TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ayat Tentang Isra Miraj dan Makna Dibaliknya yang Wajib Diimani Muslim

Perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit yang memiliki banyak hikmah

Unsplash

Isra Mi'raj merupakan suatu peristiwa luar biasa yang memiliki makna mendalam dalam sejarah Islam, karena Isra Miraj merupakan salah satu perjalanan terpenting Rasulullah Muhammad SAW. 

Bagi umat Muslim sendiri, Isra MIraj merupakan suatu peristiwa yang wajib diimani kejadiannya sebab Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. 

Jika dipandang dengan pemikiran modern zaman sekarang, mungkin peristiwa Isra Miraj terdengar sangat tidak mungkin ya, Ma. Maka dari itu, turunlah beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang membuktikan bahwa kejadian tersebut benar adanya. 

Lebih jelasnya, yuk telaah lebih lanjut bersama Popmama.com mengenai ayat tentang peristiwa Isra Miraj dan makna dibalik peristiwa agung tersebut. Simak sampai tuntas ya, Ma!

1. Dijelaskan dalam Surat Al Isra Ayat 1

Freepik/jcomp

Seperti arti dari nama suratnya, Surat Al Isra Ayat 1 menjelaskan soal peristiwa di mana Allah SWT membawa Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam. 

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dikutip dari laman NU Online, Allah swt menyatakan kemahasucian-Nya dengan firman "Subhana", agar manusia mengakui kesucian-Nya dari sifat-sifat yang tidak layak dan meyakini sifat-sifat keagungan-Nya yang tiada tara. 

Ungkapan itu juga sebagai pernyataan tentang sifat kebesaran-Nya yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, dengan perjalanan yang sangat cepat. 

Allah swt memulai firman-Nya dengan subhana dalam ayat ini, dan di beberapa ayat yang lain, sebagai pertanda bahwa ayat itu mengandung peristiwa luar biasa yang hanya dapat terlaksana karena iradah dan kekuasaan-Nya. 

2. Dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 12

Isra Miraj adalah perjalanan yang terjadi pada 27 Rajab. Sebelumnya, perintah untuk Nabi Muhammad SAW disampaikan melalui Jibril. Namun kala itu, Allah SWT memberikan wahyu secara langsung kepada Nabi Muhammad. 

اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى 

Artinya: Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)?

Dalam ayat ini, Allah bertanya apakah orang-orang Quraisy akan mendustakan dan membantah Muhammad saw mengenai bentuk Jibril yang telah pernah dilihat Muhammad saw dengan mata kepalanya sendiri.

3. Dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 13

Unsplash/Nick Fewings

Berkaitan dengan surat An-Najm ayat 12 sebelumnya, ayat ini menerangkan jika Isra Miraj adalah kali kedua Nabi Muhammad bertemu secara langsung dengan Jibril, dengan rupanya yang asli. 

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ

Artinya: Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain,

Dikutip dari Tafsir Tahlili dari NU Online, ayat ke-13 surat An-Najm menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW sudah pernah melihat Jibril (untuk kedua kalinya) dalam rupanya yang asli pada waktu melakukan mi'raj ke Sidratul Muntaha. 

4. Dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 14

Pixabay/tumisu-148124

Peristiwa Isra merupakan peristiwa Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT, dari Masjidil Haram, ke Masjidil Aqsa.

Lalu, peristiwa Miraj adalah ketika Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai  ke sidratul Muntaha, yang merupakan tempat tertinggi. Pada Miraj ini, Na

عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ

Artinya; (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha.

Dikutip dari Tafsir Tahlili dari NU Online, ayat ke-14 surat An-Najm menerangkan bahwa setiap Mukmin wajib mempercayai bahwa Sidratul Muntaha itu sebagaimana yang telah diterangkan oleh Allah dalam ayat-Nya. Tetapi ia tidak boleh menerangkan tempatnya dan sifat-sifatnya, dengan keterangan yang melebihi daripada apa yang telah diterangkan oleh Allah dalam Al-Qur'an. 

Kecuali bila keterangan itu kita dapat dari hadis Nabi Muhammad SAW yang menerangkan kepada kita dengan jelas dan pasti, karena hal itu termasuk dalam hal yang gaib yang belum diizinkan kita untuk mengetahuinya. 

5. Dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 15

salamdakwah.com

Seperti yang kita tahu, perjalanan Isra Miraj terbagi dalam dua peristiwa, yaitu Isra dan Miraj. Peristiwa Isra merupakan peristiwa Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. 

Lalu, peristiwa Mi'raj yaitu ketika Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi dan mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ

Artinya:Di dekatnya ada surga tempat tinggal.

Menurut tafisr Tahlili, dalam ayat ini Allah swt menerangkan bahwa di tempat itulah (di dekat Sidratul Muntaha) letak surga. Ia merupakan tempat tinggal bagi orang-orang yang takwa dan orang-orang yang mati syahid.

Selain itu, ayat ini juga menunjukkan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT yang ditunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW, bahwa surga berada di tempat yang paling tinggi, di atas langit yang ketujuh. Surga ini mencakup semua kenikmatan, tempat kembali segala cita-cita dan harapan, serta tempat para malaikat, ruh para syuhada', dan orang-orang yang bertakwa kembali.

Dari kelima ayat diatas, dari surat Al-Isra dan An-Najm 12-15, maka dapat kita pahami bahwa sebagai muslim wajib mengimani dan percaya peristiwa Isra Miraj, dengan berpegang teguh pada Al-quranul Karim. 

Baca juga: 

The Latest