10 Penyebab Testis Sakit, Kenali Tanda-Tanda dan Pengobatan yang Tepat
Nyeri pada testis bisa menjadi tanda kondisi serius yang memerlukan perhatian medis
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rasa nyeri pada testis adalah masalah yang tak bisa dianggap sepele. Meskipun terkadang penyebabnya hanya cedera ringan atau kelelahan, dalam beberapa kasus, nyeri testis bisa menjadi tanda gangguan serius yang memerlukan penanganan medis cepat.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Urology Journal, nyeri testis akut sering kali memerlukan perhatian medis yang mendesak untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Testis yang sakit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali berbagai penyebab nyeri testis dan memahami gejala serta pengobatan yang tepat. Berikut ini Popmama.com sudah merangkum 10 penyebab testis sakit, beserta penjelasan dan cara mengobatinya.
1. Epididimitis
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, tabung yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama oleh bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia.
Gejalanya bisa meliputi nyeri tajam di bagian belakang testis, pembengkakan, dan demam. Pada beberapa kasus, nyeri bisa terasa lebih parah saat beraktivitas atau saat duduk dalam waktu lama.
Cara mengobati: Penanganan epididimitis biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, istirahat, kompres dingin, dan peninggian skrotum dapat membantu mengurangi pembengkakan.
2. Torsi testis
Torsi testis adalah kondisi medis yang memerlukan penanganan segera, di mana testis berputar dan memutar tali sperma yang mengalirkan darah ke testis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan testis dalam waktu kurang dari 6 jam.
Tanda-tanda torsi testis termasuk nyeri hebat yang mendadak di satu sisi testis, pembengkakan, mual, dan muntah. Penelitian oleh The American Urological Association menunjukkan, bahwa pengobatan cepat sangat penting dalam mengurangi risiko kerusakan permanen pada testis dan potensi kehilangan fungsi sperma.
Cara mengobati: Penanganan torsi testis memerlukan pembedahan segera untuk mengembalikan posisi testis dan memastikan aliran darah kembali normal. Jika dibiarkan, risiko kehilangan fungsi testis dan kemandulan sangat tinggi.
3. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis terjadi ketika bagian dari usus menonjol melalui dinding perut di dekat pangkal paha. Meskipun lebih sering menyebabkan rasa tidak nyaman di area pangkal paha, hernia inguinalis juga bisa menyebabkan nyeri di testis.
Kondisi ini terjadi ketika tekanan meningkat pada perut, misalnya karena mengangkat benda berat atau sembelit kronis. Mengutip dari Journal of Surgery menemukan, bahwa hernia inguinalis yang tidak diobati dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti obstruksi usus.
Cara mengobati: Perawatan utama untuk hernia inguinalis adalah pembedahan untuk menutup celah di dinding perut. Tindakan ini bertujuan untuk mengembalikan organ ke posisi semula dan mencegah terjadinya hernia berulang.
4. Varikokel
Varikokel adalah pelebaran pembuluh darah di dalam skrotum, mirip dengan varises pada kaki. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan nyeri ringan hingga sedang di testis.
Varikokel dapat mempengaruhi kesuburan karena dapat meningkatkan suhu di sekitar testis, yang berdampak pada produksi sperma. Dikutip dari The Journal of Urology, sekitar 15% laki-laki mengalami varikokel, dan kondisi ini sering ditemukan pada laki-laki yang mengeluhkan nyeri testis kronis.
Cara mengobati: Jika nyeri varikokel mengganggu atau mempengaruhi kesuburan, prosedur skleroterapi atau pembedahan varikokel dapat dilakukan. Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan pembuluh darah yang membesar sehingga aliran darah kembali normal.
5. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus mumps, atau infeksi bakteri. Gejala yang muncul termasuk nyeri pada testis, demam, dan pembengkakan.
Orkitis juga bisa menyebabkan rasa nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah dan rasa tidak nyaman saat bergerak. Infeksi orkitis sering kali dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti abses testis jika tidak diobati.
Cara mengobati: Untuk mengatasi orkitis, dokter akan memberikan antibiotik jika infeksi disebabkan oleh bakteri, atau pereda nyeri untuk mengurangi gejala. Istirahat, pengompresan dengan es, dan peninggian skrotum juga membantu meredakan pembengkakan dan nyeri.
6. Cedera atau trauma
Cedera langsung pada testis, seperti saat bermain olahraga atau terjatuh, bisa menyebabkan nyeri yang tajam dan terkadang bengkak. Meskipun nyeri akibat cedera biasanya tidak berlangsung lama, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada kerusakan serius.
Mengutip dari American Academy of Pediatrics menyebutkan, bahwa cedera testis dapat mengakibatkan perdarahan internal, pembengkakan, atau bahkan kerusakan jaringan yang memerlukan pembedahan.
Cara mengobati: Untuk mengobati cedera ringan, kompres dingin dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. Jika ada robekan atau kerusakan parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
7. Kanker testis
Kanker testis adalah kondisi yang jarang terjadi tetapi bisa sangat serius. Nyeri, pembengkakan, dan perubahan bentuk testis adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan.
Menurut American Cancer Society, kanker testis paling umum terjadi pada pria berusia 15-35 tahun dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak ditangani lebih awal.
Cara mengobati: Perawatan kanker testis biasanya meliputi pembedahan untuk mengangkat testis yang terkena, diikuti dengan terapi radiasi atau kemoterapi, tergantung pada jenis dan stadium kanker. Pengobatan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
8. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan pada prostat yang bisa menyebabkan nyeri yang merambat ke testis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi bisa juga akibat dari faktor lain seperti stres atau cedera.
Gejala prostatitis meliputi nyeri perut bawah, rasa terbakar saat buang air kecil, dan nyeri di testis. Menurut Journal of Urology, prostatitis kronis dapat memengaruhi kualitas hidup pria dan berpotensi menyebabkan nyeri kronis.
Cara mengobati: Penanganan prostatitis melibatkan penggunaan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Pereda nyeri juga dapat membantu mengurangi gejala. Pengobatan jangka panjang mungkin diperlukan untuk mengatasi peradangan kronis.
9. Sindrom testis tersangkut
Sindrom testis tersangkut adalah kondisi di mana testis menempel ke kulit skrotum, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Meskipun jarang, kondisi ini dapat terjadi setelah aktivitas fisik yang berat atau sebagai akibat dari trauma.
Cara mengobati: Penanganan sindrom testis tersangkut melibatkan terapi fisik atau, dalam kasus yang parah, pembedahan untuk melepaskan testis dan mengembalikannya ke posisi semula.
10. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK yang tidak diobati dapat menyebar ke organ lain, termasuk testis, menyebabkan nyeri dan inflamasi. Infeksi ini umumnya disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, dan demam.
Mengutip dari World Journal of Urology menunjukkan bahwa ISK pada laki-laki dapat menyebabkan komplikasi serius seperti epididimitis yang mengarah pada nyeri testis.
Cara mengobati: Pengobatan ISK melibatkan penggunaan antibiotik dan hidrasi yang cukup untuk membantu mengeluarkan infeksi dari tubuh. Jika infeksi sudah menyebar ke testis, perawatan tambahan mungkin diperlukan, termasuk pereda nyeri dan istirahat.
Jadi, itu dia 10 penyebab testis sakit.Sakit testis tidak boleh diabaikan, terutama jika gejala bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga:
- Kanker Testis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
- Mengenal Penyakit Tumor Testis yang Diidap Sebastien Haller
- Kelainan Satu Testis pada Anak, Apa Dampaknya Bagi Masa Depan Anak?