Covid-19 Semakin Membludak, Wisma Atlet Kemayoran Kewalahan
Yuk! Tetap menjaga kesehatan dan terus menaati protokol kesehatan dengan ketat ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini, pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang semakin parah. Tidak mereda malah semakin membludak secara drastis di setiap harinya. Hal ini membuat RSDC Wisma Atlet Kemayoran kewalahan dalam menangani kasus Covid-19.
Dilansir dari covid19.go.id per 25 Juni 2021 terdapat penambahan pasien yang terkonfirmasi positif (RT/PCR/TCM dan rapid antigen) sejumlah 18.872 kasus dan kumulatifnya. Jika dilihat dari awal adanya pandemi, hingga saat ini sudah mencapai 2.072.867 kasus.
Pasien yang ditangani dalam RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengalami peningkatan yakni sejumlah 7.028 pasien yang positif Covid-19 hingga Sabtu (26/06/2021). Hal ini membuat menjadi kewalahan.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa informasi terbaru mengenai RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang semakin kewalahan akibat kenaikan jumlah pasien yang positif Covid-19.
Simak yuk, Ma!
1. Tempat tidur di RSDC Wisma Atlet hanya tersisa 866 bed lagi
Pada Sabtu (26/06/2021), ketersediaan tempat tidur di RSDC Wisma Atlet Kemayoran semakin menipis. Hal ini dikarenakan pasien Covid-19 yang terus melonjak. Jumlah bed secara keseluruhan terdapat 7.894 yang hingga saat ini hanya tinggal tersisa 866 saja.
Adapun upaya lain untuk menangani kasus ini yaitu pemerintah mengkonversikan RS Fatmawati, Sulianti Saroso, dan Persahabatan menjadi rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Tidak hanya itu, Pemerintah juga akan membuat layanan IGD yang dibangun di luar rumah sakit dengan tenda agar tidak perlu masuk ke ruang IGD seperti yang dikatakan oleh Menkes Budi saat konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (25/06/2021).
2. Wisma Atlet hanya menangani Pasien yang memiliki gejala sedang hingga berat
Akibat adanya peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang membludak, salah satu upaya untuk mengatasinya yakni Wisma Atlet Kemayoran tidak menangani atau menampung pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa ada gejala.
Hal ini dilakukan agar bisa fokus dalam menangani pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang hingga berat. Seperti yang disampaikan oleh Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono selaku Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran saat update RSDC Wisma Atlet dalam akun Youtube BNPB Indonesia pada Jumat (25/06/2021).
Namun Mama tenang saja, bagi pasien yang memiliki gejala ringan dan tanpa gejala akan dialokasikan ke rumah susun (Rusun) Nagrak.
3. Penghuninya didominasi oleh klaster keluarga dan ibu rumah tangga
Klaster keluarga dan kelompok ibu rumah tangga sudah menjadi dominasi dalam kasus Covid-19. Seperti yang dikatakan oleh Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono bahwa mayoritas pasien yang terpapar Covid-19 berasal dari kelompok ibu rumah tangga dan klaster keluarga.
Ada banyak sekali kasus Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga. Baru-baru ini, kasus yang berasal dari klaster keluarga seperti adanya 738 balita dan anak di semarang yang terpapar Covid-19, terdapat 4.224 anak di kabupaten bogor yang positif akibat klaster keluarga, dan masih banyak kasus lainnya.
Hal ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya berhati-hati dan berjaga jarak di dalam lingkungan keluarga.
Dengan begitu, Mama bisa lebih berhati-hati dan tetap memperhatikan protokol kesehatan saat berada di rumah demi pencegahan meluasnya Covid-19 melalui keluarga.
Nah, itulah beberapa rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai informasi terbaru dari RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang semakin kewalahan akibat kenaikan jumlah pasien yang positif Covid-19.
Mama harus tetap menjaga kesehatan dan memperketat penerapan protokol di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meningkat.
Semoga sehat selalu ya, Ma!
Baca juga:
- Fakta mengenai Vitamin D, Benarkah Bisa Menangkal Covid-19?
- Gejala Covid-19 yang Mudah Menyerang Anak, Waspada Ma!
- Tempat Vaksin Covid-19 Depok, Bekasi, Bogor & Bandung