Kisah Inspiratif Perempuan Pelaku UMKM, yang Ramah Lingkungan
Simak kisahnya di bawah ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini bisnis ramah lingkungan telah digandrungi oleh banyak orang dan memiliki banyak pembeli yang berminat untuk membeli produk-produk ramah lingkungan.
Menyambut Hari Kartini dan Hari Bumi sekaligus pada 21 April dan 22 April 2024, Tokopedia dan TikTok akan terus memberdayakan perempuan pelaku UMKM yang bergerak di bisnis ramah lingkungan.
Baik Tokopedia maupun Tiktok, keduanya mengaku akan membantu pelaku usaha bisnis ramah lingkungan untuk mencapai lebih lewat pemanfaatan teknologi yang ada.
Melalui konferensi pers pada 19 april lalu, Tokopedia dan Tiktok turut membagikan kisah inspiratif “Kartini Jaga Bumi” yang menghadirkan sosok perempuan-perempuan pelaku UMKM yang bergerak di bidang ramah lingkungan.
Baca penjelasan selengkapnya di Popmama.com!
Meningkatnya Jumlah Perempuan Pelaku Usaha UMKM
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia peran UMKM sangatlah penting, Tokopedia mencatat bahwa jumlah perempuan pelaku usaha yang memulai bisnis selama pandemi meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan laki-laki.
Selain itu selama pasca pandemi beberapa wilayah mengalami kenaikan lebih dari 2,5 kali lipat, seperti Palembang, Tangerang, Surabaya, dan lain sebagainya.
Melihat data tersebut, Communications Senior Lead Tokopedia, Antonia Adega mengatakan bahwa keterlibatan perempuan di sektor kewirausahaan semakin meningkat.
“Artinya dari waktu ke waktu melalui tokopedia, keterlibatan perempuan di sektor kewirausahaan semakin mengalami peningkatan.” ujar Antonia Adega.
Mendorong Produk Ramah Lingkungan Semakin Diminati
Melalui gerakan Tokopedia Hijau, Tokopedia dan TikTok mengajak sebanyak-banyaknya penjual menerapkan prinsip ramah lingkungan untuk dapat berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup.
Dimana masyarakat yang berbelanja melalui halaman khusus Tokopedia Hijau, sudah berkontribusi secara langsung untuk mengurangi sampah pasca konsumsi.
Hal ini dikarenakan barang yang dikirim ke pembeli, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan seperti paper wrap, kertas cacah, dan serat nanas.
Dengan begitu produk ramah lingkungan akan semakin diminati.
Berawal dari Bisnis Kecil-Kecilan hingga Dapat Memberdayakan Masyarakat
Ketertarikan Yani Suryani dan Amanda sebagai Founder dan Co-Founder Klandizie terhadap isu lingkungan.
Membuat keduanya memutuskan untuk mendirikan bisnis kecil-kecilan menjual barang ramah lingkungan preloved.
Menerapkan konsep sustainability dan zero waste, Klandizie menghadirkan produk perlengkapan kebersihan tubuh seperti sikat gigi dan sisir dari bambu.
Co-Founder Klandizie, Amanda mengatakan bahwa dalam menghasilkan produk yang baik tak boleh sembarangan dan banyak melewati proses.
“Kami melakukan riset komprehensif terhadap bahan yang digunakan yaitu betul-betul ramah lingkungan, dan kami juga memberdayakan perajin dari Bandung.” ujar Amanda.
Pengalaman Pribadi yang Dapat Memberikan Manfaat bagi Bumi dan Sesama
Masalah kulit sensitif yang dialami Sandra Djajadisastra dan sang anak, membuat dirinya memutuskan untuk membuat produk sabun organik sendiri yaitu Serenitree.
Pada tahun 2021, Sandra mulai mengembangkan produknya agar orang lain yang mengalami hal serupa dapat menemukan solusi terbaik tanpa perlu khawatir.
“Saya ingin mempermudah lebih banyak orang yang memiliki masalah kulit sensitif yang sama, melalui produk yang kami buat dengan menggunakan bahan alami seperti minyak kelapa, ekstrak sereh, kunyit putih, kelor, dan lainnya.” ujar Sandra.
Pemilik dari Serenitree ini turut mengatakan bahwa kemasan yang dikenakan oleh seluruh produk Serenitree tidak menggunakan plastik dan dapat didaur ulang.
Demikian penjelasan tentang kisah inspiratif perempuan pelaku UMKM, yang ramah lingkungan. Semoga menginspirasi!
Baca Juga:
- Dinilai Ramah Lingkungan, Benarkah Sedotan Kertas Aman Digunakan?
- Cara Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan dalam Keluarga
- Minyak Kelapa Sawit Ramah Lingkungan sebagai Bagian dari New Normal