Miris! Lansia di Panti Jompo Ponorogo Tidur di Atas Coron Semen
Tak ada alas yang empuk untuk tulang mereka yang sudah rapuh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga dan merawat anak adalah kewajiban semua orangtua. Begitupun saat orangtua semakin tua dan fisik mulai melemah, itulah waktu yang tepat untuk bergantian dengan menjaga dan merawat mereka.
Namun sangat disayangkan, tidak sedikit anak atau keluarga yang enggan merawat dan justru memilih mengirimkan orangtua mereka ke panti jompo.
Menghabiskan waktu tua dengan rasa bahagia, itulah yang seharusnya mereka dapatkan. Tetapi tidak dengan kondisi panti jompo di daerah Ponorogo, Jawa Timur yang baru-baru ini beredar dan membuat warganet terenyuh melihatnya.
Potret tersebut ramai diperbincangkan melalui postingan akun instagram @makassar_iinfo. Tampak para lansia itu tidur di atas coran semen dengan alas tempat tidur.
Dilansir dari IDN Times, Pemilik Panti Dhuafa Lansia Ponorogo, Rama, membenarkan kondisi panti seperti potret yang beredar.
"Memang benar kondisinya seperti itu," ujar Rama saat dihubungi oleh IDN Times, Rabu (20/11). Pemilik panti punya alasan kenapa menyediakan tempat tidur coran semen.
Berikut adalah beberapa potret miris kondisi panti jompo di Ponorogo.
1. Tempat tidur coran semen untuk lansia yang tidak produktif
Melalui ungkapan kepada pihak IDN Times, pemilik Panti Dhuafa Lansia Ponorogo, Rama, mengatakan tempat tidur coran semen khusus untuk lansia yang sudah tidak produktif.
Rama mengatakan bahwa rata-rata usia lansia yang ada di panti tersebut adalah kisaran 60 tahun sampai 90 tahun. Di usia yang semakin tua, mereka harus merasakan sakit dengan tidur di alas yang keras seperti itu. Miris sekali.
2. Alas coran semen dinilai lebih mudah membersihkan
Mengingat usia para lansia di panti tersebut beragam dan banyak yang sudah tidak produktif, pengurus panti memutuskan menggunakan alas tidur dengan coran semen karena ada penghuni panti yang sering buang air kecil dan buang air besar di tempat tidur, sehingga pengurus panti akan lebih mudah membersihkannya.
3. Tetap diberikan alas terlebih dahulu
Meskipun tidak langsung tidur di atas coran semen tersebut, Rama mengatakan bahwa para lansia yang diberikan tempat tidur coran semen tetap diberikan alas terlebih dahulu.
"Jadi tidurnya ada alasnya yaitu perlak anti air, dan ruang itu hanya dihuni beberapa lansia saja. Kalau ada mereka paling hanya duduk-duduk santai," papar Rama kepada pihak IDN Times.
4. Berbagi kamar mandi dalam satu kamar
Memiliki keterbatasan tempat dan dana, dalam satu kamar panti ini hanya menyediakan satu kamar mandi yang harus digunakan bersama oleh lansia lainnya.
Hal ini juga untuk memudahkan petugas agar para lansia tidak harus keluar kamar jika ingin ke kemar mandi.
5. Dihuni sebanyak 80 lansia
Panti Dhuafa Lansia Ponorogo saat ini sudah dihuni oleh 80 lansi yang merupakan orang0orang terlantar atau kiriman dari pihak kepolisan setempat. Dengan potret kehidupan yang begitu miris ini tentu saja membuat warganet terenyuh melihatnya. Sangat disayangkan sekali.
6. Panti membuka donasi untuk mencukupi kebutuhan para lansia
Melihat kondisi yang tidak memadai dan kurangnya pendanaan, Panti Dhuafa Lansia Ponorogo membuka donasi bagi masyarakat yang mau mengulurkan bantuan. Bagi siapa saja yang ingin memberikan bantuan, bisa menghubungi nomor yang tertera pada sanduk yang para pengurus buat.
Semoga setelah melihat potret miris kehidupan lansia tersebut, akan ada banyak uluran tangan baik yang mau membantu mencukupi dan mamfasilitasi kehidupan para lansia untuk bisa hidup lebih nyaman.
Tidak hanya itu, semoga dengan melihat potret miris ini, bisa menjadi pelajaran untuk kita semua agar dengan senang hati menjaga dan merawat orangtua yang sudah membesarkan kita.