Eksklusif: Nyimas Bunga Buktikan Hijab Bukanlah Penghalang untuk Menjadi Atlet Skateboard
Bunga ingin membuka jalan bagi para skateboarder perempuan lainnya agar bisa berprestasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berhijab tak hanya menjadi kewajiban sebagai seorang muslimah, tetapi juga untuk melindungi diri sebagaimana dianjurkan dalam ajaran Islam.
Sayangnya, masih banyak yang beranggapan bahwa hijab memengaruhi pencapaian seseorang dalam menggapai cita-citanya. Mereka berpikir karena berhijab maka tidak bisa mendapat prestasi dan karier yang gemilang.
Padahal, tidak semua anggapan itu benar adanya. Seperti Nyimas Bunga Cinta, seorang atlet skateboard remaja yang berhasil membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang baginya untuk meraih segudang prestasi.
Nyimas Bunga Cinta terpilih sebagai anak muda berprestasi yang menginspirasi dalam Popmama Little Star edisi spesial Hari Anak Nasional pada Juli 2021. Melalui wawancara ekslusif, ia berbagi kisah bagaimana perjalanannya menjadi seorang atlet skateboard berhijab yang bisa membuka jalan untuk semua teman-teman lainnya.
"Aku pengin membuka jalan buat pemain skate perempuan lainnya," ujar gadis berusia 15 tahun yang biasa disapa Bunga.
Setelah meraih piala pada ajang Asian Games 2018 lalu, nama Nyimas Bunga Cinta menjadi semakin dikenal dan membuktikan bahwa perempuan berhijab bisa berprestasi.
Untuk mengetahui kisah selengkapnya tentang perjalanan Nyimas Bunga Cinta dalam bidang olahraga skateboard, berikut Popmama.com telah merangkumnya. Simak yuk, bisa jadi motivasi untuk anak-anak muda lainnya agar tetap semangat berkarya.
1. Nyimas Bunga Cinta sudah menekuni olahraga skateboard sejak usia 8 tahun
Gadis kelahiran tahun 2006 ini menjelaskan bahwa skateboard adalah salah satu olahraga yang sudah ia tekuni selama bertahun-tahun. "Aku main skate itu dari kelas 2 SD, saat umur 8 tahun."
Ketika ditanya mengapa seorang perempuan kecil seperti Bunga kala itu memilih permainan skateboard sebagai olahraga yang ditekuninya?
Bunga menjawab bahwa mulanya ia merasa ada ketertarikan tersendiri saat diperlihatkan video skateboard oleh sang Papa.
"Aku terjun ke dunia skate itu karena Bapak ngasih aku video skate dan waktu itu sempat juga Bapak kasih liat foto Tony Hawk (skateboarder dunia). Dari situ aku pingin kayak Tony Hawk yang bisa sukses di bidang tersebut," ujarnya.
Setelah tertarik dengan video skateboard tersebut, Bunga akhirnya mulai mengasah kemampuannya dalam olahraga yang terbilang ekstrem untuk dilakukan oleh anak perempuan.
2. Mendapat dukungan sepenuhnya dari kedua orangtua
Meski terbilang sebagai olahraga ekstrem untuk anak perempuan, namun hal ini tidak menghalangi niat Bunga untuk mencoba dan mengembangkan bakatnya. Bahkan, Bunga juga telah mendapat dukungan dari keluarga dan kedua orangtuanya untuk menekuni olahraga tersebut.
"Bapak sama Ibu sih mendukung, asal akunya mau. Nggak ada keterpaksaan juga, justru dari Bapak dan Ibu malah mendukung banget," ujar Bunga.
Setelah mendapat dukungan sepenuhnya dari kedua orangtua, Bunga semakin tertarik menekui olahraga ekstrem tersebut lantaran masih cukup sulit menemukan skater perempuan sepertinya.
"(Dulu) skater di Indonesia itu jarang bareng, sekarang mulai ramai dan bahkan ada yang usianya lebih kecil di bawah aku. Jadi aku pengin membuka jalan buat pemain skate perempuan lainnya," ungkap Bunga.
3. Tidak mengambil pusing omongan negatif dari luar
Sebagai seorang perempuan muda berhijab yang telah mengharumkan nama bangsa melalui olahraga skateboard, Bunga mengaku dirinya tidak pernah mendapat omongan negatif yang langsung sampai ke telinganya. Omongan tersebut justru lebih sering dilontarkan kepada kedua orangtua Bunga.
Bapak Didiet yang mendampingi Bunga kala wawancara menyebutkan bahwa dirinya pernah mendapat omongan seperti, "Kamu gila ya (membiarkan anak perempuan berhijab bermain skateboard)" dari orang-orang sekitarnya.
Menurut Bapak Didiet, omongan seperti itu sudah biasa ia dengar. Bapak dan anak ini membuktikan kepada semua orang yang beranggapan demikian dengan prestasi yang telah diraih Bunga.
Ketika ditanya bagaimana tanggapan Bunga mendapat omongan negatif, Bunga dengan lantang menjawab, "Aku kalau misalkan dengar omongan negatif seperti itu ya cuma aku dengarin aja, nggak aku masukin ke hati."
Omongan negatif yang menyebutkan bahwa anak perempuan berhijab tidak seharusnya bermain skateboard justru menjadi tantang baru bagi Bunga untuk meraih prestasi yang lebih baik ke depannya.
"Dari omongan mereka itu justru yang bikin aku maju dan menyadarkan diri aku untuk menghasilkan prestasi yang lebih."
4. Prestasi yang diraih Nyimas Bunga Cinta adalah pembuktian
Jika melihat di negara asal skateboard yakni Amerika, para pemain skateboard umumnya memang dikenal sebagai orang yang sering merusak fasilitas publik, bertato dan berpenampilan buruk lainnya.
Bunga pun mengaku bahwa anggapan seperti itu memang masih banyak ditemui. Namun, gadis kelahiran Jakarta ini membuktikan kepada publik bahwa pemain skateboard juga bisa meraih prestasi yang membanggakan.
"Mungkin cara membuktikannya lewat prestasi yang aku capai. Terus ya karena image yang di luar itu memang seperti bertato, terus seram dan pokoknya yang nggak baik lah. Kalau aku sendiri cuma liat dari positif vibes-nya aja sih," ujar Bunga.
Bunga menyebutkan bahwa masih ada sisi positif dari bermain skateboard yang bisa ia dapatkan selama ini. Mulai dari belajar untuk tidak mudah menyerah, melatih fokus, dan mendapat banyak teman dari olahraga yang ekstrem ini.
"Sisi positif skate ini kayak jadi belajar fokus, terus juga dapat banyak teman, bisa sharing-sharing. Selagi itu positif ya kenapa nggak diambil, yang negatifnya baru deh tinggalin aja," ungkap Bunga.
Mau tahu bagaimana keseruan interview Nyimas Bunga Cinta bersama tim Popmama.com. Cek yuk video di bawah ini! Eits...jangan lupa juga buat Like, Subscribe, dan Share video ini ya:
Spesial Hari Anak: #Popmama Little Star 2021 – Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan dan Lifia Laeticia
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Video Creator - Onic Metheany
Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya
Social Media - Irma Erdiyanti
Video Editor - Bima Bintoro
Design - Hilyatul Auliya Habib
Intern Writer - Muhammad Fria Fachrama Sumitro, Samantha Elisa Gracia, Annita Rahmawati Dewi & Natalia Adinda Putri Danumulyo
Baca juga:
- Popmama Little Star Edisi Juli 2021: Nyimas Bunga Cinta, Muzakki Ramdhan, dan Lifia Laeticia
- Ingin Anak Berprestasi, Ini 7 Tips Sukses Nadiem Makarim
- 7 Pesan Positif Serial Nussa dan Rarra yang Bisa Diajarkan ke Anak