7 Penyebab Kista yang Harus Diketahui sejak Dini
Pentingnya memahami penyebab utama kista sejak dini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kista adalah sebuah jenis benjolan yang umumnya bersifat non-kanker dan terjadi di berbagai bagian dalam tubuh, termasuk ovarium, ginjal, hati, dan payudara.
Munculnya kista seringkali tidak menimbulkan gejala dan dapat hilang dengan sendirinya, akan tetapi pada beberapa kasus kista dapat menjadi sumber ketidaknyamanan.
Adapun beberapa tanda dan gejala yang terkadang muncul pada kista, yaitu seperti nyeri, pembengkakan atau perubahan ukuran pada bagian tubuh yang terkena, serta gangguan menstruasi seperti siklus haid tidak teratur.
Meskipun sebagian besar dari kista tidak berbahaya, pemahaman tentang penyebabnya penting untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan yang satu ini sejak dini.
Berikut Popmama.com, berikan ulasan tentang penyebab kista yang harus diketahui sejak dini.
1. Terjadinya perubahan hormonal dalam tubuh
Perubahan hormonal yang terjadi pada perempuan, terutama yang berada pada usia reproduksi. Rentan terhadap kista ovarium karena perubahan hormonal selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Pada saat folikel ovarium berkembang dan mempersiapkan diri untuk melepaskan telur, fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron dapat mengganggu proses tersebut yang jika gagal akan menyebabkan kista folikel.
2. Berkembangnya jaringan endometriosis
Ketika jaringan endometrium yang seharusnya hanya tumbuh di dalam rahim, mulai berkembang di luar organ tersebut seperti di ovarium.
Dapat menyebabkan pembentukan kista endometriosis atau endometrioma. Kista endometriosis mengandung cairan berwarna cokelat tua akibat dari darah yang terperangkap di dalam kista.
Diagnosis dini dan penangan yang tepat sangat penting untuk mengelola endometriosis.
Mengurangi dampaknya terhadap kesehatan reproduksi juga kualitas hidup seseorang, karena kista endometriosis berkembang secara bertahap seiringnya waktu.
3. Munculnya infeksi pada tubuh
Infeksi bakteri atau virus dalam tubuh dapat menjadi penyebab utama pembentukan kista.
Contohnya, infeksi pada ginjal dan hati dapat menyebabkan reaksi inflamasi yang mengarah pada pembentukan kista di organ-organ tersebut. Kista yang terbentuk dari infeksi ini seringkali membutuhkan penanganan medis yang tepat, karena jika tidak ditangani dengan baik akan sangat membahayakan seperti kerusakan permanen pada jaringan organ.
4. Cedera pada organ tubuh tertentu
Ketika organ mengalami trauma atau cedera fisik, maka sel-sel di sekitarnya dapat menjadi pemicu pembentukan kista.
Kista yang terbentuk dan berkembang dari cedera pada organ tubuh tertentu, dapat menjadi lebih besar serta menyebabkan gejala lebih serius seperti nyeri, pembengkakan, atau gangguan fungsi organ.
Oleh karena itu penting untuk seseorang yang mengalami cedera pada organ tubuh tertentu, memantau gejalanya dan berkonsultasi rutin dengan profesional medis jika mulai mengalami gejala yang mencurigakan.
5. Terjadinya kerusakan folikel
Folikel adalah sebuah kantong kecil di ovarium yang mengandung telur, dimana ketika folikel gagal melepaskan telur selama siklus menstruasi dapat berkembang menjadi kista folikel. Kista folikel merupakan jenis kista yang umum terjadi dan tidak berbahaya.
Namun dalam beberapa kasus, kista folikel dapat bertumbuh besar dan menimbulkan gejala yang mengganggu seperti nyeri panggul, pendarahan tidak normal, atau gangguan menstruasi.
6. Kondisi turunan atau genetik
Kondisi turunan atau genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengembangkan kista.
Terlebih jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat kista ovarium atau kista lainnya.
Kondisi genetik terkait peningkatan resiko kista tersebut meliputi, sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan pembentukan kista ovarium dan penyakit ginjal polikistik yang meningkatkan kista berkembang pada ginjal.
7. Kondisi inflamasi yang kronis
Salah satu kondisi inflamasi kronis yang seringkali menyebabkan pembentukan kista adalah hidradenitis suppurativa, yang mempengaruhi folikel rambut di daerah ketiak, pangkal paha, atau lipatan kulit lainnya.
Pada hidradenitis suppurativa, pori-pori kulit menjadi tersumbat dan menyebabkan peradangan serta pembentukan kista yang berisi nanah.
Kista ini dapat pecah sekaligus menyebabkan rasa sakit yang parah dan meningkatkan resiko terkena infeksi.
Nah itulah penyebab kista yang harus diketahui sejak dini, semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat.
Baca Juga:
- Pantangan Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Kista Ovarium
- Sarwendah Mengalami Kista di Batang Otak, Ini Gejala dan Penyebabnya
- Hobi Makan Fast Food, Perempuan Ini Mengalami Kista Hingga 9 Cm