Indonesia Siap Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
Masyarakat diminta tak lengah menghadapi pandemi ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada Senin (20/9), kasus kembali turun menjadi 1.932, sehingga total 4.192.695 terkonfirmasi. Kasus terkonfirmasi sudah mulai bisa teratasi, diharapkan tak akan melonjak lagi.
Kasus aktif menjadi 5.033 pasien. Secara total menjadi 55.936 pasien.
Angka kematian yang sebelumnya sempat lebih dari 1.000 jiwa, kini 166 orang meninggal akibat Covid-19. Total menjadi 140.634 orang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan Indonesia berhasil melalui krisis Covid-19. Namun perlu diwaspadai Gelombang III Covid-19.
Bagaimana persiapannya? Popmama.com akan merangkum informasinya utuk kamu!
1. Jangan sampai Indonesia mengalami Gelombang Ketiga
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali mengumumkan PPKM diperpanjang. Namun level daerahnya sudah menurun.
Dari konferensi pers, Senin (20/9), Luhut menjelaskan, daerah di Indonesia kini semuanya telah berada di Level III, tak ada lagi yang di Level IV. Selain itu, Indonesia juga harus tetap siaga agar tak terkena Gelombang Ketiga Covid-19.
Menurutnya, pemerintah akan menjaga kasus harian Covid-19 pada level 2.700-an hingga 3.000-an kasus guna mengantisipasi agar tidak sampai terjadi gelombang ketiga.
2. Mengendalikan jumlah kasus
Menko Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan agar tak terjadi gelombang ketiga di Indonesia harus berhasil mengatasi angka kasus. Berdasarkan salah satu studi "Multiwave pandemic dynamics explained: how to tame the next wave of infectious diseases", di mana kunci untuk menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling (ketika kasus sedang rendah).
"Dalam studi tersebut, jumlah kasus disarankan ditahan pada tingkat 10 kasus per juta penduduk per hari, atau dalam kasus Indonesia berkisar 2.700 atau 3.000-an kasus," ungkapnya.
Dia menjelaskan, pemerintah telah mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang ketiga Covid-19.
3. Jangan langsung senang
Menko Luhut meminta masyarakat jangan senang dulu dengan pencapaian ini. Dia berharap masyarakat untuk tetap waspada, juga memanfaatkan kondisi yang membaik saat ini untuk penanganan ke depan.
"Oleh karena itu, kita jangan cepat-cepat euforia terhadap kondisi ini, karena sangat mungkin terjadi hal-hal yang di luar dugaan kita. Karena masih banyak ketidaktahuan kita mengenai delta varian dan sebangsanya itu," ujarnya.
"Kelengahan sekecil apapun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan. Dan pastinya akan mengulang pengetatan-pengetatan yang kembali diberlakukan," tambahnya.
4. Indonesia bisa mengatasi pandemi Covid-19
Menko Luhut pun meyakini Indonesia akan bisa mengendalikan pandemi dengan target tersebut. Kuncinya, menurut dia, yakni 3T, 3M, penggunaan PeduliLindungi serta vaksinasi yang masif.
"Saya yakin kita bisa mengendalikan kasus pada angka tersebut. kuncinya adalah 3T, 3M, serta penggunaan PeduliLindungi dan vaksin yang masif. Program vaksin saya kira berjalan dan kita berharap lansia segera semua divaksin, karena yang divaksin lansia masih agak kecil," ujarnya.
Jangan lengah meski kasus Covid-19 telah melandai, tetap patuh pada protokol kesehatan yah!
Baca juga:
- 10 Pasangan Artis yang Jalani Pemberkatan Nikah saat Pandemi Covid-19
- Heboh Twitt Nicki Minaj soal Vaksin Covid-19 Membuat Testis Bengkak
- Kasus Covid-19 di Indonesia Turun Drastis, Apa Kata Epidemiolog?