebabkan masalah otot seperti kedutan, tremor, dan kram. Dalam kasus yang parah, bahkan dapat menyebabkan kejang. 

Para ahli berpendapat hal ini terjadi karena terlalu banyak kalsium yang masuk ke sel saraf, sehingga menjadi terlalu aktif dan menyebabkan otot berkontraksi tak terkendali.

Kedutan otot yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Stres, terlalu banyak kafein, obat-obatan tertentu, atau penyakit neuromuskular seperti distrofi otot, multiple sclerosis, atau myasthenia gravis dapat menyebabkan kedutan ini.

6. Osteoporosis

Freepik.com/rawpixel.com

Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kekurangan magnesium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Oleh itu, magnesium penting untuk tulang yang kuat. Kekurangan magnesium dapat melemahkan tulang secara langsung. Magnesium juga dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.

Beberapa faktor dapat menyebabkan osteoporosis, seperti bertambahnya usia, kurang berolahraga, dan kurang mengonsumsi vitamin tertentu seperti D dan K.

7. Detak jantung yang tidak terkendali

Freepik.com/freepik

Kekurangan magnesium dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, suatu kondisi yang dikenal sebagai aritmia. Kondisi ini dapat berkisar dari gejala ringan hingga berat, yang berpotensi menyebabkan jantung berdebar-debar atau bahkan meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.

Magnesium sangat penting dalam pengidap aritmia. Magnesium meningkatkan ambang ventrikel untuk fibrilasi. 

8. Bisakah semua orang mengonsumsi suplemen magnesium?

optimisingnutrition.com

Magnesium sering dikonsumsi sebagai suplemen, tetapi penting untuk memilih jenis yang tepat. Dr. Álvaro Campillo, seorang ahli gastroenterologi, menyarankan bahwa orang dengan kondisi seperti peradangan kronis, migrain, fibromyalgia, osteoporosis, atau masalah tidur mungkin membutuhkan lebih banyak magnesium daripada orang biasanya.

Magnesium juga ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan, alpukat, dan sayuran berdaun hijau tua. Jika kamu tidak mendapatkan cukup magnesium dari makanan, suplemen magnesium bisa menjadi pilihan yang baik. Kebanyakan orang dapat mengonsumsinya dengan aman.

NHS atau layanan kesehatan nasional IInggris menyarankan laki-laki mengonsumsi 300 mg magnesium setiap hari, sedangkan perempuan harus mengonsumsi 270 mg. Namun, untuk perempuan yang sedang menyusui, mungkin kamu membutuhkan lebih banyak.

9. Kapan harus mengonsumsi suplemen magnesium?

Freepik.com/freepik

Suplemen magnesium dapat membantu kamu rileks dan tidur lebih baik. Sebaiknya Mama atau Papa mengonsumsinya beberapa jam setelah makan malam karena magnesium tidak dapat diserap dengan baik jika dikombinasikan dengan makanan, yang memiliki kalsium, protein, atau fosfat.

Agar penyerapan magnesium lebih efektif, sebaiknya dikonsumsi dua jam setelah selesai makan malam.

Itu dia, tanda kamu butuh magnesium untuk jaga kesehatan. Sudah saatnya Mama dan Papa memerhatikan kebutuhan tubuh, juga!

Baca juga:

The Latest