Dianggap Biasa, Kegiatan Sepele Ini Justru Bikin Terinfeksi Covid-19
Yuk, jangan lengah!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus positif Covid-19 di indonesia meningkat. Kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah 18.504 kasus dan totalnya mencapai 343.101 kasus.
Pada pasien terkonfirmasi positif, bertambah sebanyak 34.379 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini, mencapai 2.379.397 kasus. Angka tersebut belum ada tanda-tanda melandai.
Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan, salah satu penyebabnya akibat masyarakat lengah dalam mentaati protokol kesehatan.
Lalu, apa saja titik lengah yang menyebabkan banyak orang terinfeksi Covid-19? Popmama.com merangkumnya!
1. Berjabat tangan
Satgas Covid-19 sempat menyebutkan salah satu pemicu tingginya angka kasus Covid-19 yaitu lebaran. Masyarakat mulai lengah dengan keberadaan virus corona.
Beberapa dari mereka pun nekat mudik atau pulang kampung. Selain itu, mereka pun banyak yang tak mentaati protokol kesehatan.
Mereka melakukan jabat tangan seperti biasa. Tanpa menyadari, akhirnya mereka terinfeksi Covid-19.
2. Melepas masker saat bertemu orang lain
Beberapa dari mereka juga tak patuh dengan penggunaan masker. Mereka melepas masker saat bertemu dengan orang lain.
Padahal, saat melepas masker meski hanya sebentar, virus corona bisa mulai menular.
Berdasarkan penelitian, Covid-19 membutuhkan waktu 10 sampai 15 detik untuk menulari dari satu orang ke yang lainnya.
3. Tak mencuci tangan
Kesalahan lain yang sering dilakukan orang yaitu tak mencuci tangan. Saat melakukan kegiatan di luar rumah, malas mencuci tangan.
Saat itu, dia tak sadar membawa Covid-19 ke dalam rumah.
Satgas Covid-19 berdasarkan acuan dari World Health Organization (WHO), menyarankan bagi seseorang selepas bepergian harus mencuci tangan, juga mengganti pakaian.
Hal itu dilakukan agar tak menularkan virus corona ke anggota keluarga.
4. Masih sering ke luar rumah saat situasi genting
Untuk menekan angka kasus Covid-19, masyarakat diminta untuk tetap berada di dalam rumah. Namun masih banyak yang bandel, tetap melakukan kegiatan di luar.
"Penting untuk diketahui, tingginya mobilitas ini, perlu ditekan sehingga tingkat penularan yang terjadi dapat segera menurun," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Harian PPKM Darurat secara daring.
5. Tak patuh peraturan
Pemerintah akhirnya melakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 3 - 20 Juli 2021. Hasil evaluasi, menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat terlihat masih cukup tinggi.
Masyarakat beserta para pelaku sektor-sektor sosial ekonomi diminta dapat mematuhi ketentuan yang berlaku selama masa PPKM Darurat.
Bagi masyarakat, jika tidak ada kepentingan mendesak sebaiknya untuk tinggal di rumah saja. Hal ini demi meminimalisasi risiko penularan akibat mobilisasi masyarakat.
Sementara bagi masyarakat yang beraktivitas pada sektor esensial dan kritikal, harus memenuhi persyaratan dokumen perjalanan sebelum melakukan kegiatan.
Misalnya, surat tanda registrasi pekerja yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta.
Sedangkan bagi sektor non esensial diminta untuk mematuhi peraturan terkait PPKM Darurat yang mewajibkan pegawainya untuk 100% work from home (WFH) atau bekerja dari rumah saja.
Dengan mengurangi titik lengah ini, kamu bisa menjaga diri dan orang di sekitar kamu dari Covid-19.
Baca juga:
- Oksigen Gratis & Donor Darah, Solidaritas di Masa Pandemi Covid-19
- Kalau Sudah Sembuh dari Covid-19, Kapan Boleh Vaksinasi?
- Teknik Proning bagi Pasien Covid-19, Benarkah Bisa Bantu Pernapasan?