TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Makna Lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade

Lagu ini bukan sekadar alunan musik, melainkan sebuah pesan mendalam tentang kehidupan

Instagram.com/ebiet_g_ade

Ebiet G. Ade, seorang musisi legendaris Indonesia, dikenal dengan lirik-lirik lagu yang sarat makna dan pesan moral. Sebagai seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Ebiet memiliki keunikan dalam menyampaikan pesan kehidupan melalui musiknya. 

Karyanya tidak hanya menggugah perasaan, tetapi juga mengajak pendengar untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan. Salah satu lagunya yang paling terkenal, dan tetap relevan hingga saat ini adalah ‘Untuk Kita Renungkan’.

Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 1982 dalam album Langkah Berikutnya. Menariknya, Ebiet memadukan sentuhan puisi dalam lirik-liriknya, yang menjadikan lagu ini begitu khas dan menyentuh hati. 

Kepekaan Ebiet terhadap kondisi sosial dan alam tercermin dari setiap bait, membuatnya tidak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi, tetapi juga sebagai penyair kehidupan.

Pada kesempatan ini, Popmama.com sudah merangkum informasi terkait makna lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade. Simak, yuk. 

Lirik Lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade

Instagram.com/ebiet_g_ade

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih

Suci lahir dan di dalam batin

Tengoklah ke dalam sebelum bicara

Singkirkan debu yang masih melekat, ho-o

Singkirkan debu yang masih melekat

 

Dududu-dudu

Dududu-du, hooo

Ho-o, hooo, ho-oo

 

Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya

Kita mesti tabah menjalani

Hanya cambuk kecil agar kita sadar

Adalah Dia di atas segalanya, oh-oh

Adalah Dia di atas segalanya

 

Anak menjerit-jerit, asap panas membakar

Lahar dan badai menyapu bersih

Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat

Bahwa kita mesti banyak berbenah

 

Memang bila kita kaji lebih jauh

Dalam kekalutan, masih banyak tangan

Yang tega berbuat nista, ho-o, ho-o

 

Tuhan pasti telah memperhitungkan

Amal dan dosa yang kita perbuat

Kemanakah lagi kita 'kan sembunyi

Hanya kepada-Nya kita kembali

Tak ada yang bakal bisa menjawab

Mari hanya runduk sujud pada-Nya

 

Dudu-du, dudu

Du-dudu, du, ho-oo

Hoo, ho-oo, ho-oo

Dududu-dudu

Dududu-du, hooo

Hoo, ho-oo, ho-oo

 

Kita mesti berjuang memerangi diri

Bercermin dan banyaklah bercermin

Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini

Berusahalah agar Dia tersenyum, ho-o

Berusahalah agar Dia tersenyum

 

Dudu-du, du-du

Dududu-du, ho-oo

Hoo, ho-oo, ho-oo

 

Dudu-du, du-du

Dudu-du, du, ho-oo

1. Makna lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade, tentang refleksi alam dan kemanusiaan

Instagram.com/ebiet_g_ade

Lagu ini dibuka dengan penggambaran alam yang sedang "mengamuk", sebuah metafora untuk bencana alam. Ebiet menggambarkan, bagaimana manusia sering kali tidak berdaya di hadapan kekuatan alam. Namun, di balik gambaran tersebut, tersirat ajakan untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam, serta bagaimana alam bisa bereaksi terhadap kelalaian kita dalam menjaganya.

Lirik seperti, ‘Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa’ adalah pengingat bahwa tindakan manusia bisa mengundang konsekuensi besar. Lagu ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai alam dan kehidupan dengan lebih bijak.

2. Lagu ini memuat kritik sosial yang tersirat

Instagram.com/ebiet_g_ade

Selain berbicara tentang alam, ‘Untuk Kita Renungkan’ juga memuat kritik sosial tersirat. Ia seolah mengajak pendengarnya untuk merenungkan perilaku manusia, yang sering lupa diri dan tenggelam dalam keserakahan.

Lirik ini menyinggung bagaimana manusia cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti keadilan dan kasih sayang. Tapi malah bangga dengan kesalahan serta dosa-dosa mereka.

Pesan ini terasa sangat relevan di berbagai zaman, mengingat kondisi dunia yang penuh dengan ketidakadilan, konflik, dan ketidakseimbangan antara manusia dan alam. Ebiet ingin menyampaikan bahwa perubahan hanya bisa terjadi jika kita mau merenung dan mengubah perilaku kita.

3. Dalam lagu ‘Untuk Kita Renungkan’ Ebiet G. Ade juga menggabungkan unsur spiritual dalam liriknya

Instagram.com/ebiet_g_ade

Ebiet G. Ade juga menggabungkan unsur spiritual dalam liriknya. Ia mengajak pendengar untuk tidak hanya merenung tentang perilaku mereka terhadap alam dan sesama manusia, tetapi juga untuk merenungkan hubungan mereka dengan Tuhan. Dalam lagu ini, ada peringatan bahwa segala yang terjadi di dunia bisa jadi adalah cara Tuhan untuk mengingatkan manusia agar kembali pada jalan yang benar.

Dengan penggunaan kata-kata pada lirik ‘Mungkin alam mulai enggan bersahabat dengan kita’ dan ‘Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang’, Ebiet merangkai pesan moral yang mengajak kita untuk melihat ke dalam diri. Bertanya-tanya, apakah kita telah hidup sesuai dengan nilai-nilai yang seharusnya.

4. Pesan dalam lagu ‘Untuk Kita Renungkan’ tetap relevan hingga saat ini

Instagram.com/ebiet_g_ade

Meski telah berlalu lebih dari tiga dekade sejak lagu ini dirilis, pesan yang terkandung dalam ‘Untuk Kita Renungkan’ tetap relevan. Dunia yang terus dihadapkan pada berbagai bencana alam, krisis sosial, dan kerusakan lingkungan membuat lagu ini seakan menjadi pengingat abadi.

Setiap kata yang dinyanyikan Ebiet mengandung pelajaran hidup yang layak direnungkan oleh generasi mana pun. ‘Untuk Kita Renungkan’ tidak hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah pesan yang mengajak kita semua untuk kembali berpikir tentang makna hidup.

Demikianlah makna lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade. Lagu ‘Untuk Kita Renungkan’ dari Ebiet G. Ade adalah refleksi mendalam tentang kehidupan, alam, kemanusiaan, dan hubungan spiritual. 

Ebiet berhasil menyampaikan pesan moral, yang mengajak kita untuk lebih sadar terhadap tindakan kita dan dampaknya terhadap dunia. Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah ajakan untuk merenung, mengubah diri, dan hidup dengan lebih bijaksana.

Baca juga: 

The Latest