6 Ciri Turun Berok pada Laki-Laki, Bisa Ganggu Aktivitas
Turun berok terjadi ketika bagian dalam tubuh mendorong melalui kelemahan pada otot di sekitarnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Turun berok atau dalam istilah medis yang dikenal sebagai hernia, adalah kondisi di mana bagian organ dalam seperti usus menonjol keluar melalui dinding otot atau jaringan yang lemah.
Pada laki-laki, kondisi ini sering terjadi di daerah perut atau selangkangan. Hernia dapat terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia dan keausan otot secara berkala mulai bertambah.
Hernia juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebab utamanya bisa berupa tekanan berlebih pada area perut, seperti: mengangkat beban berat, batuk kronis, atau kelebihan berat badan.
Sebagian besar hernia melibatkan salah satu organ perut yang dapat mendorong dinding rongga perut.
Pada ulasan ini, Popmama.com telah merangkum ciri turun berok pada laki-laki. Dikutip dari tulisan Cleveland Clinic, Johns Hopkins Medicine, Healthline, dan NHS.
1. 6 ciri turun berok pada laki-laki
Hernia disebabkan oleh kombinasi kelemahan dan ketegangan otot. Pada laki-laki, kondisi ini cukup umum terjadi dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika tidak ditangani dengan baik.
Berikut di bawah ini adalah ciri turun berok pada laki-laki:
- Benjolan di selangkangan atau perut: Salah satu tanda dari munculnya hernia adalah terdapat benjolan di sekitar perut atau selangkangan. Benjolan ini biasanya terlihat saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik berat.
- Rasa nyeri atau tidak nyaman: Laki-laki dengan diagnosa hernia sering kali merasakan nyeri di daerah perut, terutama saat melakukan aktivitas fisik. Rasa sakit ini dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada seberapa parah hernia yang dialami.
- Pembengkakan di selangkangan: Selain benjolan, hernia juga dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar selangkangan. Pada beberapa kasus, pembengkakan ini disertai dengan rasa nyeri yang menusuk, terutama setelah beraktivitas.
- Sensasi terbakar: Hernia dapat menyebabkan sensasi terbakar di area benjolan. Hal ini terjadi karena usus yang terjepit di dalam hernia bisa mengalami iritasi.
- Kesulitan beraktivitas: Seiring waktu, hernia dapat membesar dan laki-laki yang mengalaminya akan kesulitan saat berjalan, bahkan saat duduk dalam waktu yang lama.
- Mual atau muntah: Hernia yang tidak ditangani segera bisa menyebabkan sumbatan pada usus. Hal ini dapat memicu gejala seperti mual, muntah, atau bahkan tidak bisa buang air besar.
2. Ketahui cara mencegahnya
Hernia tidak selalu dapat dicegah. Terkadang, hernia terjadi karena kondisi bawaan atau operasi sebelumnya.
Untuk mencegah terjadinya hernia, terutama pada laki-laki, terdapat beberapa penyesuaian gaya hidup untuk membantu menurunkan risiko hernia. Ada beberapa langkah yang bisa diikuti:
- Jika perokok aktif, pertimbangkan untuk berhenti merokok. Konsultasikan dengan dokter bagaimana berhenti merokok yang tepat.
- Usahakan untuk tidak mengejan ketika buang air besar atau buang air kecil.
- Konsumsi makanan tinggi serat yang cukup untuk mencegah sembelit.
- Lakukan latihan yang dapat membantu memperkuat otot perut.
- Hindari mengangkat beban yang terlalu berat. Jika harus mengangkat sesuatu yang berat, tekuk lutut, bukan pinggang atau punggung.
- Hindari menahan napas saat mengangkat benda berat. Sebaliknya, hembuskan napas untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hernia hiatus atau memburuk.
3. Apa pengobatan yang tepat untuk hernia?
Jika hernia sudah terjadi, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dipertimbangkan:
- Pengobatan tanpa operasi (untuk kasus ringan): Pada hernia yang belum parah, biasanya dokter menyarankan penggunaan penyangga hernia atau belt hernia. Namun, ini hanya solusi sementara dan tidak menyembuhkan hernia sepenuhnya.
- Operasi hernia (hernioplasti): Cara paling efektif dan umum untuk mengatasi hernia adalah melalui operasi. Operasi ini bertujuan untuk mendorong kembali jaringan yang keluar ke posisi normal dan memperbaiki bagian lemah pada dinding otot.
- Operasi laparoskopi: Operasi laparoskopi adalah prosedur bedah yang menggunakan beberapa sayatan kecil. Alat-alat khusus dan kamera kecil dimasukkan melalui sayatan untuk memperbaiki hernia. Prosedur ini biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan hernioplasti terbuka.
- Pemulihan pascaoperasi: Setelah operasi, penting untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu agar proses pemulihan berjalan lancar. Dokter biasanya akan memberikan arahan terkait kapan bisa kembali pada aktivitas normal.
4. Kapan harus segera ke dokter?
Jika hernia menyebabkan gejala yang parah, seperti: mual, muntah, nyeri hebat, atau kesulitan buang air besar, segera temui dokter.
Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda bahwa hernia terjepit (strangulated hernia), yang memerlukan penanganan darurat untuk menghindari komplikasi serius.
Pada intinya, hernia membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Berkonsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk menentukan perawatan yang sesuai berdasarkan kondisi masing-masing individu.
Turun berok pada laki-laki dapat mengganggu aktivitas harian jika tidak diatasi dengan cepat. Dengan mengetahui 6 ciri turun berok pada laki-laki dan melakukan pencegahan segera, ini menjadi langkah yang tepat untuk mencegah kondisi semakin parah.
Jika sedang mengalami gejala hernia, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, baik itu penanganan konservatif maupun operasi.
Baca juga:
- Fakta Hernia atau Turun Berok Dapat Terjadi Pasca Operasi Caesar
- 7 Fakta Penyakit Hernia pada Bayi, Rentan Dialami Bayi Prematur
- Hernia Inguinalis pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya