Diklaim Ampuh Bunuh Corona, Kalung Eucalyptus Kementan Tuai Pro Kontra
Apa benar dapat membunuh virus corona?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kementeria Pertanian (Kementan) berencana akan produksi kalung antivirus corona secara masal. Kalung yang dibuat dari tanaman eucalyptus ini dipercaya ampuh untuk mematikan virus corona.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan, Fadjry Djufry, mengklaim bahwa kalung dari eucalyptus ini dikatakan "ajaib" karena sudah teruji di laboratorium Balitbangtan dapat membunuh berbagai virus, termasuk corona sekali pun.
Munculnya kalung "ajaib" yang dipercaya mampu membunuh virus corona ini sontak membuat netizen ramai membicarakannya di media sosial. Peluncurannya pun menuai pro dan kontra dari berbagai belah pihak.
Seperti apa kalung antivirus corona yang sedang ramai diperbincangkan ini? Apakah benar ampuh dalam memerangi virus corona yang sedang menyerang seluruh dunia?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.com telah merangkum informasi lengkapnya dari berbagai sumber. Yuk, disimak!
1. Kemampuan eucalyptus dalam membunuh berbagai virus
Dikutip dari Antara, Selasa (7/7/2020), Fadjry Djufry menyebutkan bahwa eucalyptus sp yang telah Kementan uji bisa membunuh 80-100 persen virus, mulai dari avian influenza hingga virus corona model yang digunakan.
Berdasarkan hasil uji molecular docking dan uji vitro di Kementan, minyak atsiri eucalyptus citridora ini dipercaya dapat menginaktivasi virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
Sehingga kemampuan eucalyptus dipercaya sebagai antivirus yang mampu membunuh berbagai jenis virus termasuk corona.
2. Diklaim ampuh bunuh virus 100%
Berbagai studi disebutkan Kementan bahwa eucalyptus cukup 5-15 menit diinhalasi dan akan efektif bekerja sampai ke alveolus. Artinya, dengan konsentrasi 1 persen saja sudah cukup membunuh virus 80-100 persen.
Bahan aktif utamanya adalah cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus melalui mekanisme M pro atau main protease (3CLPro) dari virus corona yang menjadi target potensial dalam penghambatan replikasi virus corona.
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa eucalyptus berpotensi mengikat protein M pro sehingga menghambat replikasi virus. Ini terjadi saat 1,8 cineol dari eucalyptus dapat berinteraksi dengan transient receptor potential ion chanel yang terletak di saluran pernapasan.
3. Dibentuk berbeda dari obat pada umumnya
Eucalyptus selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
Fadjry pun menjelaskan bahwa nantinya obat antivirus corona ini tidak digunakan sebagai obat yang diminum, atau pun berbentuk vaksin melainkan berbentuk aksesoris aromaterapi. Kementan pun sudah melakukan uji efektivitas yang secara laboratorium dan ilmiah bisa dibuktikan sebagai pencegah virus corona.
4. Kementan menggandeng PT Eagle Indo Pharma
Dalam memproduksi masa kalung "ajaib" antivirus corona ini, Kementan menggandeng PT Eagle Indo Pharma yang terkenal sebagai produsen minyak kayu putih Cap Lang untuk memproduksi kalung tersebut.
Kementan juga telah mendaftarkan hak paten kalung antivirus corona dari eucalyptus dan akan memasarkannya menggunakan tampilan yang sesuai dengan ijin edar BPOM.
Berbentuk produk aksesoris aromaterapi, kalung "ajaib" antivirus corona ini nantinya didesain dalam bentuk seperti name tag sehingga mudah dibawa kemana saja tanpa khawatir tertinggal atau tercecer.
Fadjry menyebutkan bahwa kalung ini akan dipasarkan pada bulan Agustus 2020 sampai izin edar dari BPOM resmi dikeluarkan. Bagaimana, sudah siap menggunakan kalung "ajaib" ini?
5. Menuai pro kontra
Meski Kementan percaya 100% produk ini akan mampu membunuh virus corona, namun beberapa pihak meragukan hal tersebut sehingga menimbulkan pro kontra publik.
Dikutip dari Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai hal ini tak ada relevansi antara kalung antivirus dengan paparan virus corona.
Sebab penularan virus corona terjadi melalui beberapa mekanisme seperti droplet aerosol yang terhirup hidung atau melalui sentuhan ke mata dan mulut, sehingga kalung ini dirasa tidak efektif dalam membunuh virus corona.
Sejumah negara Asia dan Eropa sebelumnya telah melarang produk antivirus dari Jepang. Selain tidak memiliki dasar ilmiah, kalung tersebut juga dikhawatirkan menimbulkan rasa aman palsu yang akan mengendurkan pencegahan virus corona.
Meski eucalyptus berpotensi antiviral, namun riset tersebut hanyalah dalam bentuk spray dan filter. Sehingga hanya dapat membunuh jenis virus terbatas yang sudah umum, bukan Covid-19.
Dicky beranggapan, produksi eucalyptus yang ditujukan untuk mencegah virus corona ini terlalu dipaksakan dan akan menimbulkan salah persepsi dikalangan masyarakat. Sebab menurutnya, adanya kalung apa pun tidak akan berpengaruh ketika tangan yang terpapar virus menyentuh hidung, mata, dan mulut.
Baca juga:
- Selalu Siap Sedia Produk Antivirus, Ini Rekomendasi Buat Mama
- Kabar Baik, Antivirus Corona Buatan Indonesia Sudah Dipatenkan!
- Apakah Benar Jahe Merah sebagai Antivirus Corona?