Heboh Virus PMK di Indonesia, Apakah Berbahaya dan Menular ke Manusia?
Virus PMK menyebabkan demam dan kematian pada hewan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah maraknya virus hepatitis akut dan Covid-19 yang masih belum usai, muncul lagi virus yang sedang beredar. Beberapa daerah telah melaporkan kemunculan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hadirnya virus PMK, tak jarang masyarakat merasa khawatir kalau virus tersebut bisa menular ke manusia. Tak heran banyak yang mengkhawatirkan penyakit tersebut karena berkaca pada kasus Covid-19 yang ditularkan juga dari hewan. Perlu diketahui bahwa Covid-19 disebut sebagian ahli sebagai penyakit zoonosis. Ini artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Kemunculan virus PMK banyak ditemukan pada hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan lainnya. Hewan ternak tersebut banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari, sehingga tak sedikit yang mengkhawatirkannya.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut terkait virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya dari berbagai sumber.
1. Apa itu virus PMK?
Virus PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) merupakan penyakit menular hewan yang disebabkan oleh virus. Dilansir dari situs resmi MSD Manual, virus tersebut menyerang hewan berkuku belah dari ordo Artiodactyla.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular yang disebabkan karena infeksi Aphthovirus, yang merupakan anggota dari famili Picornaviridae.
Virus tersebut biasa menjangkit hewan ternak seperti sapi, babi, kambing, kerbau dan lainnya. PMK ditandai dengan hewan yang demam dan gelembung atau lepuh pada area mulut, moncong, puting susu dan kaki. Perlu diketahui bahwa virus ini menyebar melalui kontak dengan hewan lain yang sudah terinfeksi.
Badan Kesehatan Hewan Dunia, atau Office des Internationale Epizootis (OIE), telah menetapkan penyakit tersebut sebagai OIE Listed Disease and Other Diseases of Importance atau daftar penyakit yang wajib dilaporkan oleh setiap negara.
2. Bagaimana virus PMK menyebar?
Infeksi virus PMK ditularkan melalui kontak langsung hewan lain yang terinfeksi PMK. Virus PMK juga bisa menyebar melalui udara, air liur, air susu, air mani dan konsumsi daging dari hewan yang terinfeksi.
Pada gejala klinis, bagian-bagian tubuh hewan akan mengalami gelembung atau melepuh setelah melakukan kontak. Hewan akan merasa demam dan menjadi tidak nafsu makan setelahnya.
Setelah 24 jam, gelembung tersebut akan pecah dan menggerus bagian tubuh yang terinfeksi. Kondisi hewan selanjutnya terus merosot dan bisa menyebabkan kematian.
3. Upaya pengendalian virus PMK di Indonesia
Saat ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan virus PMK di Indonesia.
Upaya yang dilakukan seperti melakukan implementasi deteksi penyakit PMK di Indonesia, studi epidemiologi, mengisolasi, mengkarakterisasi virus PMK dengan melakukan analisis molekuler dengan sequencing.
"BRIN melakukan inovasi pengembangan deteksi cepat penyakit PMK melalui pengembangan uji point care (Lateral flow devices) yang dapat digunakan di lapangan dan pengembangan vaksin," ucap Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
4. Virus PMK tidak berbahaya bagi manusia
Menurut penuturan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak berbahaya bagi manusia.
"Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," ucap Budi.
"Khusus untuk virus mulut dan kuku virus ini adanya di hewan yang berkuku dua jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya," tambahnya.
Oleh karena itu, Budi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap virus PMK, meskipun beberapa wilayah melaporkan adanya kasus hewan terinfeksi virus PMK.
5. Stereotip virus PMK pada hewan ternak
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ada beberapa bagian daging yang tidak boleh dikonsumsi pada hewan yang terinfeksi virus PMK, di antaranya mulut, jeroan, bibir, kaki dan lidah.
"Yang tidak boleh hanya pada tempat-tempat yang langsung terkena PMK misalnya, organ-organ tertentu kaki, tentu saja harus diamputasi dulu. Jeroan tidak boleh, atau mulut, yang terkait dengan bibir dan lain-lain, atau lidah. Cuma itu yang memang tidak direkomendasi tapi yang lain masih bisa direkomendasi," katanya.
Syahrul mengatakan bahwa pemerintah akan menghadirkan vaksin untuk virus PMK karena stereotip mengenai virus tersebut yang sudah mewabah. Nantinya, vaksin yang digunakan ialah vaksin nasional.
"Telah ditemukan stereotype yang ada dan pada saat ini juga kita dengan segala kekuatan yang ada akan berusaha untuk menghadirkan vaksin dalam waktu yang sangat singkat," ujarnya.
"Vaksin yang akan kita pakai adalah vaksin nasional. Tapi, vaksin ini membutuhkan waktu," tutupnya.
Itulah beberapa informasi mengenai virus PMK yang sedang melanda Indonesia. Kemunculan virus baru membuat kita harus selalu waspada dan menjaga kebersihan. Semoga mama sekeluarga tetap sehat, ya.
Baca juga:
- Apa Itu Virus Hendra? Ketahui Gejala dan Penularannya
- Apa Itu Adenovirus, Virus Hepatitis Akut Misterius yang Mematikan
- Sebanyak 5.500 Virus RNA Baru Ditemukan di Lautan