TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

6 Daftar Bisnis Benny Laos, Ada Hotel Bela Ternate

Sebelum menjadi pejabat, Benny Laos telah menjalankan beberapa bisnis

Instagram.com/benny.laos

Calon Gubernur Maluku Utara (Malut), Benny Laos, dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan speedboat yang meledak pada Sabtu (12/10/2024) di Pulau Taliabu, Maluku Utara. Berita duka itu memang mengejutkan publik belum lama ini.

Alhasil, sosok Benny Laos ramai dicari publik karena banyak yang ingin tahu tentangnya. Pencarian biodata dan profil Benny tidak lepas dari daftar bisnis yang pernah ditekuninya. Sebelum menjadi pejabat, Benny memang sudah menjalankan beberapa usaha.

Daftar bisnis Benny Laos telah Popmama.com siapkan rangkuman informasinya secara detail dalam artikel ini.

Yuk, disimak!

Daftar Bisnis Benny Laos

1. Benny Laos pernah menjalankan bisnis kayu besi bersama Hendri, tapi mengalami kegagalan

Instagram.com/s_tjo

Menurut buku biografinya berjudul Jalan Hidup Benny Laos, ternyata ada beberapa usaha yang pernah dijalankan Benny selama hidupnya. Salah satunya, dia pernah menjalankan bisnis kayu besi bersama kakaknya yang ketiga bernama Hendri.

Dalam bisnis itu, Benny diberi modal. Namun, karena Hendri adalah sosok yang memiliki uang, jadi posisi Benny saat itu hanya bekerja saja.

Bisnis mereka awalnya berjalan baik. Walau masih 'anak baru' di bisnis itu, Benny dapat cepat beradaptasi berbekal pengalamannya beberapa tahun menjaga toko. Sayangnya, bisnis mereka gagal pada proyek pertama.

Pada proyek kedua, Benny dibantu Hendri yang memberinya modal Rp5.000.000. Jalannya mulai mulus saat mendapatkan kontrak dari PT Barito Pacific Timber pada tahun 1992 silam. Kontrak saat itu adalah untuk pengelolaan HTI (Hutan Taman Industri).

Hampir dua tahun kerja sama itu berjalan, bisnis HTI itu kemudian berhenti pada tahun 1994. Kegagalan bisnis itu diakui Benny merupakan kesalahan mereka sendiri.

"Mungkin karena waktu itu kami masih baru berbisnis, kaget pegang duit puluhan juta," ujar Benny.

Lantaran waktu itu mereka memegang uang bernilai besar, hal yang ada di pikiran mereka justru adalah hura-hura. Di samping itu, mereka juga banyak melakukan pengeluaran yang tidak perlu. Itulah yang kemudian membuat bisnis mereka gagal.

2. Benny Laos pernah menjalankan usaha sebagai kontraktor

Instagram.com/benny.laos

Setelah usaha berhenti, Benny tetap di Ternate, sementara Hendri pindah dan menetap di Ambon. Benny kemudian pergi ke Ambon setelah sempat bertahan beberapa minggu tanpa pekerjaan di Ternate.

Di sana, Benny bertemu seseorang yang memintanya jadi kontraktor. Orang itu awalnya meminta Benny untuk bekerjasama menjalankan bisnis kontraktor. Dia minta Benny mengurus semua surat.

Namun, orang itu hanya memanfaatkan Benny saja karena setelah semua surat selesai diurus, proyek yang direncanakan itu ternyata tidak diserahkan kepada Benny. Orang itu justru menghilang dan Benny tak tahu lagi ke mana orang tersebut.

Meski demikian, Benny pun jadi paham tentang bidang kontraktor dan tertarik menekuni itu. Namun, Benny terbentur keadaan karena tidak ada modal. Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.

Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, dia kemudian menjalankan proyek pertama. Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.

Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.

3. Benny Laos juga merambah ke bidang trading bahan bangunan

Instagram.com/benny.laos

Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate. Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.

Di sana, dia tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, dia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan. Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.

Namun, Ternate mengalami kerusuhan. Itu membuatnya hijrah ke Manado. Di saat yang bersamaan, dia juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan. Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.

4. Benny lalu merambah usaha ke bidang pelayaran

Instagram.com/benny.laos

Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya. Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.

Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan. Untuk menjalankan usaha, dia pun membeli kapal cargo.

Semua jenis usahanya berjalan dengan baik. Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela. Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.

5. Benny juga memiliki bisnis properti dan di bidang perikanan

Dok. Jalan Hidup Benny Laos

Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain. Dia lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan. Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.

Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan.

Bisnis Bela Group pun bergulir. Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage. Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

6. Benny memiliki hotel bernama Hotel Bela Ternate

Tripadvisor.com | Instagram.com/benny.laos

Benny juga turut melebarkan usahanya di bidang perhotelan dengan mendirikan Hotel Bela di Ternate. Hotel itu didirikan Benny Laos lewat usaha Bela Group pada 19 Desember 2007. Saat berdiri, Hotel Bela memakai nama Amara, franchise hotel dari Singapura.

Benny kemudian memutuskan menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mengganti nama hotel menjadi Bela International Hotel. Pada 1 Oktober 2016, hotel itu melakukan rebranding menjadi Hotel Grand Dafam Bela Ternate.

Hotel yang memiliki 192 kamar dan beragam fasilitas itu kini lebih dikenal publik dengan nama Bela Hotel Ternate. Sebelum diresmikan pada 2007, Benny telah memulai pembangunan hotel pada tahun 2004 silam.

Ketika mendirikan hotel, pemikiran di benak Benny adalah sebuah negeri agar bisa maju dan dikenal banyak orang harus memiliki infrastruktur yang baik. Menurutnya, ada tiga infrastruktur yang diperlukan, yaitu pelabuhan udara, pelabuhan laut, dan hotel.

Hal itulah yang kemudian memotivasi Benny memberanikan diri membangun Hotel Bela di Ternate. Itu menjadi awal kisah berdirinya Hotel Bela Ternate.

Jadi, itulah daftar bisnis Benny Laos yang pernah dijalankannya semasa hidup. Lewat informasi ini, kamu jadi tahu bahwa Benny tidak hanya dikenal sebagai pejabat, tetapi juga pernah menjalankan berbagai bisnis.

Baca juga:

The Latest