Waspada! Bahaya Bleach Ketika Terkena Kulit
Hati-hati saat kamu mau ngebleach rambut. Usahakan produk tidak menyentuh kulit!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini seorang perempuan bernama Renatha Devina berbagai kisah dirinya, yang memiliki kulit vitiligo. Yaitu, suatu kondisi kulit dimana kulit kehilangan pigmennya. Dalam videonya, ia menjelaskan bagaimana vitiligo dapat berkembang karena paparan bahan kimia beracun dari pemutih rambut atau bleach.
Banyak orang yang mungkin belum tahu seberapa penting, kulit harus diamankan dari bahan-bahan kimia seperti bleach. Berikut, Popmama.com ajak kamu mengenal bahaya bleach ketika terkena kulit.
1. Tidak membersihkan bleach rambut secepatnya, sebabkan Renatha terkena vitiligo
Pada tahun 2021, Renatha mengecat rambutnya menjadi merah dan menggunakan bleach untuk memutihkannya, sebanyak dua kali. Awalnya, ia menyadari terdapat dua bintik putih kecil di dahinya.
Sayangnya karena penggunaan obat yang salah, bintik putih tersebut justru menyebar ke area kulit lainnya. Menurutnya, selain disebabkan oleh penyakit bawaan, vitiligo juga bisa dipicu oleh sengatan matahari dan bahan kimia beracun.
2. Bagaimana bleach bekerja?
Pencerah rambut, atau bleach, bekerja dengan melarutkan pigmen (melanin) pada rambut, sehingga membuatnya lebih terang secara permanen. Ini mirip dengan bagaimana produk mencerahkan bulu tubuh dan wajah.
Namun spesifik produk yang digunakan berbeda-beda di setiap daerah. Loretta Ciraldo, seorang dokter kulit, menjelaskan bahwa bleach dapat digunakan untuk rambut, rambut wajah, dan bagian lainnya, yang menggunakan jumlah hidrogen peroksida yang berbeda-beda pastinya.
3. Manfaat melakukan bleaching rambut
Secara estetika, bleaching akan memudahkan melunturkan warna rambut asli, untuk mendapatkan warna rambut baru yang kamu inginkan. Bleaching ternyata membuat batang rambut bertambah lebat, dan sering kali membuat rambut tampak lebih tebal dan penuh, lho.
Jika, Mama berkulit terang dan rambut mulai menipis, bleaching dapat menjadi solusinya untuk menyamarkan kontras antara rambut dan bagian kulit kepala yang telanjang.
4. Bahaya bleaching rambut berlebih
Tetapi, segala sesuatu yang digunakan berlebih dapat merusak. Bleaching memiliki kemampuan untuk mengangkat kutikula bagian luar rambut sehingga bahan pemutih dapat meresap sepenuhnya.
Bleaching berulang kali dapat menaikkan kutikula secara permanen, sehingga menyebabkan hilangnya kelembaban secara cepat dan terus-menerus pada helai rambut Mama. Akhirnya, menyebabkan berbagai kerusakan seperti, rambut kering, rapuh, rentan patah, tidak elastis, sampai dengan rentan bercabang.
Rambut yang dibleach juga lebih berpori sehingga lebih rentan terhadap bahaya kimia dan non-kimia lainnya. Ini mencakup semuanya, mulai dari penataan rambut dengan pengering rambut dan penjepit, hingga efek matahari, hujan, dan angin.
5. Segera cari pertolongan medis ketika bleach terkena kulit
Jika kulit terkena bleach, maka kamu harus langsung membersihkannya. Kamu juga bisa mengunjungi dokter kulit untuk memastikan kondisi kulitmu, setelah membersihkannya.
Kalau kamu merasakan efek tertentu, misalnya seperti rasa terbakar atau gatal-gatal, pastikan kamu mendapatkan pertolongan medis. Rasa sakit atau gatal yang berlangsung terus menerus setelah paparan bleaching harus dipantau dengan cermat.
Itulah, bahaya bleach ketika terkena kulit. Pastikan kamu berhati-hati ketika menggunakan bahan kimia yang satu ini, ya Ma. Serahkan mahkota kepalamu pada orang yang handal dan kamu percaya.
Baca juga:
- Merawat Rambut Selama Bulan Ramadan, Harus Tetap Terhidrasi!
- 5 Warna Rambut yang Akan Tren di 2024, Tertarik Coba?
- 7 Gaya Rambut yang Wajib Dicoba untuk Musim Baru, Lebih Fresh!