Instagram.com/aljazeeraenglish
Guncangan gempa yang terjadi juga dirasakan oleh Rifda Hanifah, seorang WNI yang tinggal di Adana, Turkiye.
Ia mengaku bahwa dirinya dan keluarga merasakan guncangan hebat saat sedang tertidur pada sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat.
Ia menceritakan bahwa saat itu mama mertuanya yang masih bangun merasakan getaran. Akibat hal tersebut, mama mertua Rifda langsung teriak.
Rifda menceritakan, getaran gempa semakin kencang hingga menggoyangkan pintu kulkas dan menjatuhkan beberapa panci yang ada di dapur miliknya. Merasakan situasi tersebut, ia dan keluarga berlari turun ke bawah dari apartemennya.
Tak hanya itu, ia bersama keluarga juga mencari tempat terbuka dengan menggunakan mobil. Namun, mereka menemui kemacetan saat berjalan keluar. Kala itu, mereka memutuskan untuk pergi ke pom bensin untuk membeli keperluan darurat.
Belum sampai di pom bensin, mobil Rifda sudah tersendat lantaran terjebak macet yang panjang saat itu. Ia mengaku hampir dua jam terkena macet hanya untuk membeli air minum.
Usai membeli keperluan, Rifda kemudian menuju lokasi parkir yang jauh dari permukiman. Di lokasi tersebut ia menunggu sampai pukul 10.00 waktu setempat untuk memastikan bahwa situasi sudah aman.
Mereka mencoba kembali ke apartemen untuk menyelamatkan kucing peliharaannya dan mengamankan aliran listrik. Meski demikian, hanya berselang lima menit sesudahnya, gempa kembali mengguncang apartemennya.
Mereka kemudian memutuskan untuk berlari ke bawah. Mereka dan tetangganya memutuskan pergi menggunakan mobil untuk mengungsi. Alih-alih tempat pengungsian terbuka, Rifda memilih berada di dalam mobil karena cuaca dingin yang menusuk.
Selama menunggu, ia mengaku terus memantau perkembangan situasi melalui informasi dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turkiye (AFAD). Ia berharap dari informasi tersebut dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk bisa pulang ke rumah.