Nikmat bagi Sebagian Orang, Tapi Hati-Hati Merasakan Efek Kejengkolan!
Bisa timbulkan gagal ginjal di beberapa kasus lho Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jengkol, tumbuhan dengan nama lain jering atau jariang sebutannya dalam bahasa Padang ini merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah Asia Tenggara.
Bentuknya bulat dan berwarna cokelat serta memiliki tekstur yang cukup keras. Banyak orang yang tidak menyukai jengkol karena baunya yang menyebabkan aroma mulut menjadi tak sedap.
Meskipun begitu, banyak juga yang menggandrungi rasa dari jengkol yang sangat populer di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Myanmar, Thailand dan tentunya Indonesia.
Namun tahukah kamu Ma jika terlalu saat mengonsumsi jengkol kamu bisa saja terkema penyakit yang disebut dengan jengkolan atau kejengkolan?
Untuk membahas itu simak ulasan khas Popmama.com tentang penyakit jengolan atau kejengkolan.
1. Saat kejengkolan ternyata kamu sedang keracunan jengkol
Ketika kamu sudah mengalami gejala kejengkolan maka sebenarnya kamu sedang keracunan zat yang terkandung dalam jengkol. Hal ini ditandai dengan menunjukkan gejala seperti nyeri perut, nyeri pinggang, muntah.
Bahkan di beberapa kasus kejengkolan bisa lebih menimbulkan efek parah dengan munculnya darah pada urine.
Zat yang terkandung dalam biji jengkol adalah asam jengkolat yang tersebar merata di seluruh bagian bijinya. Kadar asam ini berbeda-beda tergantung dari jenis dan umur biji jengkol itu sendiri.
Oleh karena itu hindari mengonsumsi jengkol saat perut kosong dan olahlah jengkol sampai matang untuk mengurangi asam jengkolat yang terkandung pada biji jengkol.
Keracunan jengkol harus diatasi dengan menurunkan tingkat asam jengkolat yang dapat dilakukan dengan meminum banyak air putih.
2. Bisa sampai menimbulkan gagal ginjal
Para fanatisme jengkol diincar oleh penyakit yang cukup mengkhawatirkan, yakni bila mengonsumsinya secara berlebihan bisa membahayakan ginjal kita. Kom bisa?
Jengkol yang identik dengan aromanya memang dikenal dapat menyebabkan kejengkolan atau keracunan biji jengkol. Pada fase yang lebih lanjut, bisa menyebabkan gagal ginjal.
hal ini karena biji jengkol mengandung asam jengkolat yang jika dicek di dalam laboratorium dapat menimbulkan kristal jengkol yang bentuknya sangat persis seperti jarum.
Ketika kristal tersebut menumpuk di saluran ginjal, dapat menyebabkan sulitnya buang air kecil, kencing berdarah, sakit pinggang yang luar biasa, dan berujung pada gangguan pada fungsi ginjal atau gagal ginjal.
Ngeri sekali ya Ma!
3. Pantangan yang mesti diingat ketika mengonsumsi jengkol
Ada pantangan yang harus dilakukan untuk menjaga ginjal kita dalam mengonsumsi jengkol, ada pantangan yang harus dilakukan untuk tetap menjaga ginjal kita.
Yaitu tidak diperbolehkan minum yang mengandung diuretik atau yang mampu mempermudah buang air kecil, seperti teh, kopi dan soda. Harus air putih supaya bisa asam jengkolat dapat disekresikan dengan baik.
Meski demikian, tidak ada pantangan dalam mengonsumsi jengkol. Lebih lanjut, konsumsi jengkol yang secukupnya ditambah menghindari pantangan yang disebutkan di atas akan membuat khasiat jengkol diterima baik oleh tubuh dan tetap menjaga ginjal kita.
Bila terjadi gangguan ginjal, tahap awal, gangguan tersebut masih bisa ditolong dengan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Namun, jangan sampai ada gagal ginjal akut. Pada tahap ini, mau tidak mau pasien harus menjalankan proses hemodialisis atau cuci darah.
Baca juga:
- Begini Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik yang Disarankan Ahli
- Penyebab dan Gejala Asam Lambung - GERD
- Sakit Perut Sebelah Kiri saat Hamil, Berbahayakah bagi Janin?