TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Deretan Subsidi yang Dilanjutkan di Era Prabowo-Gibran, Apa Saja?

Ada subsidi energi dan non-energi yang akan dilanjutkan di era Prabowo-Gibran

onesolution.pertamina.com

Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Jokowi sudah mengusulkan sejumlah kebijakan subsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Nantinya, program yang telah diusulkan itu akan dijalankan di bawah pemerintahan baru kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.

Nah, salah satu program yang tetap dilanjutkan di era pemerintahan Prabowo-Gibran adalah belanja subsidi. Kabarnya, belanja subsidi akan diarahkan untuk subsidi energi dan non-energi. Lantas, apa saja subsidi yang dilanjutkan nanti?

Deretan subsidi yang dilanjutkan di era Prabowo-Gibran sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.

Yuk, disimak!

1. Subsidi minyak tanah dan solar

pertamina.com

Bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu poin subsidi energi yang akan diberikan oleh pemerintah. Kebijakan subsidi BBM akan fokus pada pemberian subsidi tetap untuk solar, sementara untuk minyak tanah akan diberikan subsidi selisih harga.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, telah mengusulkan volume subsidi BBM dalam RAPBN 2025 sebanyak 18,84 hingga 19,99 juta kiloliter. Dari jumlah itu, minyak tanah diproyeksikan mencapai 0,51 hingga 0,55 juta kiloliter, sementara solar diperkirakan 18,33 hingga 19,44 juta kiloliter.

2. Subsidi LPG 3kg

pertamina.com

Selain BBM, pemerintah kabarnya juga akan melanjutkan pemberian subsidi LPG 3kg di era pemerintahan Prabowo-Gibran nanti. Untuk sektor ini, pemerintah mengusulkan volume sebesar 8,17 juta metrik ton dalam RAPBN 2025.

Kebijakan LPG akan berfokus pada transformasi subsidi menjadi berbasis penerimaan manfaat dengan integrasi data penerima manfaat yang akurat, termasuk pendataan teknologi pengguna LPG 3kg.

3. Subsidi listrik untuk rumah tangga miskin

web.pln.co.id

Masih dari sektor energi, pemerintah kabarnya juga akan melanjutkan subsidi listrik untuk rumah tangga miskin.

Subsidi listrik dalam RAPBN 2025 diusulkan mencapai Rp83,02 hingga Rp88,36 triliun dengan asumsi kisaran harga minyak mentah 75-85 dolar AS per barel dan kurs Rp15.300 hingga Rp16.000 per dolar AS.

Kebijakan subsidi listrik akan fokus pada penyaluran yang tepat sasaran, yaitu untuk rumah tangga miskin dan rentan. Tak hanya itu, kebijakan ini juga mendorong transisi energi yang lebih efisien dan adil dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, fiskal, dan lingkungan.

4. Subsidi di bidang non-energi

Pexels/Tom Fisk

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata, menjelaskan bahwa kebijakan subsidi akan diarahkan untuk stabilisasi harga dan menjaga daya beli masyarakat, serta mendukung UMKM, dan petani.

Oleh karena itu, selain ada subsidi energi, ada pula subsidi non-energi dari pemerintah untuk mendorong produktivitas pangan, dan mendukung UMKM, serta petani.

Di sektor ini, pemerintah akan memberikan subsidi berupa subsidi pupuk, subsidi untuk transportasi umum, subsidi bunga kredit program, serta subsidi pajak.

Isa menjelaskan, subsidi pupuk akan diarahkan untuk komoditas prioritas tinggi. Sementara itu, subsidi bunga kredit program dilakukan untuk meningkatkan daya saing di sektor UMKM, serta menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Jadi, itulah deretan subsidi yang dilanjutkan di era Prabowo-Gibran. Semoga saja dengan hadirnya subsidi yang dilanjutkan di era Prabowo-Gibran dapat membantu masyarakat Indonesia.

Baca juga:

The Latest