TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

AstraZeneca Akui Vaksin Covid-19 Buatannya Sebabkan Efek Samping

AstraZeneca sebut vaksinnya dapat menyebabkan TTS dalam kasus yang sangat jarang

Dok. AstraZeneca

Untuk pertama kalinya, AstraZeneca mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi. Kabar ini diberitakan oleh media The Telegraph pada Minggu (28/4/2024).

Sebelumnya, raksasa farmasi tersebut digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford menyebabkan kematian dan cedera serius dalam puluhan kasus.

Kabar AstraZeneca akui vaksin Covid-19 buatannya sebabkan efek samping telah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

1. Kasus ini awalnya diajukan oleh lelaki bernama Jamie Scott

astrazeneca.com

Menurut laporan The Telegraph, para pengacara berpendapat bahwa vaksin buatan AstraZeneca menimbulkan efek samping yang berdampak buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus ini juga kabarnya pertama diajukan pada tahun lalu oleh Jamie Scott, papa dua anak, yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak yang menghalanginya bekerja setelah menerima vaksin pada April 2021.

Kabarnya, rumah sakit sampai menelepon istrinya sebanyak tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya akan meninggal.

Dilaporkan, lima puluh satu kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi dengan korban dan keluarga yang berduka meminta ganti rugi yang diperkirakan sampai sekitar 100 juta poundsterling atau setara Rp2 triliun.

2. AstraZeneca sempat menentang klaim itu, tetapi telah menerima

astrazeneca.com

AstraZeneca dilaporkan menentang klaim itu. Dalam surat tanggapan yang dikirimkan pada Mei 2023, AstraZeneca mengatakan kepada pengacara Scott bahwa mereka tidak menerima TTS (Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome) disebabkan oleh vaksin.

Meski sempat menentang, AstraZeneca kini dilaporkan mengakuinya. Dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada Februari, AstraZeneca mengatakan bahwa vaksinnya dapat menyebabkan TTS dalam kasus yang sangat jarang.

"Diakui bahwa vaksin AZ, dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan TTS. Mekanisme penyebabnya tidak diketahui. Lebih jauh lagi, TTS juga bisa terjadi tanpa adanya vaksin AZ (atau vaksin apa pun). Penyebab dalam setiap kasus individual akan bergantung pada bukti ahli," katanya.

3. TTS adalah sindrom yang sangat langka

Pexels/Karolina Grabowska

Dikutip dari laman Healthline, Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome atau trombosis dengan sindrom trombositoenia (TTS) adalah sindrom yang sangat langka, tetapi serius, Ma.

TTS terjadi pada seseorang ketika mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah setelah menerima vaksin Covid-19 tertentu.

Gejala TTS dapat muncul dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah seseorang menerima vaksin Covid-19. Seseorang diharuskan menghubungi dokter atau layanan medis jika mengalami gejala dalam waktu seminggu hingga sebulan setelah menerima vaksin.

Gejala ini biasanya meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Mual atau muntah
  • Bengkak di kaki
  • Sakit perut yang berkepanjangan
  • Sakit kepala parah
  • Penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
  • Mudah memar atau berdarah
  • Bercak darah kecil di bawah kulit

Kabarnya, kejadian ini tidak hanya pada AstraZeneca saja. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa vaksin Covid-19 Johnson dan Johnson (J&J) juga dapat menyebabkan TTS pada beberapa orang. Walau demikian, kasus ini sangat jarang terjadi.

Jadi, itulah rangkuman informasi tentang AstraZeneca akui vaksin Covid-19 buatannya sebabkan efek samping. Bagaimana menurut Mama atas kabar ini?

Baca juga:

The Latest