TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kurangi Mobilitas, Ridwan Kamil Permanenkan Kebijakan WFA

Kebijakan Work From Anywhere (WFA) diharapkan kurangi stres dan kemacetan

Dok. IDN Media

Sejak mewabahnya Covid-19 di Indonesia, pemerintah menyetujui kegiatan Work From Home (WFH) dan Work From Anywhere (WFA) untuk menekan angka penularan virus serta mengurangi mobilitas masyarakat di ruang terbuka.

Kini, kegiatan WFH dan WFA masih terus diterapkan oleh sejumlah perusahaan. Terbaru, Provinsi Jawa Barat akan menjadi wilayah pertama yang mempermanenkan kebijakan WFA.

"Jadi Provinsi Jawa Barat, provinsi pertama yang akan mempermanenkan Work From Anywhere atau WFA," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat di Bandung, Senin (19/6/2023).

Mengenai kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang resmi dipermanenkan oleh Ridwan Kamil, berikut ini Popmama.com akan membahas sejumlah informasi menarik lainnya.

1. WFA akan diterapkan pada pekerjaa yang tak membutuhkan interaksi

Pexels/Vlada Karpovich

Melalui akun Twitter resmi @ridwankamil, kebijakan WFA akan diterapkan kepada pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak berhadapan langsung dengan publik.

Kebijakan WFA terlebih dahulu akan dilakukan uji coba terlebih dahulu selama satu minggu ke depan.

"Work From Anywhere akan dipermanenkan untuk kerja-kerja ASN yang tidak ada interaksi dengan publik atau pelayanan publik seperti perencana, bagian keuangan, konseptor, penginput data, analis data dll. Diujicobakan mulai minggu ini," tulis Ridwan Kamil di akun Twitter pribadinya, Selasa (20/6/2023).

2. Kebijakan WFA telah dikaji selama satu tahun

Freepik/rawpixel.com

Menurut Ridwan Kamil, kebijakan ini dinilai berdasarkan pengalaman saat pandemi Covid-19. Hasil analisis menyatakan ada sejumlah sektor pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa perlu ke kantor.

Dalam satu tahun kajiannya, Ridwan Kamil menilai produktivitas kerja akan meningkat dan pengeluaran yang lebih efisien saat menerapkan WFA.

"Studi sudah dilakukan selama 1 tahun, dan diprediksi produktivitas kerja ASN akan meningkat dan biaya anggaran APBD untuk transportasi pegawai dan makan minum dinas bisa dihemat," sambungnya.

3. Pola kerja WFA diharapkan dapat mengurangi stres dan kemacetan

Freepik/Gpointstudio

Penerapan WFA bagi pegawai ASN menurutnya sangat berdampak bagi kondisi tubuh dan lalu lintas di jalan. Dengan WFA, angka kemacetan dapat ditekan karena berkurangnya volume kendaraan di jalan raya.

"Stres di perjalanan lalu lintas akan berkurang dan juga membantu pengurangan volume kendaraan sehingga potensi kemacetan bisa dikurangi," tambah Ridwan Kamil.

4. WFA akan diberikan pada pegawai yang produktif dan disiplin

Freepik/tirachardz

Ridwan Kamil mengungkap jika kebijakan WFA di Jawa Barat ini merupakan salah satu adaptasi reformasi kerja. Kegiatan WFA dinilai tidak akan mengurangi produktivitas meskipun bekerja dari mana saja.

Walau kebijakan WFA telah diresmikan, Ridwan Kamil menyebut tak semua ASN bisa mendapat fasilitas itu. WFA hanya diberikan kepada pegawai yang produktif dan disiplin.

"Hanya diberikan kepada ASN yg sejarah kerjanya disiplin dan produktif. Dan wajib mendapatkan persetujuan atasan di mana KPI kerja wajib meningkat," urainya.

5. Diharapkan sektor swasta turut menerapkan pola WFA

Freepik/tirachardz

Tak hanya sektor pemerintahan, Ridwan Kamil berharap kebijakan WFA ini turut direalisasikan oleh pihak swasta agar tingkat kemacetan dapat berkurang.

"Semoga pihak dunia kerja swasta pun bisa memulai secara permanen pola kerja seperti ini. Sehingga menghemat biaya, mengurangi stres dan mengurangi potensi kemacetan lalu lintas," tutupnya.

Nah, itu dia kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diresmikan oleh Ridwan Kamil di Provinsi Jawa Barat. 

Baca juga:

The Latest