Kemenkes Konfirmasi Satu Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia
Satu pasien WNI terkonfirmasi positif cacar monyet berasal dari DKI Jakarta
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menyebar di berbagai negara di dunia, Indonesia akhirnya mengonfirmasi adanya temuan pasien kasus cacar monyet. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menjelaskan bahwa satu pasien tersebut diketahui baru melakukan perjalanan dari luar negeri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Indonesia sudah beberapa kali memiliki temuan kasus suspek cacar monyet. Dari beberapa temuan suspek tersebut dinyatakan discarded.
Berikut Popmama.com rangkumkan beberapa fakta mengenai temuan cacar monyet di Indonesia secara lebih detail.
1. Pasien terkonfirmasi berasal dari DKI Jakarta
Jubir Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril mengabarkan bahwa dari 23 kasus suspek, ada satu pasien yang sudah terkonfirmasi positif. Pasien tersebut diketahui positif cacar monyet setelah dilakukan pemeriksaan PCR.
"Hari ini ada satu yang terkonfirmasi (cacar monyet) dari DKI Jakarta, laki-laki usia 27 tahun, dapat laporan pemeriksaan PCR kemarin malam," ujar Syahril dalam virtual press conference, Sabtu (20/8/2022).
2. Pasien alami gejala setelah bepergian dari luar negeri
Syahril menjelaskan bahwa pasien tersebut merupakan WNI yang baru tiba di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 2022 lalu.
Pasien tersebut baru diketahui mengalami gejala pada tanggal 14 Agustus 2022, dan melakukan pemeriksaan pada Kamis (18/8/2022).
"Pasien 27 Tahun laki-laki ini memang habis bepergian dari luar negeri. Dengan gejala pada tanggal 14 itu ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar limfe. Tapi keadaannya (pasien) baik artinya tidak sakit berat," lanjutnya.
Syahril juga menjelaskan bahwa pasien tersebut juga mengalami gejala lain seperti cacar atau ruam-ruam pada bagian muka, telapak tangan, kaki, dan sebagian di sekitar alat genitalia.
3. Cacar monyet tidak menyerang kelompok tertentu
Dalam kesempatan tersebut, Syahril menegaskan bahwa cacar monyet tidak menyerang kelompok tertentu. Hal ini berarti semua orang bisa berpotensi mengalami cacar monyet.
Namun, orang yang mempunyai kontak erat dengan pasien cacar monyet memiliki risiko tertular yang lebih tinggi.
"Cacar monyet tidak menyerang kelompok tertentu. Dia menyerang kelompok tertentu karena kontak erat saja. Semua orang yang mempunyai potensi kontak erat dengan pasien, maka dialah yang mempunyai risiko tinggi terhadap penularan," tegas Syahril.
4. Kemenkes imbau masyarakat terapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan tingkatkan prokes
Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan protokol kesehatan. Menurut Syahril, protokol kesehatan ini perlu dilakukan tak hanya untuk Covid-19 saja.
"Dengan protokol kesehatan yang kita lakukan maka kita akan mencegah penularan dari seseorang kepada kita khususnya monkeypox," jelas Syahril.
Dirinya menjelaskan bahwa cacar monyet utamanya bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita seperti bersalaman, berpelukan, tidur bersama, dan menyentuh barang-barang di sekitar pasien.
Syahril juga menyampaikan kepada masyarakat untuk menghindari kontak secara langsung bila ada teman maupun anggota keluarga yang mengalami gejala cacar monyet.
Itulah rangkuman informasi yang berhasil dihimpun mengenai temuan cacar monyet di Indonesia. Dengan adanya kabar ini, Indonesia berarti sudah memiliki satu kasus cacar monyet.
Jangan lupa untuk selalu menjaga diri dan kesehatan keluarga ya, Ma.
Baca juga:
- Kasus Pertama! Anjing Tertular Cacar Monyet dari Pemiliknya
- Total 17 Suspek Cacar Monyet Ditemukan Kemenkes di Indonesia
- Kemenkes Pantau Satu Suspek Cacar Monyet Diisolasi di Jawa Tengah