TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Fakta Dosen UII Hilang di Turkiye saat Ingin Pulang ke Indonesia

Dilaporkan hilang di Turkiye saat ingin pulang ke Indonesia, Dosen UII kini terdeteksi di Boston, AS

Dok. UII | Dok. Polda DI Yogyakarta

Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan berita hilangnya Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama. Ia dikabarkan hilang di Istanbul, Turkiye, saat akan pulang ke Indonesia dari Oslo, Norwegia.

Sejak dikabarkan hilang, seluruh pihak turut membantu dalam proses pencarian. Kabar terbaru, ia dikabarkan terdeteksi di Boston, Amerika Serikat.

Bahkan menurut pihak kepolisian, Ahmad tidak menghilang, tetapi mengubah rute tanpa memberitahukannya kepada siapa pun.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kabar Dosen UII hilang di Turkiye saat ingin pulang ke Indonesia, berikut Popmama.com sudah merangkum beberapa faktanya secara lebih detail.

1. Ahmad sempat berkirim pesan kepada istrinya pada 12 Februari 2023

Dok. UII

Sebelum dikabarkan menghilang, berbagai sumber menyebut Ahmad sempat berkirim pesan kepada istrinya saat akan berangkat ke Istanbul, Turkiye. Istri Ahmad mengatakan mereka terakhir kali berkomunikasi pada 12 Februari 2023 atau saat Ahmad masih berada di Oslo.

Dugaan Ahmad menghilang di Turkiye muncul karena istrinya terakhir kali berkomunikasi dengannya saat akan menaiki pesawat. Menurut beberapa sumber, dalam pesan yang dikirimkan tersebut terdapat suara Ahmad yang sedang menunggu menaiki pesawat.

2. Nama Ahmad tidak terdaftar di buku penumpang

Dok. Polda DI Yogyakarta

Dikutip dari laman IDN Times, menurut informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan di aplikasi WhatsApp kepada istrinya, Ahmad seharusnya mendarat di Jakarta pada tanggal 16 Februari 2023 pukul 18.00 WIB.

Adik Ahmad yang mengetahui kabar tersebut menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati Ahmad. Setelah melakukan konfirmasi ke pihak Angkasa Pura, nama Ahmad ternyata tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.

3. Pihak kampus UII sudah menghubungi Turkish Airlines di Oslo

Dok. Polda DI Yogyakarta

Sebelum pergi ke Oslo, Ahmad sempat memberikan pidato kunci kepada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.

Rektor UII, Prof Fathul Wahid, menjelaskan bahwa perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi, dilakukan karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.

Guna memastikan bahwa Ahmad telah menaiki pesawat, pihak kampus UII dikabarkan sudah menghubungi pihak maskapai penerbangan Turkish Airlines di Oslo.

Namun, karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan jadi tidak mudah untuk dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas yang terekam secara daring.

Dari situ, terdapat jejak aktivitas daring di Turkiye pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada lagi jejak daring yang dapat dilacak.

4. KJRI sudah berkoordinasi dengan polisi setempat

Dok. Kemenlu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul sudah menerima pengaduan hilangnya WNI atas nama Ahmad Munasir Rafie Pratama.

Judha mengatakan, pihak KJRI Istanbul sudah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk membantu melacak keberadaan Ahmad.

"KJRI telah menerima pengaduan ini dan KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara, dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan," ucap Judha, dalam keterangannya, Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, pihak Kepolisian Oslo, Norwegia, juga sudah memastikan bahwa Ahmad tidak lagi berada di wilayah Schengen sejak tanggal 12 Februari 2023. Hal tersebut diketahui dari catatan imigrasi di Bandara Oslo.

5. Pihak UII meminta bantuan Interpol lacak dosen yang hilang

Instagram.com/interpol_hq

Berbagai upaya yang dilakukan kala itu rupanya belum membuahkan hasil yang maksimal. Demi mempercepat proses pencarian, pihak kampus UII meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan Ahmad.

Fathul mengatakan, pihaknya mengajukan permohonan perlindungan untuk Ahmad melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di luar negeri, Kementerian Luar Negeri.

Selain itu, Fathul menjelaskan bahwa pihaknya juga ikut mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan yellow notice untuk pencarian orang hilang.

6. Ahmad terdeteksi masuk ke Boston, Amerika Serikat

Pexels/Brett Sayles

Sejak hilang kontak meninggalkan Oslo, Norwegia, pada 12 Februari 2023 lalu, Ahmad belum lama ini dikabarkan terdeteksi masuk ke Boston, Amerika Serikat. Hal ini diketahui usai sebelumnya jejak digital Ahmad terlacak di Turkiye.

Mendengar hal itu, pihak UII dan keluarga bersyukur bahwa keberadaan Ahmad kini sudah mulai mendapati titik terang. Informasi jejak Ahmad itu dikatakan oleh Fathul diperoleh pihak kampus dan keluarga melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

"Universitas Islam Indonesia (UII) dan keluarga bersyukur bahwa ikhtiar untuk menemukan keberadaan Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) mulai mendapati titik terang," ujar Fathul melalui keterangannya.

"AMRP (Ahmad) terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023," katanya lagi.

Fathul menjelaskan, temuan ini diketahui berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). Lokasi keberadaan Ahmad di Boston masih belum jelas.

7. Ahmad masih belum bisa dihubungi usai terdeteksi di Boston

Pexels/Markus Winkler

Kendati ia sudah terdeteksi berada di Boston, Amerika Serikat, lokasi persis di mana Ahmad sebenarnya hingga kini belum diketahui secara pasti. Hingga artikel ini ditulis, Ahmad dikabarkan masih belum bisa dihubungi.

Fathul menjelaskan, pihak UII belum mengetahui alasan secara pasti kenapa Ahmad memilih menuju ke Boston sekembalinya dari Oslo melalui Istanbul.

"Begitu juga, UII belum mengetahui misi atau alasan mengapa Ahmad menuju Boston sekembalinya dari Oslo menuju Istanbul dan tidak langsung ke Indonesia. Sampai saat ini, Ahmad belum bisa dihubungi," ujar Fathul.

Pihak UII dan keluarga pun berharap agar Ahmad segera menghubungi untuk mengabarkan lokasi dan keadaannya terkini. Pihak UII juga berkoordinasi dengan Kemlu dan KJRI New York bila diperlukan pendampingan dan penjemputan.

Tak hanya itu, pihak UII juga berharap setelah misi di Boston selesai, Ahmad dapat kembali ke Indonesia dalam keadaan yang sehat dan baik.

8. Polisi sebut Ahmad bukan menghilang, tetapi mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan

Pexels/Pixabay

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti menyebut bahwa keberadaan Dosen UII Yogyakarta itu sudah terdeteksi. Pihaknya menyebut, Ahmad tidak menghilang, tetapi mengubah rute kepulangan tanpa adanya pemberitahuan.

"Sudah terdeteksi, yang bersangkutan (Ahmad) tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun," kata Krishna, Senin (20/2/2023).

Mengenai alasan Dosen UII itu mengubah rute dan hal yang membuat perubahan rute tersebut, Krishna belum memberikan adanya informasi lebih lanjut hingga artikel ini ditulis.

Jadi, itulah beberapa fakta yang sudah dirangkum mengenai Dosen UII hilang di Turkiye saat akan kembali ke Indonesia. Kabar ini tentu mengejutkan bagi masyarakat Indonesia.

Mengenai perkembangan terkini dari kabar ini, kita tunggu saja informasi terbarunya nanti, ya.

Baca juga:

The Latest