Resmi! WHO Ubah Nama Cacar Monyet Menjadi Mpox
Hindari rasisme, WHO akan mulai gunakan istilah mpox untuk gantikan penggunaan kata cacar monyet
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melalui serangkaian konsultasi dengan para ahli global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya secara resmi akan mulai menggunakan istilah baru untuk penyakit monkeypox atau cacar monyet. Istilah yang akan digunakan tersebut ialah 'Mpox'.
Dikutip dari laman WHO, istilah ini akan digunakan secara bersamaan untuk satu tahun ke depan sambil menghapuskan nama monkeypox atau cacar monyet.
Pergantian nama cacar monyet yang dilakukan oleh WHO rupanya bukan tanpa alasan. WHO menjelaskan secara detail terkait alasan perubahan nama tersebut melalui pernyataan resmi yang dirilis belum lama ini.
Untuk mengetahui kabar WHO ubah nama cacar monyet menjadi mpox lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya.
Yuk, disimak!
1. Pergantian nama disebabkan adanya rasisme
Melalui pernyataan di laman resmi, WHO menjelaskan bahwa pergantian nama ini dilakukan karena adanya bahasa yang rasis dan menstigmatisasi di dunia maya pada awal wabah penyakit monkeypox.
Dalam beberapa kali pertemuan, publik dan swasta, sejumlah individu dan negara menyuarakan keprihatinan mengenai hal tersebut.
Mereka pun meminta WHO mengusulkan cara untuk mengubah nama penyakit monkeypox.
2. WHO lakukan berbagai pertimbangan saat menentukan pergantian nama
Sebelum merumuskan istilah baru untuk penyakit cacar monyet, WHO mengadakan konsultasi untuk mengumpulkan pandangan dari berbagai pakar, serta negara dan masyarakat umum. Mereka diundang oleh WHO untuk mengajukan usulan nama baru.
Selain konsultasi, WHO melakukan diskusi lebih lanjut dengan Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dalam menentukan pergantian nama istilah baru untuk penyakit monkeypox, WHO juga tak lupa melakukan berbagai pertimbangan lainnya.
Pertimbangan untuk rekomendasi itu meliputi alasan, kesesuaian ilmiah, tingkat penggunaan saat ini, pengucapan, kegunaan dalam bahasa yang berbeda, tidak adanya referensi geografis atau zoologi, serta kemudahan pengambilan informasi ilmiah sejarah.
3. Mpox jadi istilah untuk menggantikan nama monkeypox
Dari hasil konsultasi dan diskusi yang telah dilakukan, WHO merekomendasikan bahwa mpox akan menjadi istilah pilihan menggantikan nama monkeypox setelah masa transisi satu tahun.
Hal ini berfungsi untuk mengurangi kekhawatiran yang dikemukakan para ahli tentang kebingungan yang disebabkan oleh perubahan nama di tengah wabah global. Tak hanya itu, hal ini juga dapat memberikan waktu untuk menyelesaikan pembaruan publikasi WHO.
"WHO akan mengadopsi istilah mpox dalam komunikasinya, dan mendorong orang lain untuk mengikuti rekomendasi ini, untuk meminimalkan dampak negatif yang berkelanjutan dari nama saat ini dan dari adopsi nama baru," tulis WHO.
Meski sudah menetapkan istilah baru, WHO menjelaskan bahwa nama monkeypox akan tetap menjadi istilah yang dapat dicari di Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) agar sesuai dengan informasi historis.
Jadi, itulah rangkuman informasi mengenai WHO ubah nama cacar monyet menjadi mpox.
Hadirnya kabar ini tentu membuat mama sekeluarga jadi mengetahui tentang perubahan nama cacar monyet yang sudah diputuskan oleh WHO.
Baca juga:
- Kabar Baik, Kasus Cacar Monyet Mulai Melandai
- 104 Negara Dilaporkan Terkena Kasus Cacar Monyet, Bagaimana Indonesia?
- Vaksin Cacar Monyet Sudah Dipesan, Oktober 2022 akan Tiba di Indonesia