Apa saja tips mempersiapkan biaya pendidikan anak yang bisa orangtua lakukan?
- Melakukan riset dengan tepat
Mau sekolahkan anak dimana? Berapa biaya pendaftarannya? Berapa biaya bulanannya? Berapa jarak antar sekolah ke rumah, ini juga perlu diketahui karena transportasi memengaruhi biaya yang disiapkan oleh Mama. Ketahui hitungannya agar bisa dijumlahkan secara akurat.
- Mempersiapkan keuangan secara matang
Segala sesuatu harus disiapkan sesuai dengan kemampuan. Agar tidak memberatkan, sebaiknya siapkan biaya pendidikan anak sedini mungkin.
"Kita harus mengetahui kapan waktu yang terbaik untuk mempersiapkan biaya pendidikan. Persiapkan lebih awal, jangan tahun depan mau masuk sekolah SD, tahun ini baru disiapkan. Ini akan kaget secara finansial karena bisa mengganggu cash flow atau uang kas rumah tangga," ungkap Fahlevi.
Menurut data UNISEF, "Biaya sekolah merupakan salah satu hambatan yang menghalangi anak menyelesaikan pendidikan."
Data 2015-2016 yang Fahlevi paparkan, "Biaya playgroup dari Rp 2,400,000 di tahun 2015 menjadi Rp 2,500,000 kenaikan per tahun, sementara kenaikan biaya perguruan tinggi dari Rp 8,200,000 di tahun 2015 menjadi Rp 8,500,000 per tahun di tahun 2016. Angka putus sekolah tinggi di SMA dan SMK, itu berarti mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi."
Tentu Mama dan Papa ingin anak sekolah setinggi mungkin, bahkan ada juga Mama yang inginnya anak lebih tinggi jejang pendidikannya dari orangtuanya.
- Lakukan simulasi penghitungan
Jika Mama sudah sadar akan pentingnya menyimpan uang untuk biaya pendidikan anak, lakukan simulasi berapa banyak uang yang perlu disimpan.
Jadi untuk biaya pendidikan anak sebaiknya disiapkan sejak awal pernikahan, sekalipun belum ada anaknya. Lebih banyak waktu maka uang yang disimpan atau ditabung bisa lebih sedikit sehingga tidak memberatkan dan aman bagi uang kas rumah tangga.
Apa yang perlu diketahui dalam melakukan simulasi penghitungan simpanan biaya pendidikan anak?
Ketahui berapa biaya uang sekolah, misal biaya uang pangkal masuk SD. "Kita bisa menghitung setahun inflasinya sekitar 10% sebagai gambaran target yang nantinya akan dibayarkan," kata Fahlevi.
Ketahui jeda waktu, berapa tahun antara waktu mulai menabung dengan waktu daftar sekolah. Misal menabung sejak menikah, untuk anak masuk SD. Itu berarti Mama punya waktu 7 tahun untuk menabung.
Besar uang yang harus disimpan setiap bulan untuk biaya pendaftaran sekolah anak masuk ke SD, bisa dihitung dari angka pendaftaran sekolah anak dibagi lama waktu menabung.
Misal prediksi pendaftaran uang pendaftaran SD Rp 8,000,000 dan menabung selama 7 tahun, berarti setiap bulan Mama perlu menyimpan uang sekitar Rp 95,500 per bulan.