TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Itu Penyakit ALS? Dapat Menyerang Saraf Motorik

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat memulihkan penyakit ALS

Freepik

Intinya Sih...

  • Penyakit ALS adalah penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf yang mengendalikan otot tubuh.
  • ALS menyerang saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kelemahan otot, disabilitas, dan kematian.
  • Tidak ada obat untuk ALS. Namun, terdapat beberapa perawatan, seperti: minum obat, terapi fisik dan dukungan nutrisi yang dapat membantu memperlambat progresif penyakit serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

Penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), atau yang lebih dikenal sebagai Lou Gehrig's Disease, adalah penyakit neurodegeneratif atau kondisi di mana sel-sel pada sistem saraf pusat berhenti bekerja atau mati. 

Dikutip dari ALS Association bahwa penyakit ALS dapat menyerang neuron motorik (sejenis sel saraf) di otak dan sumsum tulang belakang. Ketika neuron motorik mati, kemampuan otak untuk memulai dan mengendalikan gerakan otot hilang.

Penyakit ini menyebabkan saraf yang mengendalikan otot-otot di tubuh mengalami kerusakan secara progresif, sehingga fungsi motorik seperti berjalan, berbicara, menelan, dan bahkan bernapas menjadi terganggu.

Ketika saraf ini rusak, penderita ALS akan mengalami kelemahan otot yang semakin memburuk dan berujung pada kelumpuhan total. Ingin tahu lebih lanjut apa itu penyakit ALS? Informasi lengkapnya sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel berikut ini.

Apa itu penyakit ALS?

Freepik

ALS adalah penyakit yang mempengaruhi bagian sistem saraf yang mengontrol gerakan otot secara sadar. Pada penyakit ini, neuron motorik (sel saraf yang mengatur sel otot) secara bertahap mengalami degenerasi. 

Ketika neuron motorik tersebut hilang, otot yang dikendalikannya menjadi lemah dan akhirnya tidak berfungsi, yang mengakibatkan kelemahan otot, disabilitas, dan pada akhirnya kematian. ALS merupakan jenis penyakit neuron motorik yang paling umum.

ALS cenderung menyerang di usia pertengahan antara 40 dan 60 tahun, tetapi orang lain juga dapat terkena penyakit ini. Laki-laki sekitar satu setengah kali lebih mungkin terkena penyakit ini daripada perempuan. 

Dalam beberapa kasus, penyakit ini terjadi secara acak tanpa adanya riwayat penyakit dalam keluarga.

Bagaimana ALS menyerang saraf motorik?

Freepik

Pada tubuh manusia yang sehat, saraf motorik memainkan peran penting dalam menghubungkan otak dengan otot. Saraf motorik inilah yang memungkinkan kita untuk mengendalikan gerakan otot sesuai kehendak.

Neuron motorik merupakan sel yang sangat unik dan menjadi sel terpanjang di tubuh manusia. Neuron motorik yang berada di sumsum tulang belakang harus memperpanjang akson mereka hingga satu meter. 

Namun, pada penderita Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), saraf motorik ini secara bertahap mengalami degenerasi dan akhirnya mati. Ketika neuron motorik mati, sinyal yang biasanya dikirim dari otak ke otot terputus.

Akibatnya, otot tidak lagi mendapatkan perintah dari otak untuk bergerak, yang menyebabkan otot tersebut melemah, kehilangan massa (atrofi), dan pada akhirnya tidak dapat berfungsi sama sekali. 

Gejala awal ALS sering kali tidak terlalu mencolok, sehingga penderita mungkin tidak menyadari bahwa mereka menderita penyakit yang serius. Kelemahan otot yang tadinya hanya dirasakan pada bagian tubuh tertentu mulai menyebar ke area lain.

Pada akhirnya, ALS dapat menyebabkan kematian karena kegagalan pernapasan, ketika otot-otot yang dibutuhkan untuk bernapas tidak lagi dapat bekerja. 

Meskipun beberapa penderita dapat hidup lebih lama dengan bantuan ventilator, ALS tetap menjadi penyakit yang mematikan, dengan harapan hidup rata-rata sekitar dua hingga lima tahun setelah diagnosis. 

Gejala ALS yang perlu diwaspadai

Freepik

ALS memengaruhi setiap orang secara berbeda, tetapi terdapat gejala-gejala yang umum di antaranya:

  • Kelemahan otot: Awalnya, kelemahan otot sering dirasakan di tangan, kaki, atau lidah, yang menyebabkan kesulitan dalam melakukan tugas-tugas sederhana.
  • Kejang otot dan kekakuan: Fasciculation (tremor kecil pada otot) dan kekakuan otot sering menjadi tanda awal.
  • Gangguan bicara dan menelan: ALS memengaruhi otot-otot yang diperlukan untuk berbicara dan menelan, yang mengarah ke masalah komunikasi dan risiko tersedak.
  • Gangguan bernapas: Seiring dengan kemunduran fungsi otot diafragma, kemampuan bernapas juga menurun, sering kali memerlukan bantuan alat pernapasan.

Apa penyebab ALS?

Freepik

Penyebab sebagian besar kasus ALS masih belum diketahui. Para peneliti menduga bahwa beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan genetik yang dapat dengan mudah berkembangnya penyakit ini. 

Namun, hal tersebut biasanya terjadi setelah adanya paparan pemicu dari lingkungan. Banyak orang salah memahami bahwa hanya ALS familial yang bersifat "genetik." Faktanya, baik ALS familial maupun sporadis bisa disebabkan oleh faktor genetik. 

Beberapa orang yang didiagnosis ALS sporadis mungkin membawa mutasi genetik yang dapat diturunkan kepada keturunannya. Dalam kasus seperti ini, konselor genetik dapat membantu penderita ALS memahami risiko bagi anggota keluarga mereka. 

Beberapa fakta tentang ALS

Freepik

Berikut beberapa fakta tentang ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang dapat diketahui: 

  • ALS adalah penyakit langka: ALS menyerang sekitar 2 orang dari setiap 100.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. Meskipun jarang, penyakit ini membawa dampak besar karena cepat progresif dan mematikan.
  • ALS menyerang saraf motorik:  Meskipun ALS merusak kemampuan seseorang untuk bergerak dan berbicara, penyakit ini umumnya tidak memengaruhi kemampuan berpikir atau kesadaran. 
  • Tidak ada obat untuk ALS: Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan ALS, namun ada beberapa obat, seperti Riluzole dan Edaravone, yang dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan memperpanjang hidup penderita. 

Adakah pengobatan untuk ALS?

Freepik

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis). Namun, terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu memperlambat progresif penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Berikut beberapa opsi pengobatan untuk ALS:

  • Obat-obatan: Riluzole adalah salah satu obat yang telah disetujui untuk memperlambat kerusakan saraf motorik. Edaravone juga dapat membantu mengurangi penurunan fungsi fisik pada beberapa pasien.
  • Terapi fisik dan okupasi: Terapi fisik dapat membantu penderita ALS mempertahankan kekuatan otot dan mobilitas selama mungkin. Terapi okupasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 
  • Terapi bicara dan menelan: ALS dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan menelan. Terapi bicara dapat membantu pasien berkomunikasi lebih baik, sementara terapis menelan membantu mencegah tersedak atau aspirasi saat makan dan minum.
  • Dukungan Nutrisi: Karena ALS dapat menyebabkan penderita sulit menelan, menjaga nutrisi yang cukup menjadi sangat penting. 

Jadi, itu tadi rangkuman informasi tentang apa itu penyakit ALS? ALS menjadi penyakit yang memengaruhi saraf motorik dan mengakibatkan hilangnya fungsi otot secara bertahap. 

Meskipun belum ada obat untuk ALS, penelitian mengenai penyakit ini terus berlanjut. Dengan meningkatkan kesadaran tentang ALS, tentunya penting agar penderita dapat memperoleh perawatan yang lebih efektif.

Baca juga: 

 

The Latest