5 Jenis Stress Language dan Cara Kelolanya
Stres bisa datang dalam berbagai bentuk, dan cara kita menghadapinya pun berbeda-beda
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stress adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang seringkali datang tanpa pemberitahuan. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, namun tahukah kamu bahwa cara kita merespons stres bisa berbeda-beda?
Ada yang langsung menghadapinya dengan tindakan, ada pula yang lebih memilih menghindar atau bahkan terdiam. Kenapa ini terjadi? Hal ini disebabkan oleh sesuatu yang disebut stress language atau bahasa stres.
Sama seperti kita mengenal love language yang menggambarkan cara kita menerima dan memberikan cinta, stress language ini mencerminkan cara kita merespons ketika menghadapi tekanan. Dengan mengetahui kecenderungan kita dalam merespons stres, kita bisa lebih mudah menentukan strategi yang tepat untuk menghadapinya.
Mari kita kenali bersama Popmama.com tentang 5 jenis stress language dan cara kelolanya. Informasi ini merangkum dari akun Instagram @samanta.elsener terkait cara mengelola stres.
1. Fight response, menghadapi tantangan secara langsung
Bagi kamu yang memiliki tipe fight response, setiap masalah akan langsung dihadapi dengan cara konfrontasi. Kamu lebih memilih untuk langsung berfokus pada masalah, mencari solusi, atau menyelesaikan masalah dengan cepat tanpa penundaan.
Jenis stress language ini cenderung ingin segera bertindak dan menyelesaikan masalah sesegera mungkin. Samanta Elsener membagikan tips terkait cara mengelola stres dengan tipe fight response.
Cara mengelola stres:
- Rutin berolahraga dengan intensitas yang cukup.
- Lakukan meditasi atau breathwork untuk menenangkan pikiran.
- Belajar menerapkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari.
- Luapkan emosi dengan menangis untuk melepaskan ketegangan.
- Banyak membaca buku atau berdiskusi untuk mendapatkan sudut pandang baru.
2. Flight response, menghindari konflik
Ketika kamu merasa tertekan atau berada dalam situasi stres, kamu mungkin langsung merespons dengan menghindari sumber masalah tersebut. Biasanya, tipe ini akan merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan atau cenderung menekan emosinya. Sering kali, mereka lebih memilih untuk "lari" dari masalah daripada menghadapinya.
Cara mengelola stres:
- Jangan menekan atau memendam perasaan. Belajarlah untuk mengungkapkan perasaan negatif dengan sehat.
- Tentukan langkah pemecahan masalah yang jelas.
- Berlatihlah untuk mengekspresikan diri dengan cara yang positif dan jujur.
3. Freeze response, terdiam dan terhenti
Bagi sebagian orang, stres bisa membuat mereka terdiam atau bahkan berhenti beraktivitas sama sekali. Ketika menghadapi situasi yang berat, otak mereka akan kesulitan membuat keputusan atau mengambil tindakan, yang sering kali membuat mereka merasa bingung, mudah putus asa, atau bahkan menyalahkan diri sendiri.
Cara mengelola stres:
- Cobalah untuk menulis dalam jurnal untuk membantu meluapkan emosi yang terpendam.
- Jangan ragu untuk menangis sebagai bentuk pelepasan emosi.
- Latih relaksasi untuk membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
4. Fawn response, menyenangkan orang lain
Beberapa orang cenderung merespons stres dengan cara mengalah atau berusaha menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan perasaan atau kebutuhan mereka sendiri. Mereka sering kali merasa tertekan untuk menjaga keharmonisan, dan menghindari konflik dengan cara beradaptasi dan berkompromi.
Cara mengelola stres:
- Latih diri untuk memiliki batasan yang sehat dan berani berkata ‘tidak’.
- Sadari bahwa kita tidak selalu bisa diterima atau disukai oleh orang lain.
- Fokus pada kegiatan yang membuatmu bahagia dan meningkatkan rasa percaya diri.
- Lakukan hobi yang dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan memperkuat kepercayaan diri.
5. Fix response, terlalu fokus pada perbaikan
Tipe fix response adalah orang yang cenderung langsung mencari solusi untuk segala masalah, bahkan ketika mereka tidak tahu bagaimana caranya. Mereka ingin mengatasi segala sesuatunya dengan cara yang cepat dan efisien. Meskipun niat mereka baik, cara ini bisa menyebabkan tekanan lebih besar, terutama ketika solusi yang dicari tidak bisa ditemukan dengan cepat.
Cara mengelola stres:
- Cobalah teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk menenangkan diri saat marah.
- Ambil waktu sejenak untuk diri sendiri dan hindari berbicara ketika emosi sedang tinggi.
- Fokus pada solusi daripada melibatkan emosi negatif dalam situasi yang sedang dihadapi.
Nah, itu dia 5 jenis stress language dan cara kelolanya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengelola stres, dan mengenali tipe stress language kita dapat memberikan manfaat besar dalam menjaga kesehatan mental.
Dengan mengetahui tipe kita, kita bisa lebih mudah memilih cara-cara yang tepat untuk menghadapinya. Semoga tips di atas dapat membantu kamu untuk lebih bijak dalam mengelola stres, ya.
Baca juga:
- Efek Mandi Malam bagi Kesehatan hingga Mental, Bisa Mengurangi Stres
- Apa Itu Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD?
- Bahayanya Stres saat Menyusui, Perhatikan Ya, Ma!