Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Festival Fulan Fehan berhasil diselenggarakan untuk kedua kalinya pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018 bertempat di Bukit Fulan Fehan, Desa Dirun, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Generasi muda perlu mengetahui festival budaya yang besar dan hebat ini. Mama juga bisa ceritakan kepada si Kecil tentang 5 fakta Festival Fulan Fehan di Belu, NTT.
1. Sudah diselenggarakan untuk kedua kalinya
Festival Fulan Fehan adalah sebuah festival budaya antar dua negara, yaitu negara Indonesia dan Timor Leste.
Pada acara Festival Fulan Fehan ribuan penari menarikan Tari Likurai bersama di atas Bukiit Fulan Fehan.
Bukit ini merupakan batas antara kedua negar yang terpisah sejak tahun 1999 silam. Melalui festival ini, diharapkan hubungan baik antara Indonesia dan Timor Leste tetap terjalin.
2. Memecahkan rekor MURI
Pada Festival Fulan Fehan tahun lalu telah berhasil memecahkan rekor MURI di mana ada 6000 penari terlibat untuk meramaikan acara ini.
Acara ini juga dinilai sukses dan memiliki tujuan positif yang jelas.
3. Pemerintah mendukung Festival Fulan Fehan untuk terus diadakan
Platform Indonesiana dan Kemendikbud serta Pemerintah Kabupaten Belu memberi dukungan penuh sehingga festival kebudayaan ini bisa berjalan lancar tahun ini.
“Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan siap untuk terus mendukung Festival Fulan Fehan dengan syarat pemerintah Belu harus menyelesasikan penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang berisi inventarisasi obyek pemajuan kebudayaan,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sri Hartini dalam sambutannya saat Festival Fulan Fehan.
Willybrodus Lay, Bupati Belu turut menanggapi sambutan hangat dari pemerintah. Menurutnya, Kabupaten Belu sangat terbantu dengan adanya platform Indonesiana.
“Platform Indonesiana sangat membantu Kabupaten Belu untuk semakin memperkenalkan potensi yang ada disini, salah satunya adalah mengangkat Festival Fulan Fehan menjadi salah satu dari 100 festival terbaik yang ada di Indonesia,” kata Pak Bupati.
4. Melibatkan koreografer internasional
Setelah Tari Likorai di festival ini berhasil memecahkan rekor, Festival Fulan Fehan 2018 ini menghadirkan 1500 orang penari yang berkolaborasi dengan koreografer bertaraf internasional, Eko Supriyanto (Eko Pace) yang merupakan koreografer pada pembukaan Asian Games 2018 lalu.
Di tangan Eko, koreografi yang ditampilkan sangat memukau dan berkelas.
Di acara ini juga ada beberapa ragam tarian yang dihadirkan di Festival Fulan Fehan 2018.
Banyak tarian yang diperlihatkan di acara ini sebagai bentuk keragaman budaya yang ada di negara Indonesia dan Timor Leste.
- Prosesi Bibit Padi
Merupakan upacara ritual prosesi membawa padi yang akan ditanam. Dalam ritual ini turut hadir pembaca mantra atau yang disebut dengan makoan, pembawa gong, pembawa bibit padi, pembawa ajimat, pembawa tombak, dan pembawa payung.
- Tari Selendang
Setelah ritual prosesi bibit padi, muncul dari balik bukit penari cantik yang membawa selendang berwarna merah.
- Konser Musik Bambu
Pada konser musik ini semua pemusik menggunakan bambu sebagai alat musik utamanya dan menghadirkan seorang penyanyi.
- Fashion Show Tenun
Setelah mendengarkan alunan musik dari bambu, muncul para penenun dengan membawa alat tenun diiringi dengan para penari yang membawa kain tenun dan ditutup dengan fashion show oleh beberapa model yang mengenakan busana tenun.
- Tari Antama
Para penari membawa tombak dan menggambarkan suasana sedang berburu. Di akhir tarian terlihat suasana kemenangan karena berhasil mendapatkan hasil buruan.
- Tari Likurai
Tarian ini dibagi menjadi 2 bagian, di mana para laki-laki menari dengan menggunakan tombak sedangkan pawa perempuan menabuh gendang sambil menari.
5. Menjadi hadiah berkesan bagi pemenang campaign “Diversity is Beautiful” yang diadakan IDN Media
IDN Media yang sebelumnya berkolaborasi dengan Indonesia dalam Kampanye Diversity is Beautiful. Para pemenang Miftakhusani dan Faradilah Bari berkesempatan untuk terbang ke Atambua untuk menyaksikan langsung Festival Fulan Fehan 2018.
“Festivalnya seru banget, aku bisa belajar banyak tentang budaya Indonesia. Semakin banyak tahu, semakin pengen lagi untuk belajar. Terimakasih IDN Media dan Indonesiana untuk kesempatannya. Gak akan pernah lupa.” tutur Faradilah.
Itulah fakta dari Festival Fulan Fehan 2018 yang telah dilaksanakan di Belu, Nusa Tenggara Timur.